Merdeka.com - Haji merupakan salah satu ibadah yang wajib ditunaikan umat muslim jika mampu. Maka dari itu, untuk mencapai mampu, dibutuhkan perencanaan.
Ibadah haji memerlukan persiapan yang matang. Di awal, persiapan keuangan sangat penting, karena untuk mendapatkan nomor antrean keberangkatan harus ada setoran awal yang harus dibayarkan.
Biaya haji regular yang ditetapkan oleh pemerintah untuk tahun 2022 berkisar antara total Rp 35 juta hingga Rp 42 juta yang dibagi dalam dua termin pembayaran. Setoran pertama sebesar Rp 25 juta (untuk mendapatkan nomor antrean) dan setoran kedua atau pelunasan dari sisanya saat sudah mendapatkan kepastian keberangkatan. Pada haji khusus dan haji furoda, biaya yang dibutuhkan jauh di atas angka tersebut.
Selain itu, calon jemaah haji juga harus mempertimbangkan faktor inflasi. Jelang keberangkatan, dana yang harus dilunasi mungkin sudah di atas Rp 10 juta.
Inflasi harga bahan bakar pesawat, hotel, perbedaan kurs mata uang dolar AS maupun riyal Saudi Arabia, dan lain sebagainya akan ikut meningkatkan biaya haji. Selain itu juga perlu dialokasikan dana untuk pembuatan paspor, vaksin meningitis, serta jika dibutuhkan untuk suvenir atau oleh-oleh maupun uang jajan selama di sana.
Bagi yang membutuhkan dan merencanakan untuk naik haji, pilih yang sesuai dengan kapan kita ingin berangkat dan kemampuan ekonomi, bulatkan niat dan lakukan perencanaan keuangan yang matang. Simak penjelasan Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Dimas Ardhinugraha mengenai, strategi menyiapkan dana haji.
Jika tekad dan niat sudah bulat, umumnya usaha untuk menggapai tujuan keuangan akan terasa lebih ringan. Agar dana haji dapat terkumpul sesuai waktu yang diharapkan dan jumlah yang dibutuhkan, kita harus mengisi pos dana haji secara disiplin dan rutin.
"Atur ulang prioritas keuangan. Jika pendapatan tidak bisa ditambah, maka pengeluaran harus dikurangi," ujar Dimas.
Pilih pos-pos pengeluaran yang masih bisa dihemat, misalnya pos hiburan. Kurangi biaya atau frekuensi makan di luar rumah serta lebih selektif dan irit dalam melakukan pembelanjaan/pengeluaran.
Advertisement
Masa tunggu haji yang relatif cukup panjang pada haji regular dan haji khusus, jangan biarkan uang kita tidur di rekening tabungan dan tergerus inflasi. Reksa dana dapat dijadikan salah satu alternatif untuk menyimpan dan mengembangkan pos dana haji.
Lakukan diversifikasi pada beragam jenis reksa dana, mulai dari reksa dana pasar uang yang memiliki risiko relatif rendah, reksa dana pendapatan tetap dengan risiko yang sedang, hingga reksa dana saham yang memiliki risiko tinggi.
Dalam investasi berlaku prinsip high risk high return dan low risk low return. Potensi keuntungan yang tinggi memiliki tingkat risiko yang juga tinggi. Demikian pula sebaliknya.
Jika waktu persiapan yang dimiliki cukup singkat, sekitar 1-2 tahun, simpan di instrumen dengan risiko yang relatif rendah. Jika masih sangat panjang, di atas 10 tahun, silakan perbanyak porsi di reksa dana saham.
Reksa dana saham syariah dapat dimanfaatkan untuk persiapan naik haji jangka panjang. Sebagai contoh, Manulife Syariah Sektoral Amanah (MSSA) merupakan reksa dana yang dikelola sesuai prinsip syariah dan berinvestasi pada berbagai saham perusahaan-perusahaan di Indonesia. Reksa dana MSSA mencatatkan kinerja 12,88 persen dalam setahun terakhir (per akhir Mei 2022).
Masyarakat juga dapat memanfaatkan reksa dana dengan risiko yang lebih rendah, seperti reksa dana Manulife Syariah Sukuk Indonesia (MSSI). MSSI berinvestasi pada sukuk atau Surat Berharga Syariah tenor pendek sehingga menghasilkan karakter reksa dana yang lebih konservatif dibandingkan saham. MSSI mencatatkan kinerja 4,48 persen YoY per akhir Mei 2022.
Ibadah haji memerlukan kondisi fisik yang prima. Persiapan keuangan yang baik memungkinkan kita berangkat selagi fisik masih sehat dan prima. Saat kita mendapatkan kesempatan berangkat yang lebih cepat dari waktu perkiraan, saat itu pula kita sudah memiliki dana untuk pelunasan biayanya.
