Intelijen Israel Terlibat Pembunuhan Qassim Sulaimani
Merdeka.com - NBC News mengutip sumber militer yang mengatakan Israel membantu Amerika Serikat dalam operasi pembunuhan Panglima Garda Revolusi Iran Qassim Sulaimani 3 Januari lalu.
Sumber itu mengklaim Israel memberikan rincian informasi intelijen kepada pihak Amerika pada saat operasi itu akan dilakukan.
Dilansir dari laman Al Masdar, Senin (13/1), rincian informasi itu memberikan kepastian tentang kabar dari informan di Bandara Damaskus, Suriah, yang mengatakan Sulaimani akan berangkat dari Damaskus ke Baghdad saat malam hari. Informasi itu disampaikan kepada Badan Intelijen Amerika, CIA.
Harian the New York Times kemudian melaporkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sebelum pembunuhan Sulaimani. Israel tampaknya menjadi satu-satunya negara sekutu AS yang mengetahui rencana pembunuhan itu.
Oktober lalu kantor berita Iran Tasnim, mengutip Kepala Intelijen Garda Revolusi Hussain Taib yang mengatakan Israel dan negara Barat bersekongkol akan membunuh Sulaimani untuk memicu "perang agama di Iran".
"Putus asa karena gagal mengganggu keamanan di Iran atau menyerang pangkalan militer Garda Revolusi, musuh kini berencana membunuh Mayor Jenderal Sulaiman di kampung halamannya di Kerman," ujar Taib pada saat itu.
Pembunuhan Sulaimani
Pada 3 Januari, Sulaimani tewas ditembak pesawat nirawak (drone) AS di Bandara Internasional Baghdad, Irak. Teheran mengecam serangan itu sebagai terorisme internasional. Presiden AS Donald Trump berkukuh serangan itu adalah untuk "menghancurkan teroris nomor satu di dunia."
Empat hari kemudian Iran membalas dengan melancarkan serangan rudal balistik ke dua pangkalan militer AS di Irak, yaitu Al-Asad dan Irbil. Tak ada korban dalam serangan itu dan Menteri Luar Negeri Iran Muhammad Javad Zarif mengatakan serangan itu adalah tindakan membela diri dan sesuai dengan Piagam PBB.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.
Baca SelengkapnyaIntelijen AS Peringatkan Israel Tidak Akan Menang Lawan Hizbullah
Baca SelengkapnyaDibantu Intelijen Israel, Pasukan Otoritas Palestina Diam-Diam Masuk ke Gaza, Ini Tujuannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.
Baca SelengkapnyaDi balik kuatnya gempuran dari pasukan Israel, ada hal tak terduga yang terjadi. Sejumlah tentara IDF justru dilaporkan mengalami infeksi.
Baca SelengkapnyaIran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Baca SelengkapnyaSelain itu, hampir 600 tentara Israel juga dilaporkan tewas dan ribuan lainnya terluka.
Baca SelengkapnyaAda 50 orang relawan dari Indonesia yang siap bertempur. Mereka telah dilatih dan dipersenjatai.
Baca SelengkapnyaKelompok perlawanan Palestina itu disebut masih jauh dari kekalahan.
Baca Selengkapnya