Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mahasiswa Kurdi Irak gunakan liburan buat lawan jihadis ISIS

Mahasiswa Kurdi Irak gunakan liburan buat lawan jihadis ISIS Seorang pejuang Kurdi Peshmerga terluka di kaki dalam bentrokan dengan jihadis dari ISIS. asiaone.com

Merdeka.com - Briyar Kamal, seorang mahasiswa Kurdi berusia 24 tahun, mendapat nilai bagus di universitasnya. Namun, dia tidak menghabiskan liburan musim panasnya untuk bersantai, melainkan untuk berjuang melawan pada jihadis telah menguasai sebagian wilayah di Irak.

"Jika negara membutuhkan saya di sini, saya akan terus berjuang. Hanya ketika situasi membaik saya akan kembali ke kelas," kata Kamal, seperti dilansir situs Asia One, Kamis (28/8).

Dia diturunkan bersama pasukan Kurdi Peshmerga yang berjuang untuk merebut kembali Kota Jalawla dari kelompok jihad Negara Islam (IS), sebelumnya dikenal sebagai ISIS.

Kamal mengatakan dia mendapat nilai sangat baik dalam tahun ketiga di Universitas Sulaimaniyah. Dia hanya membutuhkan waktu satu tahun lagi untuk menyelesaikan kuliahnya dan meraih gelar di bidang ekonomi.

"Tapi memerangi IS lebih penting," kata pria muda itu, yang dipersenjatai dengan senapan serbu Kalashnikov. Sebelumnya Kamal telah menerima pelatihan senjata di akademi militer.

"Saya bisa belajar kapan saja, tapi dengan memerangi (IS), saya membantu mengamankan kebebasan bagi warga Kurdi Irak."

Kamal berasal dari Kota Halabja, yang pada 1988 dihantam senjata kimia selama kampanye Anfal genosida Saddam Hussein hingga menewaskan sekitar 5.000 orang.

"Hari telah tiba bagi kita untuk mendapatkan hak-hak kami," ujar Kamal di Wadi Osaj, sebuah desa kini kosong dekat Jalawla.

Sambil beristirahat beberapa ratus meter dari garis depan, Kamal mengatakan dia hanya mempunyai waktu tiga sampai empat jam untuk tidur saat malam. "Tapi makanan kita sangat enak," kata dia, sambil membagi buah semangka dengan pejuang lainnya.

Letnan Kolonel Peshmerga Mubarak Ali mengatakan lebih dari seribu tentara Kurdi dikerahkan di sekitar Jalawla.

Ali, berusia 40-an tahun, mengatakan para pejuangnya dipersenjatai dengan senapan, roket peluncur granat, mortir, serta senjata mesin ringan dan berat.

"Kami telah menerima beberapa senjata baru dari kementerian Peshmerga, dan banyak lagi sedang dalam perjalanan," dia menjelaskan.

Mereka rata-rata berperang terutama saat malam hari, kecuali untuk penembak jitu dan mortir.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida
Cerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida

Cerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida

Baca Selengkapnya
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI

Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen
Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen

Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.

Baca Selengkapnya
Isu Kapolres Manado Terima Setoran Rp10 Juta/Bulan dari Pengusaha Tambang Bos Brigadir RAT, Ini Kata Polda Sulut
Isu Kapolres Manado Terima Setoran Rp10 Juta/Bulan dari Pengusaha Tambang Bos Brigadir RAT, Ini Kata Polda Sulut

Setoran itu disebut-sebut sebagai imbalan untuk mempekerjakan almarhum Brigadir Rhidal Ali Tomi sebagai pengawal pribadi di Jakarta.

Baca Selengkapnya
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris

Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI

Baca Selengkapnya
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Baca Selengkapnya
Sambut Isra Miraj, Wakil Ketua DPRD Turidi Susanto Ingatkan Silaturahmi Jangan Terputus Gara-Gara Pilpres
Sambut Isra Miraj, Wakil Ketua DPRD Turidi Susanto Ingatkan Silaturahmi Jangan Terputus Gara-Gara Pilpres

Warga juga diingatkan untuk selalu berbuat baik dalam bentuk apapun

Baca Selengkapnya
Pria Bangkalan Ini Diterima Lemhanas tanpa Tes, Kini Perwira Tinggi TNI AD Dipercaya Jadi Kaskostrad
Pria Bangkalan Ini Diterima Lemhanas tanpa Tes, Kini Perwira Tinggi TNI AD Dipercaya Jadi Kaskostrad

Namanya dikenal banyak orang berkat misi mengejar sisa-sisa anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora cs

Baca Selengkapnya