AS Akan Hentikan Pengisian Bahan Bakar Pesawat Koalisi Saudi Beroperasi di Yaman
Merdeka.com - Amerika Serikat memutuskan untuk menghentikan pengisian bahan bakar pesawat militer Arab Saudi yang terbang ke Yaman. Hal ini diungkapkan oleh dua pejabat AS dan satu staf Senat.
"Keputusan ini adalah upaya untuk mencegah perdebatan yang berpotensi merusak dan mempengaruhi suara di Kongres. Iklim politik yang sekarang berbalik memusuhi Saudi akibat berita pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi dan perang Yaman," kata staf tersebut, dikutip dari NBC News, Sabtu (10/1).
"Beberapa anggota parlemen partai Republik yang sebelumnya menentang penangguhan pengisian bahan bakar tersebut juga sekarang mendukung langkah itu," tambahnya.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan Saudi mengatakan pihaknya sedang berusaha berkonsultasi dengan AS mengenai penghentian pengisian bahan bakar penerbangan. Keputusan ini dianggap bisa mengubah hubungan antara Saudi dan AS.
"Saudi dan negara-negara anggota koalisi untuk mendukung legitimasi di Yaman dan terus meningkatkan profesionalisme militer dan swasembada," demikian isi pernyataan tersebut.
Sebagaimana diketahui, militer AS mengisi sekitar 20 persen dari keseluruhan pesawat Saudi yang beroperasi di Yaman. Meski memutuskan untuk berhenti mengisi bahan bakar pesawat Saudi, AS tidak akan membatasi pembagian intelijen dengan koalisi.
"AS tetap akan melanjutkan dukungan intelijen sebagai upaya untuk mendukung Arab Saudi," ujar seorang pejabat pertahanan.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaDalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.
Baca SelengkapnyaNegara Afrika dan Amerika Latin dipilih menjadi alternatif karena rute pengiriman tidak melintasi Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaAlaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaSelain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca Selengkapnya