Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Masa Depan Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan

AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Masa Depan Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan

AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Masa Depan Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan

Rencana itu kemungkinan akan diumumkan dalam beberapa pekan mendatang, tapi masih bergantung pada upaya gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Amerika Serikat dan sejumlah negara Arab sekutunya kini tengah merancang rencana solusi dua negara untuk konflik Arab-Israel dalam jangka waktu yang jelas. Demikian dilaporkan harian the Washington Post yang dikutip the Jerusalem Post.

Tak lama setelah mendengar laporan itu Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengatakan dia berencana meminta kabinet untuk mengeluarkan pernyataan menoolak negara Palestina.

AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Masa Depan Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Masa Depan Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan

"Kami tidak akan menyetujui rencana ini yang menyebut Palestina berhak mendapat imbalan atas pembantaian yang mereka lakukan terhadap kami--yaitu negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya," ujar Smotrich.

"Pesannya adalah itu harga yang harus dibayar atas pembantaian terhadap rakyat Israel. Sebuah negara Palestina yang keberadaannya adalah ancaman bagi negara Israel seperti terbukti dari peristiwa 7 Oktober, Kfar Saba tidak akan menjadi Kfar Gaza!" tegasnya.

"Saya akan meminta hari ini kepada kabinet untuk membuat keputusan tegas yang menyatakan Israel menolak berdirinya negara Palestina dan penerapan sanksi kepada lebih dari setengah juta pemukim (Israel)," kata dia.


"Saya menantikan dukungan jelas dari Perdana Menteri benjamin Netanyahu, Menteri Benny Gantz, Menteri gadi Eisenkot dan seluruh menteri," lanjut Smotrich.

Rencana yang tengah disusun ini melibatkan AS, Mesir, Qatar, Yordania, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Seluruh negara, kecuali Saudi dan Qatar, tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel.


Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mendesak normalisasi Israel dan Arab Saudi sebagai bagian dari pakta keamanan yang disetujui Riyadh. Arab Saudi berkukuh negara Palestina harus masuk dalam kesepakatan itu.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sangat menolak berdirinya negara Palestina, terutama di seluruh gaza dan Tepi Barat. Dia berkeras pemukim ISrael di Tepi Barat tidak boleh diusir, Yerusalem harus tetap dalam pengawasan Israel dan militer mereka harus kembali menguasai keamanan Gaza dan Tepi Barat.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi ABC Ahad lalu Netanyahu mengatakan, "Siapa pun yang bicara soal solusi dua negara, saya ingin bertanya, apa maksudnya?

AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Masa Depan Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan

"Apakah Palestina harus punya tentara? Visakah mereka menandatangani kerja sama militer dengan Iran? Bisakah mereka mengimpor roket dar Korea Utara dan senjata mematikan lainnya? Haruskah mereka terus mengajari anak-anak mereka soal terorisme dan pembantaian--tentu saja tidak."

"Inti dari kesepakatan yang bisa dicapai di masa depan adalah, Palestina harus punya kekuasaan untuk mengatur diri mereka sendiri tapi tidak untuk punya kekuatan guna mengancam Israel," kata Netanyahu.

Saudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan
Saudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan

Saudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"

Baca Selengkapnya
"Saya Berharap Ramadan Tidak Datang Tahun Ini Karena Kami Kelaparan Sepanjang Waktu"

1 Ramadan di Palestina jatuh pada Senin (11/3). Warga Jalur Gaza menjalani ibadah puasa di tengah agresi brutal Israel.

Baca Selengkapnya
Apakah Jepang Mendukung Palestina? Simak Ulasannya
Apakah Jepang Mendukung Palestina? Simak Ulasannya

Merebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bikin Merinding, Potret Ketaatan & Khusyuknya Warga Palestina Sholat Berjamaah di Tengah Reruntuhan Masjid
Bikin Merinding, Potret Ketaatan & Khusyuknya Warga Palestina Sholat Berjamaah di Tengah Reruntuhan Masjid

Mereka tetap antusias salat berjamaah di tengah reruntuhan masjid.

Baca Selengkapnya
"Jika Israel Menyerang Rafah, Kami Tak Ada Tempat Lain Lagi Kecuali ke Kuburan"

Setelah menyatakan Rafah adalah zona aman untuk warga sipil, Israel mengancam akan menyerang daerah tersebut yang kini menampung 1.5 juta warga Palestina.

Baca Selengkapnya
Israel Tawarkan 2 Bulan Gencatan Senjata di Gaza, Ini Syaratnya
Israel Tawarkan 2 Bulan Gencatan Senjata di Gaza, Ini Syaratnya

Tawaran ini disampaikan melalui Qatar dan Mesir sebagai mediator.

Baca Selengkapnya
Jangan Salah Beli, Kenali Ciri-Ciri Kurma Israel
Jangan Salah Beli, Kenali Ciri-Ciri Kurma Israel

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam untuk tetap memboikot produk-produk Israel selama Ramadan 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Warga Jalur Gaza Menyambut Ramadan di Tengah Kengerian Perang
FOTO: Potret Warga Jalur Gaza Menyambut Ramadan di Tengah Kengerian Perang

Muslim Palestina di Jalur Gaza kini harus menyambut Ramadan di tengah kecemasan dan ketakutan akan serangan Israel.

Baca Selengkapnya
Bukan Palestina, Negara Ini Gugat Israel ke Mahkamah Internasional Atas Tuduhan Genosida di Gaza
Bukan Palestina, Negara Ini Gugat Israel ke Mahkamah Internasional Atas Tuduhan Genosida di Gaza

Sidang di Mahkamah Internasional dijadwalkan pada Kamis.

Baca Selengkapnya