Ibu Tawanan Ungkap Anaknya Tewas Bukan Dibunuh Hamas, Tapi Diracun Tentara Israel
Tentara Israel, Ron Sherman, ditangkap Hamas pada 7 Oktober 2023 dan dibawa ke Jalur Gaza.
Tentara Israel, Ron Sherman, ditangkap Hamas pada 7 Oktober 2023 dan dibawa ke Jalur Gaza.
Ibu tawanan Israel yang ditahan di Jalur Gaza, Palestina mengungkapkan bahwa anaknya tewas bukan karena dibunuh Hamas, melainkan dibunuh tentara Israel menggunakan gas beracun.
Pada 14 Desember 2023, beberapa jasad tawanan Israel dievakuasi dari terowongan Hamas di Jabalia, Gaza, salah satunya adalah Ron Sherman. Sherman adalah tentara Israel yang ditangkap Hamas dalam operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober lalu.
Foto: X/@dancohen3000
"Hasil penyelidikan: Ron memang dibunuh. Bukan oleh Hamas," tulis Maya, dikutip dari The Jerusalem Post, Kamis (18/1).
"Tidak ada tembakan yang tidak disengaja, tidak ada laporan, pembunuhan berencana, pemboman dengan gas beracun," lanjutnya.
Foto: Unit Juru Bicara Militer Israel
Maya mengatakan, pasukan Israel menyemburkan gas ke terowongan di mana anaknya ditahan dan putranya diracun sampai tewas.
Dia juga mengatakan anaknya ditangkap Hamas karena kelalaian dari pimpinan militer. Dia juga mengecam pemerintah Israel, menuding mereka yang memberikan perintah untuk membunuh anaknya, menjadikan putranya korban saat tentara Israel menyerang Hamas.
Maya mengatakan beberapa jari putranya juga remuk. Ia menduga hal itu karena putranya berusaha keluar dari terowongan yang dipenuhi gas beracun yang disemburkan tentara Israel.
"Tidak ada masa depan bagi negara ini jika ini yang mereka lakukan terhadap Anda setelah mereka meninggalkan Anda pada hari Sabtu (7 Oktober 2023) itu. Apa keputusannya jika putra Bibi (Benjamin Netanyahu) ada di terowongan tersebut atau cucu Gallant (Yoav Gallant, Menteri Pertahanan Israel)? Atau putra Hertzi Halevi (Panglima Militer Israel)? Apakah mereka juga akan diracuni dengan bom gas?”
Ketika tentara Israel menyerang terowongan Hamas di Jabalia, mereka berdalih tidak tahu ada tawanan Israel di sana.
Menurut pernyataan pasukan penjajah Israel (IDF), laporan patologi menunjukkan tidak ada tanda luka atau tembakan ditemukan pada jasad tawanan yang ditemukan di terowongan tersebut, termasuk pada jasad Ron Sherman, dan karenanya mereka tewas bukan karena serangan militer Israel.
"Karena kondisi jasad tersebut, mustahil menetapkan penyebab kematiannya. Pada tahapan ini, tidak bisa diputuskan atau dikonfirmasi mereka terbunuh karena mati lemas, keracunan, atau aspek dampak dari serangan IDF atau operasi Hamas. Sampel diambil untuk melakukan pengujian toksikologi lebih lanjut, yang mungkin akan mengungkapkan rincian lebih lanjut nanti. Seperti disebutkan, pada tahap ini, penyebab kematiannya belum dapat ditentukan," jelas militer Israel.
Bayi perempuan tersebut dibawa ke Israel setelah diculik dari rumahnya yang hancur akibat serangan bom.
Baca SelengkapnyaPernyataan berbahaya ini disampaikan saat bertemu petinggi militer Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaPengamat mengatakan, pasukan penjajah Israel bakal mundur jauh lebih cepat karena tidak bisa kalahkan Hamas.
Baca SelengkapnyaIbu dan anak ini ditahan selama lima pekan di sebuah apartemen di Gaza.
Baca SelengkapnyaSetelah menyatakan Rafah adalah zona aman untuk warga sipil, Israel mengancam akan menyerang daerah tersebut yang kini menampung 1.5 juta warga Palestina.
Baca Selengkapnya114 Hari Perang, Israel Yakini 80% Terowongan Hamas Masih Utuh
Baca Selengkapnya21 Tentara Israel Tewas dalam Satu Serangan Hamas, Terbanyak dalam Sehari
Baca SelengkapnyaPemerintah Israel mengantisipasi penerimaan klaim kecacatan capai angka 20.000 sampai akhir 2024.
Baca SelengkapnyaIsrael sedang mempersiapkan fase baru perang di Jalur Gaza, Palestina.
Baca Selengkapnya