Benarkah Ayam Kampung Jauh Lebih Sehat Dibanding Ayam Broiler?
Di pasaran saat ini, terdapat dua jenis ayam yang mudah dijumpai yaitu ayam kampung dan ayam broiler. Lalu sebenarnya apakah beda di antara keduanya?
Dilansir dari Healthline, berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa ayam kampung, yang sering disebut sebagai ayam free-range, memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dan potensi kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan ayam broiler.
Kandungan Nutrisi Ayam Kampung
Ayam kampung dikenal memiliki kandungan omega-3, vitamin, dan mineral yang lebih tinggi. Omega-3 adalah asam lemak esensial yang berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung dan otak. Vitamin dan mineral yang terkandung dalam daging ayam kampung juga lebih beragam karena pola makan alami yang mereka konsumsi.
Pengaruh Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup ayam kampung yang lebih alami memungkinkan mereka untuk bergerak bebas, mendapatkan sinar matahari, dan mengonsumsi pakan alami.
Hal ini berbeda dengan ayam broiler yang sering kali dibesarkan dalam kondisi padat dan terbatas. Kondisi hidup yang lebih baik pada ayam kampung tidak hanya berpengaruh pada kesejahteraan hewan tetapi juga pada kualitas daging yang dihasilkan.
Pemeliharaan dan Pertumbuhan
Ayam broiler umumnya dipelihara dalam skala industri dengan pemberian pakan yang dirancang untuk pertumbuhan cepat, termasuk penggunaan antibiotik. Sementara itu, ayam kampung dipelihara dengan metode yang lebih tradisional, tanpa pemberian hormon pertumbuhan atau antibiotik, sehingga pertumbuhan mereka lebih lambat dan alami.
berita untuk kamu.
Risiko Kesehatan
Daging ayam broiler sering kali dikaitkan dengan risiko kesehatan karena penggunaan antibiotik dan kondisi pemeliharaan yang kurang ideal. Penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi antibiotik, sedangkan kondisi pemeliharaan yang padat dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit.
Benarkah Ayam Broiler Tidak Sehat Dikonsumsi karena Mendapat Suntikan Hormon?
Dalam industri peternakan modern, ayam broiler telah menjadi subjek kontroversi terkait dengan kesehatan konsumen. Beredar mitos bahwa ayam broiler tidak sehat karena mendapat suntikan hormon pertumbuhan. Namun, apa yang dikatakan sains mengenai hal ini?
Dilansir dari Slurp, mitos yang beredar menyebutkan bahwa ayam broiler diberi hormon pertumbuhan untuk mempercepat proses pembesaran, sehingga dagingnya menjadi tidak sehat untuk dikonsumsi. Menurut penelitian dan laporan dari Food Safety and Standards Authority of India (FSSAI) serta studi global lainnya, tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa ayam broiler diberi hormon pertumbuhan.
Di Amerika Serikat, penggunaan hormon dan steroid pada unggas telah dilarang oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA) sejak tahun 1950-an. Ayam secara alami memproduksi hormon pertumbuhan seperti progesteron, testosteron, dan estrogen, namun tidak diberi suplemen tambahan yang memengaruhi ukuran atau penampilannya.
Pembiakan Selektif sebagai Alternatif Hormon
Alih-alih menggunakan hormon, industri unggas telah menciptakan ayam yang lebih besar melalui pembiakan selektif dan penggunaan antibiotik. Pembiakan selektif adalah proses perkawinan dua hewan dengan sifat yang diinginkan agar keturunannya memiliki sifat tersebut juga. Dalam kasus ayam broiler, mereka telah dipilih untuk tumbuh besar dengan sangat cepat, 300 persen lebih cepat daripada ayam pada tahun 1960.
Berdasarkan berbagai sumber dan penelitian, dapat disimpulkan bahwa ayam kampung memang memiliki potensi kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan ayam broiler.
Selain karena jenis ayam, perlu diingat bahwa kandungan nutrisi dalam daging ayam tergantung pada bagian tubuh ayam yang dikonsumsi. Oleh karena itu, untuk memperoleh manfaat kesehatan yang optimal, perlu dipilih bagian tubuh ayam yang rendah lemak, seperti dada dan paha tanpa kulit.
Selain itu, perlu diingat bahwa cara memasak juga dapat mempengaruhi kandungan nutrisi dalam daging ayam. Lebih baik memilih cara memasak yang sehat, seperti dipanggang atau direbus tanpa menggunakan minyak yang banyak.
- Rizky Wahyu Permana
Untuk menjaga ayam tetap sehat dan produktif, mereka membutuhkan pola makan yang seimbang dengan beberapa nutrisi penting.
Baca SelengkapnyaKomoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaHana mulai beternak ayam broiler pada tahun 2008. Untuk memulai usaha itu, ia harus mengorbankan banyak hal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jika biasanya peternakan ayam identik dengan bau tak sedap, hal ini tidak terjadi pada peternakan ayam milik Agus.
Baca SelengkapnyaWalau rasanya disukai oleh banyak orang, namun konsumsi terlalu banyak ikan pindang bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaSalah satu jenis unggas yang sudah menjadi satwa endemik ini memiliki suara yang panjang dan merdu.
Baca SelengkapnyaDada ayam merupakan bagian yang paling sering dikonsumsi dalam masakan ayam, terutama bagi mereka yang sedang menjalani program diet.
Baca SelengkapnyaMakanan sering kali menjadi pembahasan yang hangat di tengah masyarakat. Termasuk cara menikmatinya juga sering menjadi perdebatan di kalangan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSaking istimewanya ayam kampung, hewan ini sampai dianggap sakral oleh masyarakat Sunda.
Baca Selengkapnya