Pihak Yayasan SMK Lingga Kencana Depok Sediakan Lahan Pemakaman Bagi 10 Korban Kecelakaan
11 Korban tewas dalam kecelakaan ini, 10 dari pihak sekolah dah 1 dari warga di lokasi kejadian.
11 Korban tewas dalam kecelakaan ini, 10 dari pihak sekolah dah 1 dari warga di lokasi kejadian.
Acara perpisahan SMK Lingga Kencana yang harusnya dipenuhi dengan rasa riang gembira mendadak sirna.
Sebanyak 10 orang korban jiwa terhempas nyawanya setelah terlibat kecelakaan maut bus yang ditumpanginya di kawasan Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5).
Di antara 10 korban tersebut terdiri dari para pelajar dan pihak guru.
Pihak Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) SMK Lingga Kencana Depok menyatakan siap memberikan bantuan kepada para korban yang terlibat kecelakaan. Salah satunya dengan mengakomodir lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Daarul Muqobir.
"Untuk mereka yang memang beralamatkan di kampung Parung Bingung ini mereka itu sudah disiapkan pemakamannya di Daarul Maqobir. Ada yayasan khusus untuk pemakaman khusus umat islam," kata Pembina Yayasan YKS, Muwardhi kepada wartawan, Minggu (12/5).
Muwardhi menyebut usai insiden maut tersebut, sejumlah wali murid atau yang mewakilkan korban kecelakaan langsung menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang, Jawa Barat. Setelahnya korban yang telah teridentifikasi langsung dibawa ke menuju rumah duka masing-masing.
Selain itu, dia juga mendapatkan kabar oleh pihak keluarga korban yang akan melakukan pemakaman di luar Depok. Namun demikian, pihak yayasan tetap akan mengakomodir kebutuhan daripada pihak korban.
"Tiga orng di luar itu masing-masing di wilayahnya tapi dari yayasan mengkoordinasikan dengan keluarga," jelas Muwardhi.
Adapun untuk identitas para korban dari kalangan SMK Lingga Kencana di antaranya.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Jules Abast, mengatakan terhadap 9 korban tersebut akan diberangkatkan ke Depok, Jawa Barat. Sementara untuk satu korban atas nama Raka akan di bawa ke Subang, Jawa Barat untuk dimakamkan.
Sebelumnya, Wadirlantas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi mengungkapkan pihaknya saat ini sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan kecelakaan bus terguling yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia.
“Hari ini (12/5), kita melaksanakan kegiatan penandaan di tempat kejadian perkara untuk memberikan tanda-tanda yang terjadi atau barang bukti-barang bukti yang kita temukan di tempat kejadian perkara,” kata Edwin.
Dalam olah TKP, personel Kepolisian menandai beberapa titik di lokasi kecelakaan sesuai dengan keterangan dari saksi maupun tanda-tanda saat kecelakaan terjadi. Penandaan dilakukan menggunakan cat berwarna putih.
“Tentunya ini untuk nantinya kita akan membawa ke meja kerja, kemudian kita laksanakan rekonstruksi visualisasi kecelakaan lalu lintas berdasarkan bukti-bukti yang ada di lokasi kejadian perkara,” katanya.
Hingga saat ini pihaknya bersama instansi terkait masih melakukan rangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian. Dengan demikian, penyebab terjadinya kecelakaan belum dapat dipastikan dan masih akan menunggu hasil olah TKP.
Pria pengangguran itu telah menghilangkan nyawa KRA dengan cara sadis.
Baca SelengkapnyaSemua anggota BKSDA dan FZS Jambi sudah dievakuasi ke kantor polisi terdekat.
Baca SelengkapnyaKorban RN ternyata menjalin hubungan dengan AT selama tiga tahun.
Baca SelengkapnyaBerkas tersebut telah diserahkan ke jaksa KPK, Rabu (7/2).
Baca SelengkapnyaJasa Marga mencatat sebanyak 961.852 kendaraan telah kembali ke wilayah Jabodetabek
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Jawa Tengah punya beragam cara merayakan Lebaran
Baca SelengkapnyaRS Polri Kramatjati menerima tujuh kantong jenazah korban kebakaran ruko bingkai di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSejumlah upaya yang berhasil membantu kelancaran arus balik lebaran 2024.
Baca Selengkapnya