Ilmuwan Kumpulkan Ribuan Otak Manusia dari Seluruh Dunia, Ada Yang Diawetkan Sejak 12.000 Tahun Lalu, Ini Tujuannya
Peneliti mengumpulkan arsip dari ribuan otak manusia yang diawetkan dalam catatan arkeologi dari berbagai belahan dunia.
Peneliti mengumpulkan arsip dari ribuan otak manusia yang diawetkan dalam catatan arkeologi dari berbagai belahan dunia.
Peneliti mengumpulkan arsip dari ribuan otak manusia yang diawetkan dalam catatan arkeologi dari berbagai belahan dunia. Tim peneliti yang dipimpin Alexandra Morton-Hayward dari Universitas Oxford meninjau literatur ilmiah dan menghubungi arkeolog di seluruh dunia.
Mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 4.400 otak manusia yang diawetkan dari 213 sumber yang berbeda di semua benua kecuali Antartika. Otak tertua yang termasuk dalam penelitian ini berasal dari 12.000 tahun yang lalu, sementara yang termuda berasal dari abad ke-20.
Sumber: Newsweek
Penelitian ini menunjukkan, otak yang diawetkan jumlahnya lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Beberapa mekanisme pengawetan yang ditemukan termasuk dehidrasi, pembekuan, penyabunan, dan penyamakan.
Lebih dari 1.300 otak dalam arsip tersebut ditemukan telah diawetkan tanpa adanya jaringan lunak lainnya. Beberapa otak dalam arsip ini juga merupakan yang tertua, bahkan berasal dari Zaman Es terakhir.
Penelitian ini menekankan pentingnya mempelajari pengawetan jaringan lunak manusia, karena informasi yang diperoleh dapat memberikan wawasan tentang evolusi manusia, kesehatan dan penyakit purba, serta kondisi neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Namun, kurang dari 1 persen otak dalam arsip ini telah diselidiki untuk mengetahui biomolekul kuno. Oleh karena itu, para peneliti berharap penelitian ini akan menginspirasi para arkeolog lainnya untuk terus menyelidiki otak manusia yang diawetkan, dan memahami nilai ilmiah yang dapat diperoleh dari studi ini.
Penelitian terbaru ini merupakan "arsip yang belum tersentuh" yang dapat menjelaskan evolusi manusia, serta membantu kita untuk lebih memahami kesehatan dan penyakit purba. Penelitian ini bahkan dapat memberikan wawasan tentang kondisi neurodegeneratif yang mempengaruhi manusia saat ini, seperti Alzheimer dan bentuk demensia lainnya.
Penelitian ini memiliki potensi untuk memberikan wawasan yang sangat berharga tentang sejarah dan evolusi manusia, serta memperluas pemahaman kita tentang berbagai aspek biologi dan kesehatan manusia. Namun, peneliti juga memberikan penekanan bahwa penggunaan sisa-sisa tubuh manusia harus dilakukan dengan hormat dan kesadaran akan martabat manusia.
Dengan terus mempelajari otak manusia yang diawetkan, kita dapat membuka pintu ke pengetahuan baru yang dapat membantu kita memahami lebih dalam tentang diri kita sendiri dan sejarah manusia.
Korban tumbal ini bertujuan untuk menemani tuannya di alam baka.
Baca SelengkapnyaPatung ini diperkirakan sudah ada sejak 90.000 tahun sebelum lukisan gua mulai muncul di Eropa.
Baca SelengkapnyaMenurut penelitian, manusia pada dasarnya adalah atlet dengan daya tahan yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan "Gerbang Neraka" di Arab Saudi, Ada Jejak Manusia dan Sudah Ada Sejak 9.000 Tahun Lalu
Baca SelengkapnyaAnalisis artefak batu memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaTemuan ini mengungkap wawasan baru tentang evolusi dan perkembangan historis populasi manusia di kawasan tersebut.
Baca SelengkapnyaArkeolog Bongkar Dugaan Nenek Moyang Manusia Adalah Pelaut Ulung yang Bisa Bikin Perahu dan Punya Bahasa
Baca SelengkapnyaArkeolog juga mengungkap sejak kapan kuda diternakkan manusia.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Gali Lubang Terbesar, Dari dalam Terdengar 'Suara Neraka'
Baca Selengkapnya