23 Tahun terpisah, lelaki ini temukan orang tuanya lewat Google
Merdeka.com - Lelaki China bernama Luo Gang diculik saat dia berumur lima tahun. Namun kini dia bisa berkumpul dengan orang tua kandungnya setelah gigih mencari rumah masa kecil lewat fasilitas peta Google.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Ahad (19/5), Gang korban penculikan terpisah jauh hingga 1.500 kilometer dari tanah kelahirannya di sebuah desa di Provinsi Sichuan. Dia dibesarkan oleh sebuah keluarga di Provinsi Fujian. Meski mengakui kebaikan keluarga yang mengadopsinya itu namun Gang tetap merindukan rumahnya.
Kini dia kembali kepada orang tuanya setelah 23 tahun. "Setiap hari sebelum tidur, aku mengingat-ingat kampung halamanku, dan tempat aku diculik. Itu tidak akan kulupa," ujar lelaki kini berusia 28 tahun itu.
Sebelum mencari rumahnya lewat peta Google Gang terlebih dulu menggambar sketsa lokasi tempat dia diculik. Ada dua jembatan disana dan akhirnya dia mengunggah gambar itu di sebuah situs jejaring sosial China. Dia juga bilang dirinya korban penculikan lebih dari dua dekade lalu.
Beberapa hari kemudian, Gang dihubungi oleh pengguna jejaring sosial yang mengatakan ada suami-istri kehilangan anak persis di lokasi disebutkan oleh Gang. Orang itu mengatakan daerah tempat Gang diculik bernama Yaojiaba. Buru-buru lelaki itu mencarinya lewat Google dan dia menemukan dua jembatan persis seperti di ingatannya.
Akhirnya Gang dapat berjumpa kembali dengan kedua orang tuanya. Tidak jelas nasib keluarga yang mengadopsi Gang, apakah mereka bakal dijatuhi hukuman sebab mengangkat anak secara ilegal dan kepolisian wilayah Fujian belum angkat bicara.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi
Baca SelengkapnyaBerikut kisah perjuangan seorang Ibu besarkan anaknya dari hidup menumpang hingga lulus S2 dan punya rumah.
Baca SelengkapnyaMeski anak juga punya privasi ke mana mereka akan pergi, namun memberitahu orang tua tetap penting agar mereka merasa tenang ketika si anak pergi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ikuti tren 'google maps' sambil ceritakan perjalanan hidupnya yang sulit, wanita ini kini sukses jadi dosen.
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga itu diduga kerap melintasi jalur alternatif tersebut untuk mengunjungi kerabatnya di Jambi.
Baca SelengkapnyaDalam proses pencarian nama yang begitu menguras pikiran, arti yang penuh makna tak bisa menjadi patokan. Anak juga butuh panggilan yang keren.
Baca SelengkapnyaPenemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca Selengkapnya