Merdeka.com - Mahmud Ahmadinejad bukan satu-satunya presiden memutuskan untuk hidup sederhana. Beberapa presiden di negara-negara Arab juga menjalani pola hidup ini.

Presiden Tunisia Moncef Marzuki digambarkan oleh rakyatnya pribadi tulus dan bijak. Dia enggan menggunakan fasilitas-fasilitas negara seperti rumah serta mobil dinas kepresidenan. Moncef mengaku lebih nyaman tinggal di rumah pribadinya. Menurut dia, bukan soal dekorasi, tapi lebih ketenangan dirasakan, seperti dilansir dari situs asharq-e.com (26/07/2012).

Muhammad Mursi, presiden terpilih pada pemilihan umum Mesir tahun ini, memilih jadi contoh baik bagi rakyatnya. Sehari-harinya, Mursi salat di masjid umum, bukan masjid besar. Dia juga tidak mau menyeruak kemacetan di Ibu Kota Kairo agar bisa lewat. Menurut dia, ini pekerjaan rumah pemerintahan dipimpin olehnya. Mursi menikmati mobilnya tidak bisa bergerak. Dia melarang pengawal dan polisi setempat turun tangan. "Saya tidak bisa mengatasi macet jika belum pernah terjebak di dalam situ," ujarnya.

Gaya hidup sederhana para pemimpin dunia ini menjadi populer di negara-negara Arab. Meski demikian, barat mencatat nama Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln figur paling sederhana tapi berpengaruh, demikian lansiran kantor berita Reuters (2004).

Presiden Amerika ke-16 ini memang lahir dari keluarga miskin. Masa kecil Lincoln penuh prihatin. Meski miskin, dia rajin belajar dan tertarik bidang hukum. Beranjak dewasa, Lincoln rajin memperjuangkan hak budak asal Afrika. Negara Adidaya itu pernah terpecah belah sebab banyak pihak tak setuju pembebasan budak dijalankan Lincoln. Hingga akhirnya dia terbunuh dalam usahanya membebaskan para budak.

Sejarah Amerika mencatat Lincoln presiden paling sederhana. Bayaran menjadi presiden dia gunakan membebaskan banyak budak, itu dijalaninya selama dua tahun sejak dia terpilih pada 1861. Kemana-mana Lincoln juga tidak bersedia dikawal. Bila sudah mengantuk, dia mudah tidur di mana saja, termasuk menumpang tidur di rumah penduduk.