Arkeolog Temukan Karya Seni Hewan Tertua di Dunia Berusia 130.000 Tahun, Begini Sosok Makhluknya
Patung ini diperkirakan sudah ada sejak 90.000 tahun sebelum lukisan gua mulai muncul di Eropa.
arkeologiArkeolog Temukan Karya Seni Hewan Tertua di Dunia Berusia 130.000 Tahun, Begini Sosok Makhluknya
Patung ini diperkirakan sudah ada sejak 90.000 tahun sebelum lukisan gua mulai muncul di Eropa.
Arkeolog menemukan patung ikan pari yang terbuat dari pasir berusia 130.000 tahun. Patung ini diperkirakan sudah ada sejak 90.000 tahun sebelum lukisan gua mulai muncul di Eropa.
Jika perkiraan itu benar, maka penemuan ini menjadikan relik itu sebagai karya seni berbentuk hewan tertua di dunia.
Sumber: IFL Science
Patung ini ditemukan pada 2018 di sepanjang tebing dekat Still Bay, sekitar 330 kilometer di sebelah timur Cape Town di pantai Afrika Selatan. Bentuk patung itu sangat mirip dengan bentuk ikan pari, meskipun ekornya patah.
- Arkeolog Temukan Bukti Tempat Wisata Turki Dulunya Makam Orang Penting Zaman Romawi
- Arkeolog Temukan Tiga Makam Keluarga Kaya Raya China Berusia 1.800 Tahun, Dua di Antaranya Dirampok Pemburu Harta Karun
- Arkeolog Temukan Cincin Emas Berhias Batu Mulia Berusia 2.300 Tahun, Masih Utuh dan Tak Berkarat
- Arkeolog Temukan Patung Kuda Pertama Buatan Manusia Berusia 35.000 Tahun, Dipahat dari Gading Gajah Purba
- VIDEO: Hakim MK Tegur Ahli Prabowo Gibran Jelang Sidang"Jangan Seperti Koboi Ya!"
- Sulitnya Evakuasi Jenazah Pria Bertato Bunga dari Dalam Toren, Butuh Waktu 3,5 Jam
Dalam studi baru, para peneliti di Universitas Nelson Mandela menyelidiki gagasan ini dan menyimpulkan bahwa objek tersebut dibuat dari pasir untuk menggambarkan ikan pari biru (Dasyatis chrysonata). Tim melapisi gambar ikan pari biru, yang berasal dari pantai selatan Afrika, dengan objek berbatu dan menyoroti bagaimana mereka sangat cocok dalam ukuran dan proporsi.
Menurut para peneliti, manusia purba mungkin telah menemukan ikan pari di sepanjang pantai dan menjiplaknya menjadi sebuah patung, seperti anak kecil yang membuat istana pasir.
"Mungkin saja ini satu-satunya contoh yang pernah diidentifikasi, tetapi kami selalu dapat berharap bahwa lebih banyak lagi yang akan terlihat," jelas Charles Helm, penulis utama studi dan peneliti dari Pusat Ilmu Paleosains Pesisir Afrika di Universitas Nelson Mandela, kepada IFLScience.
Menurut para peneliti, ikan pari itu mungkin dianggap makhluk penting bagi "seniman kuno".
"Pertama mungkin kemudahan melacak makhluk yang agak datar. Kedua mungkin nilainya sebagai sumber makanan. Ketiga mungkin memang berpotensi mematikan bagi orang-orang yang biasa berkeliaran di sepanjang pantai dan di muara, jadi itu mungkin menimbulkan rasa takut dan hormat," jelas Helm.
Sampai saat ini, para peneliti menggunakan teknik yang dikenal sebagai pendaran yang dirangsang secara optik. Teknik ini menunjukkan sudah berapa lama sebutir pasir terkena sinar matahari, sehingga menunjukkan sudah berapa lama bagian sedimen tersebut terkubur. Ini menunjukkan objek tersebut kemungkinan besar dibuat selama Zaman Batu Pertengahan, sekitar 130.000 tahun yang lalu.
Studi baru ini diterbitkan dalam jurnal Rock Art Research.