Lebih dari setengah orang Amerika tidak ingin hidup 120 tahun

Merdeka.com - Kemajuan biomedis memungkinkan orang hidup sampai usia 120 tahun dan bahkan lebih di masa depan. Namun, itu bukan suatu hal yang diinginkan oleh lebih dari separuh orang Amerika, setidaknya untuk sekarang, menurut sebuah survei yang dikeluarkan Pew Research Center kemarin.

"Banyak orang Amerika tidak memandang dengan gembira prospek hidup jauh lebih lama," kata laporan itu, seperti dilansir kantor berita Xinhua, Rabu (7/8).

"Mereka melihat bahaya serta janji dalam kemajuan biomedis, dan lebih banyak lagi berpendapat itu akan menjadi sesuatu yang buruk, bukan yang baik, bagi masyarakat jika orang hidup beberapa dasawarsa lebih lama dibandingkan dengan kemungkinan hari ini," lanjut laporan itu.

Sebanyak 65 persen sampel yang diambil secara nasional dari 2.012 orang dewasa usia 18 tahun ke atas mengatakan mereka tidak memilih untuk menjalani perawatan medis untuk memperlambat proses penuaan dan hidup sampai 120 tahun atau lebih lama lagi.

Ketika ditanya mengenai konsekuensi bagi masyarakat kalau perawatan baru medis dapat memperlambat proses penuaan dan memungkinkan orang kebanyakan hidup lebih lama, setidaknya sampai usia 120 tahun, 51 persen responden mengatakan perawatan itu akan menjadi sesuatu yang buruk buat masyarakat. Sementara 41 persen mengatakan semua itu akan menjadi sesuatu yang baik.

Sedangkan ketika ditanya berapa lama mereka ingin hidup, lebih dari dua per tiganya menyebutkan usia antara 79 dan 100 tahun. Usia kehidupan ideal menengah yang diinginkan adalah 90 tahun, sekitar sebelas tahun lebih lama dibandingkan dengan harapan hidup rata-rata orang Amerika saat ini, yaitu 78,7 tahun. Namun, hanya sembilan persen responden memilih hidup lebih dari seratus tahun.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan hidup masa depan rata-rata orang di Amerika Serikat untuk hidup setidaknya 120 tahun, hampir tiga per empat responden mengatakan itu baru kemungkinan atau pasti takkan terjadi sampai tahun 2050. Hanya seperempat orang dewasa menganggap itu mungkin terjadi pada 2050.

Kebanyakan orang Amerika juga meramalkan dampak negatif lain. Sebanyak dua per tiga responden sepakat bahwa harapan hidup yang lebih lama akan membuat sumber daya alam jadi terkeruk dan para ilmuwan medis akan menawarkan perawatan sebelum mereka sepenuhnya memahami bagaimana itu mempengaruhi kehidupan rakyat.

Pendapat makin terbagi mengenai apakah ekonomi Amerika akan lebih produktif sebab orang dapat bekerja lebih lama, dan 44 persen setuju sedangkan 53 persen menolaknya.

Dengan berkurangnya angka kelahiran dan naiknya harapan hidup, usia penduduk Amerika akan menjadi lebih tua. Saat ini, sebanyak 41 juta orang Amerika berusia 65 tahun dan lebih tua lagi.

Sampai 2050, satu dari lima orang Amerika akan berusia 65 tahun atau lebih tua, dan setidaknya 400 ribu orang akan berusia seratus tahun atau lebih tua, demikian proyeksi dari Biro Sensus Amerika.