Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemarin Sesumbar Militer AS Terkuat, Kini Trump Malah Takut Perang dengan Iran

Kemarin Sesumbar Militer AS Terkuat, Kini Trump Malah Takut Perang dengan Iran Presiden Amerika Serikat Donald Trump Ampuni Kalkun saat Thanksgiving. ©2019 Drew Angerer/Getty Images/AFP

Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku tak akan mengerahkan pasukan militernya untuk melawan Iran. Artinya, Trump memilih mundur dari konflik dan menolak untuk membalas Iran dengan serangan rudal.

Seperti diketahui, dua pangkalan militer AS di Irak diserang puluhan rudal balistik Iran. Serangan tersebut sebagai aksi balasan, setelah Trump memerintahkan membunuh Mayor Jenderal Qassem Sulaimani.

Trump hanya memberi peringatan selama dirinya menjadi Presiden AS, Iran tak akan pernah diizinkan memiliki senjata nuklir.

"Selama saya menjadi presiden Amerika Serikat, Iran tidak akan pernah diizinkan memiliki senjata nuklir," kata Trump dilansir CBSNews, Kamis (9/1).

Padahal sebelumnya, Trump sesumbar soal pasukannya yang kuat dan tak terkalahkan. Bahkan Trump menyebut akan membombardir 52 situs warisan Iran.

"Sejauh ini, kita memiliki militer yang paling kuat dan lengkap di seluruh dunia! Saya akan membuat pernyataan besok pagi," tulis Trump lagi.

Lalu seperti apa taktik perang yang diinginkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump?

Tidak Menggunakan Militer Beserta Peralatannya

Presiden AS Donald Trump menyebut Iran "tampaknya akan mundur" setelah menembakkan rudal ke pangkalan udara AS di Irak. Menurut Trump, keputusan itu sangat baik bagi semua pihak yang terkait.

"Iran tampaknya mundur, yang merupakan hal yang baik untuk semua pihak yang terkait," tambahnya dikutip dari BBC.

Dia juga mengatakan bahwa kekuatan Amerika, baik militer maupun ekonomi, adalah pencegah terbaik.

"Fakta bahwa kita memiliki militer dan peralatan hebat ini, tidak berarti kita harus menggunakannya," kata Trump.

Sanksi Ekonomi

Bukan dengan pasukan militer, Presiden Trump 'berperang' melawan Iran dengan memberikan sanksi ekonomi. Trump mengatakan sanksi tambahan terhadap Iran akan tetap berlaku sampai Republik Islam itu "mengubah perilakunya" terhadap Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan itu.

"Amerika Serikat akan memberlakukan sanksi ekonomi tambahan terhadap rezim Iran," kata Trump dalam pidato singkat Gedung Putih dilansir CNBC.

Meski begitu, belum jelas seperti apa bentuk sanksi ekonomi yang akan diberikan AS untuk Iran.

Lewat Jalur Negosiasi

Selain sanksi ekonomi, Trump juga berencana akan melakukan negosiasi dan kesepakatan dengan Iran. Padahal sebelumnya Trump sudah sesumbar tentang kekuatan militer AS, yang jauh lebih kuat dibandingkan Iran.

"Kita semua harus bekerja sama untuk membuat kesepakatan dengan Iran yang membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman dan damai," kata Trump dilansir CNN.

Trump mendesak agar negara-negara lain melepaskan diri dari perjanjian nuklir era Obama dengan Iran dan membuat kesepakatan baru.

Kemarin Trump Sesumbar Militer AS Terkuat di Dunia

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menanggapi serangan puluhan rudal ke arah dua pangkalan militer AS di Irak. Trump menyiratkan kesiapannya menghadapi perang dengan Iran sebagai buntut pembunuhan Qassim Sulaimani, Panglima Pasukan Quds yang merupakan bagian dari Pasukan Garda Revolusi Iran.

"Sejauh ini, kita memiliki militer yang paling kuat dan lengkap di seluruh dunia! Saya akan membuat pernyataan besok pagi," tulis Trump lagi.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perang Iran Vs Israel, Pemerintah Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Timur Tengah
Perang Iran Vs Israel, Pemerintah Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.

Baca Selengkapnya
Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman
Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman

Amerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.

Baca Selengkapnya
Timur Tengah Membara: Diserang Israel, Iran Tutup Penerbangan Komersil dan Beri Peringatan di TV
Timur Tengah Membara: Diserang Israel, Iran Tutup Penerbangan Komersil dan Beri Peringatan di TV

Israel menyerang pangkalan udara militer utama milik Iran

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kabar Gembira, Harga BBM Tak Bakal Naik Hingga Juni Meski Konflik Israel Vs Iran Memanas
Kabar Gembira, Harga BBM Tak Bakal Naik Hingga Juni Meski Konflik Israel Vs Iran Memanas

Pemerintah terus memonitor perkembangan konflik Iran-Israel dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan skenario kebijakan.

Baca Selengkapnya
Solusi Pakar Antisipasi Dampak Perang Iran Vs Israel: Produksi Dalam Negeri Harus Diperkuat
Solusi Pakar Antisipasi Dampak Perang Iran Vs Israel: Produksi Dalam Negeri Harus Diperkuat

Pemerintah juga diminta menekan impor barang pangan dan barang konsumsi

Baca Selengkapnya
Negara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas
Negara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas

Yordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.

Baca Selengkapnya
Membandingkan Kekuatan Militer Iran Vs Israel
Membandingkan Kekuatan Militer Iran Vs Israel

Negara Israel memiliki 612 pesawat terbang dan 241 jet tempur. Selain itu juga memiliki 146 helikopter dan 48 Helikopter tempur atau penyerang.

Baca Selengkapnya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga

Baca Selengkapnya
Iran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Iran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah

Iran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah

Baca Selengkapnya