[bim]
Baca juga:
Menag Yaqut Pimpin Delegasi Amirul Hajj 1443 Hijriah
Jemaah Haji Puas Layanan Katering hingga Transportasi di Makkah: Bagus, Enak & Nyaman
Puncak Haji 2022 Diprediksi Jatuh Hari Jumat dan Haji Akbar, Ini Keistimewaannya
Berhaji di Usia Muda untuk Lanjutkan Mimpi Almarhum Ayah
Jemaah Haji Indonesia Diingatkan Tak Berfoto Bawa Spanduk di Masjidil Haram
Hati-Hati, Risiko Korupsi Meningkat di Masa Krisis
Sekitar 7 Jam yang laluSederet Tantangan untuk Capai Target 30 Juta UMKM Go Digital
Sekitar 7 Jam yang laluMenko Airlangga Ingatkan Dunia Usaha soal Ancaman Siber dan Korupsi
Sekitar 8 Jam yang laluJawab Tantangan Masa Depan, Reformasi Tenaga Kerja Sektor Keuangan Perlu Dilakukan
Sekitar 8 Jam yang laluAda 15,1 Juta Investor Kripto per Juni 2022, Lebih Tinggi dari Investor Pasar Saham
Sekitar 8 Jam yang laluKomitmen Jaga Ketahanan Energi Nasional, Pertamina Sukses Temukan Cadangan Migas
Sekitar 9 Jam yang laluResmikan Rumah BUMN Klungkung, Pertamina Angkat Produk Lokal dan Perekonomian Daerah
Sekitar 9 Jam yang laluPertamina Berdayakan Masyarakat Angkat Budaya Lokal DIY Lewat Batik
Sekitar 9 Jam yang laluBusiness Matching DPSP Danau Toba, Pertamina Dorong Produk Dalam Negeri di Perhotelan
Sekitar 9 Jam yang laluTiga Kategori Pelanggan Saat Belanja Online Jelang Akhir Tahun 2022
Sekitar 10 Jam yang laluKinerja Agen BRILink Makin Moncer, Raup Fee Based Income Rp.702,7 Miliar
Sekitar 10 Jam yang laluHarga Pangan Naik, Pedagang: Konsumen Bukan Tak Membeli, tapi Turunkan Konsumsinya
Sekitar 10 Jam yang laluTurunkan Harga Tiket Pesawat, Menhub Kirim Surat ke Pemda agar Beri Subsidi
Sekitar 10 Jam yang laluSandiaga Uno: Pajak Jadi Lokomotif Kebangkitan Ekonomi Sektor Parekraf
Sekitar 10 Jam yang laluAksi Solidaritas 4.000 Lilin Mengenang 40 Hari Kematian Brigadir J
Sekitar 6 Jam yang laluKursi Kosong Menteri dan Petinggi Polri saat Upacara HUT ke-77 RI di Istana
Sekitar 12 Jam yang laluVIDEO: Misteri Transaksi 200 Juta di Rekening Brigadir J Tiga Hari Setelah Dibunuh
Sekitar 14 Jam yang laluViral Begal Rampas Ponsel Warga di Warung Kopi Ciracas, Polisi Buru Pelaku
Sekitar 16 Jam yang laluMKD DPR Minta Penjelasan Mahfud dan IPW Terkait Penyataan soal Kasus Ferdy Sambo
Sekitar 6 Jam yang laluMahfud Nilai Harus Ada Penambahan Tersangka Kematian Brigadir J
Sekitar 7 Jam yang laluLaporkan Balik Ferdy Sambo dan Istri, Kubu Brigadir J Siapkan Lima Surat Kuasa
Sekitar 10 Jam yang laluTimsus Polri Sudah Periksa Istri Ferdy Sambo, Hasil Diumumkan Besok
Sekitar 12 Jam yang laluMKD DPR Minta Penjelasan Mahfud dan IPW Terkait Penyataan soal Kasus Ferdy Sambo
Sekitar 6 Jam yang laluAksi Solidaritas 4.000 Lilin Mengenang 40 Hari Kematian Brigadir J
Sekitar 6 Jam yang laluMahfud Nilai Harus Ada Penambahan Tersangka Kematian Brigadir J
Sekitar 7 Jam yang laluLaporkan Balik Ferdy Sambo dan Istri, Kubu Brigadir J Siapkan Lima Surat Kuasa
Sekitar 10 Jam yang laluTimsus Polri Sudah Periksa Istri Ferdy Sambo, Hasil Diumumkan Besok
Sekitar 12 Jam yang laluRespons Polisi Digugat Eks Pengacara Bharada E Rp 15 Triliun
Sekitar 13 Jam yang laluTimsus Polri Besok Periksa Istri Sambo, Bakal Umumkan Temuan Baru Kasus Brigadir J
Sekitar 16 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Direktur Jenderal WHO Adalah Bapak Antivaksin Sedunia
Sekitar 3 Hari yang laluVaksin Cacar Monyet akan Diproduksi Selama 24 Jam karena Tingginya Permintaan
Sekitar 3 Minggu yang laluBRI Liga 1: Achmad Jufriyanto Optimistis, Persib Siap Tempur Hadapi PSS
Sekitar 6 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami