Pemancing Temukan "Pulau Emas", Situs Kerajaan Sriwijaya Berusia 400 Tahun
Situs kerajaan Sriwijaya pada zaman dahulu yang dikenal sebagai Pulau Emas telah ditemukan para pemancing lokal yang melakukan penyelaman malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
Sumber: Arkeonews
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan kuno legendaris yang menghilang secara misterius pada abad ke-14 dengan membawa kekayaan besarnya.
Foto: Arkeonews
Sean Kingsley, arkeolog maritim asal Inggris meyakini penemuan tersebut, termasuk temuan patung Buddha emas seukuran batu rubi yang bernilai jutaan dolar. Kerajaan Sriwijaya menguasai jalur perdagangan di perairan nusantara selama 400 tahun.
Kota istana yang terletak di sekitaran kota Palembang juga dikenal sebagai “Venesia dari Timur”, terletak di arteri utama Jalur Sutra versi maritim.
“Dalam lima tahun terakhir, hal-hal luar biasa telah terjadi. Koin dari segala periode, patung emas dan Buddha. Permata, segala macam hal yang mungkin Anda baca di Sinbad si Pelaut dan mengira itu dibuat-buat. Ini sebenarnya nyata.”
Dr. Sean Kingsley
Sumber: Arkeonews
Palembang kuno dan modern awal di Sumatera sebagian besar dibangun di dalam air dan kemudian tenggelam. Temuan ini dipublikasikan di Wreckwatch edisi terbaru yang diedit Kingsley. Penelitian terkait Sriwijaya ini merupakan bagian dari rilis musim gugur setebal 180 halaman mengenai Tiongkok dan Jalur Sutra Maritim.
Sumber: Arkeonews
berita untuk kamu.
Sebelumnya, para arkeolog Australia menemukan koleksi tembikar yang indah yang telah diawetkan di lumpur sungai, mencerminkan sejumlah budaya yang menakjubkan termasuk kekuatan besar Abad Pertengahan di Asia, serta Belanda, Inggris, dan Portugis.
Sumber: Arkeonews
Kingsley mencatat, pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai arteri Jalur Sutra Maritim yaitu sebuah pasar raksasa yang memperdagangkan barang-barang lokal dari Tiongkok dan Arab.
Foto: Palembang zaman dulu (Tropenmuseum, Collectie Stichting Nationaal Museum van Wereldculturen)
“Dari perairan dangkal telah muncul emas dan permata berkilauan yang sesuai dengan kerajaan terkaya ini. Mulai dari alat perdagangan dan senjata perang hingga peninggalan agama," jelas Kingsley.
Foto: Courtesy of Wreckwatch Magazine
"Dari candi-candi dan tempat-tempat ibadah yang hilang telah muncul patung-patung Buddha dari perunggu dan emas, pengetuk pintu candi perunggu bergambar wajah setan Kala, dalam legenda Hindu kepala mitos Rahu yang mengaduk lautan untuk membuat ramuan keabadian. Lonceng biksu perunggu dan cincin upacara emas bertatahkan batu rubi dan dihiasi dengan tongkat vajra emas bercabang empat, simbol Hindu untuk petir, senjata pilihan dewa," jelas Kingsley.
Alasan runtuhnya kerajaan tersebut sebenarnya tidak cukup jelas. Kingsley berspekulasi, kerajaan ini mungkin seperti Pompeii versi Asia yang terkubur oleh gunung berapi yang meletus di Indonesia. Banyaknya aktivitas gunung berapi di Indonesia dapat memberikan penjelasan yang mirip dengan Pompeii, ada kemungkinan bahwa aktivitas sungai dapat menelan kota tersebut saat terjadi banjir atau tanah longsor.
- Hari Ariyanti
Pemerintah terus berupaya agar warga Pulau Rempang bisa direlokasi.
Baca SelengkapnyaKota kuno ini tiba-tiba muncul ketika air sungai surut akibat kekeringan parah.
Baca SelengkapnyaPerhiasan yang dikubur bersama jasad seseorang memiliki fungsi khusus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pedang itu dikatakan tertancap di batu dan siapa pun yang bisa mencabutnya maka dia bisa menjadi raja Inggris.
Baca SelengkapnyaSelain masih memakai perhiasan mewah, kerangka yang jenis kelaminnya masih misterius ini juga dikubur dengan senjata.
Baca SelengkapnyaSeorang petani di Ismailia, Mesir menemukan sebuah prasasti batu kuno berusia 2.600 tahun.
Baca SelengkapnyaSaat musim kemarau tinggi muka air di bagian Pintu Air Manggarai, mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPedang kuno ini ditemukan seorang pendeteksi logam.
Baca SelengkapnyaMumi di Mesir kuno biasanya diletakkan langsung di dalam peti mati, dengan penutup bergambar orang yang meninggal tersebut.
Baca Selengkapnya