Batu Prasasti Berusia 3.000 Tahun Ditemukan, Ada Gambar Sosok Manusia dengan Dua Pedang
Arkeolog menemukan batu prasasti berbentuk manusia berusia 3.000 tahun di situs kuno pemakaman Spanyol.
Arkeolog menemukan batu prasasti berbentuk manusia berusia 3.000 tahun di situs kuno pemakaman Spanyol.
Arkeolog menemukan batu prasasti berbentuk manusia berusia 3.000 tahun di situs kuno pemakaman Las Capellanías di Cañaveral de León, Huelva, Spanyol. Batu prasasti ini dapat mengungkapkan banyak hal tentang sejarah dan budaya zaman prasejarah di Iberia.
Prasasti ini adalah batu yang diukir yang digunakan untuk tujuan peringatan. Batu ini menggambarkan sosok manusia dengan hiasan kepala, kalung, dan dua pedang. Keberadaan detail seperti wajah, tangan, kaki, dan alat kelamin pria pada sosok ini memberikan gambaran yang jelas tentang tingkat keahlian seni yang ada pada masa itu.
Ini adalah penemuan yang sangat berharga karena ini adalah prasasti ketiga yang ditemukan di situs ini dan yang kedua ditemukan dalam konteks yang sesuai.
Sebelumnya, telah ditemukan prasasti prajurit yang menggambarkan prajurit bersenjata dengan pedang, perisai, dan perlengkapan penting lainnya.
Prasasti prajurit ini adalah lempeng batu besar yang umumnya digunakan untuk menghormati individu penting. Mereka adalah monumen yang mencerminkan aspirasi sosial dari orang yang telah meninggal, dan mereka dianggap sebagai leluhur komunitas.
Yang lebih menarik adalah konteks penemuan batu prasasti ini. Batu ini biasanya ditemukan dalam pekerjaan pertanian, dan sangat sedikit yang diketahui tentang konteks arkeologis mereka.
Namun, batu ini ditemukan dalam lingkungan pemakaman kuno Las Capellanías yang terdiri dari peti mati batu kecil di dalamnya
Ini menunjukkan prasasti tersebut mungkin digunakan sebagai monumen pemakaman, dan proses pembuatannya mungkin memiliki makna khusus dalam ritual pemakaman pada Zaman Perunggu Akhir dan Zaman Besi Awal di Iberia.
Selain itu, penemuan ini juga mengubah pandangan sebelumnya tentang gender dalam gambaran prasasti. Sebelumnya, prasasti dengan fitur seperti kalung atau hiasan kepala dianggap sebagai perempuan, sementara prasasti dengan pedang dianggap sebagai laki-laki. Ini didasarkan pada interpretasi yang mencerminkan pandangan gender biner yang modern.
Namun, prasasti terbaru ini menggabungkan ciri-ciri dari kedua jenis, menunjukkan peran sosial yang digambarkan dalam ikonografi prasasati jauh lebih kompleks dan fleksibel daripada yang sebelumnya diperkirakan.
Situs Las Capellanías yang terletak pada jalur alami penting antara dua dasar sungai utama, mengungkapkan peran strategisnya dalam komunikasi selama prasejarah.
Penemuan ini adalah hasil dari proyek lapangan dalam proyek Maritime Encounters yang didanai oleh Riksbankens Jubileumsfond (RJ). Proyek ini dipimpin untuk Iberia oleh Dr. Marta Díaz-Guardamino, dengan dukungan dari Departemen Arkeologi Universitas Durham, bersama dengan Timoteo Rivera, Prof. Leonardo García Sanjuán (Universitas Sevilla), dan Prof. David Wheatley (Universitas Southampton).
Semua ini merupakan loncatan besar dalam pemahaman kita tentang sejarah dan budaya Iberia kuno.
Sedang Menggali Daerah Rawa, Arkeolog Temukan Tujuh Pedang Berusia 3.000 Tahun
Baca SelengkapnyaAda 100 motif lukisan yang ditemukan, sebagian besar berupa gambar hewan.
Baca SelengkapnyaPenemuan makam berusia 4.400 tahun lalu di Mesir menjadi peristiwa sangat penting dalam dunia arkeologi.
Baca SelengkapnyaJasad pendeta yang ditemukan dalam makam kuno ini dikubur dengan posisi yang aneh.
Baca SelengkapnyaMenhir adalah tugu batu peninggalan manusia purba.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini memiliki kontribusi penting dalam memahami sejarah pemukiman Aşağıseyi Höyük.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan jaringan saluran kuno yang berasal dari zaman Raja Yoas dan Amazia sekitar 2.800 tahun lalu di Yerusalem.
Baca SelengkapnyaMakam keramat ini ditemukan gabungan arkeolog Jepang dan Peru.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, tongkat ini dalam kondisi utuh dan terawat.
Baca Selengkapnya