FOTO: Momen Pemimpin Oposisi Korea Selatan Ditikam di Leher Saat Konferensi Pers
Pemimpin partai oposisi Korea Selatan, Lee Jae-myung ditikam di bagian leher ketika memberikan keterangan pers dalam kunjungannya di Busan, Selasa (2/2).
Pemimpin partai oposisi Korea Selatan, Lee Jae-myung ditikam di bagian leher ketika memberikan keterangan pers dalam kunjungannya di Busan, Selasa (2/2).
Namun, seorang tak dikenal tiba-tiba menyerang Lee dan menikamnya di sisi kiri lehernya saat dirinya menggelar sesi tanya jawab.
Pelaku penyerangan pun langsung ditangkap di lokasi kejadian. Tetapi, belum diketahui motifnya menyerang Lee.
Sementara, Lee langsung mendapatkan perawatan darurat. Meski demikian, luka pada tubuh Lee disebut cukup serius.
Foto-foto yang dipublikasikan menunjukkan Lee terbaring di tanah dengan mata tertutup dan tangan orang lain di sekitarnya menempelkan saputangan ke sisi lehernya.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un terlihat turun langsung mengawasi latihan tersebut.
Baca SelengkapnyaMomen itu terjadi ketika Kim Jong-un memimpin demonstrasi kekuatan militer yang melibatkan tank tempur terbaru Korea Utara.
Baca SelengkapnyaKorea Utara kembali melakukan uji coba peluncuran dua rudal jelajah strategis terbaru yang ditembakan dari kapal selam.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un memerintahkan peningkatan produksi rudal dan senjata lainnya secara drastis.
Baca SelengkapnyaSelain korban tewas, pemerintah setempat menyebutkan jumlah korban luka yang tercatat ada sebanyak 736 orang.
Baca SelengkapnyaKunjungan Kim Jong-un ke lokasi pelatihan tentara ini menjadi sinyal Korea Utara untuk siap berperang.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungannya, Kim Jong-un memerintahkan peningkatan produksi kendaraan peluncur rudal untuk mempersiapkan "pertempuran militer" dengan musuh.
Baca SelengkapnyaLebih dari 42 ribu penumpang telah diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Pasar Senen dan beberapa stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta.
Baca SelengkapnyaDewan Keamanan PBB menyetujui resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza ketika Amerika Serikat memilih abstain.
Baca Selengkapnya