Sri Mulyani Minta Dana Abadi Pendidikan Rp 70,1 T Bisa Dinikmati Lintas Generasi
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani berpesan, kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama agar mengelola dana abadi pendidikan di Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) supaya bisa dimanfaatkan antargenerasi. Sejak LPDP dibentuk pada 2012, LPDP hingga kini mengakumulasikan dana abadi sebesar Rp 70,1 triliun.
"Kita berharap Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Kementerian Agama betul-betul memikirkan desain dari penggunaan ini yang betul-betul bisa dimanfaatkan antargenerasi," kata Menkeu Sri Mulyani dalam sambutannya di acara Merdeka Belajar episode 10: Perluasan Program Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, Kamis (22/4).
Menurutnya pembentukan dana abadi pendidikan ini bertujuan agar alokasi 20 persen yang berasal dari belanja negara untuk sektor pendidikan bisa benar-benar digunakan untuk program yang tepat. Sehingga anggaran tersebut tidak harus segera dihabiskan dalam satu tahun anggaran.
"Kementerian Keuangan selama ini terus mencoba untuk belanja negara yang begitu besar pada anggaran pendidikan. Sehingga pada saat alokasi 20 persen ini betul-betul bisa didesain dengan program yang tidak terburu-buru harus dihabiskan pada satu tahun anggaran," ungkapnya.
Selanjutnya
Menkeu menjelaskan, pembentukan dana abadi pendidikan dan kemudian dikenal sebagai dana abadi untuk membiayai beasiswa, baik yang sifatnya regular, afirmasi maupun untuk ASN/TNI/Polri. Itu merupakan suatu pemikiran untuk menciptakan sebuah dana yang bermanfaat antargenerasi.
Menkeu menyebut, awalnya dana abadi itu hanya Rp 1 triliun di LPDP, tapi sekarang mengalami kenaikan yang luar biasa. Di dalam dana abadi Rp 70,1 triliun ini terdapat dana abadi pendidikan sebesar Rp 61,1 triliun dan dana abadi di penelitian Rp 4,99 triliun, dana abadi untuk perguruan tinggi Rp 3 triliun dan dana abadi untuk kebudayaan Rp 1 triliun.
Kementerian Keuangan melalui BLU terus berharap bahwa pemanfaatan hasil investasi dari dana Abadi Ini benar-benar bisa memberikan dukungan yang fleksibel dan efektif, bagi program-program yang di desain oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan maupun Kementerian Agama dan kementerian yang bertanggung jawab di bidang pendidikan dan penelitian.
"Saya berharap setiap Rupiah dana abadi ini akan bisa dimanfaatkan secara maksimal dipertanggungjawabkan dan juga dengan tata kelola yang sebaik-baik mungkin. Sehingga masyarakat kita bisa mengapresiasi dan memahami uang negara uang dari hasil pajak kita adalah kembali untuk masyarakat," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usulan Sri Mulyani terkait heboh mahasiswa ITB keluhkan mahalnya bunga pinjol untuk bayar kuliah.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani Pastikan Suntikan Dana Abadi LPDP Tetap Ada di APBN 2024
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaIsu mundurnya Sri Mulyani dari Menteri Keuangan dinilai hanya ‘digoreng’ pihak tertentu
Baca SelengkapnyaDari jumlah itu, sebanyak Rp20 triliun diangarkan untuk dana beasiswa LPDP.
Baca SelengkapnyaBLT mitigasi pangan akan disalurkan sebesar Rp200.000 per bulan pada periode Januari, Februari, dan Maret 2024.
Baca SelengkapnyaBerbagai program bansos pemerintah baik yang diumumkan Presiden Jokowi atau beberapa menteri akan dilakukan evaluasi berkala.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengimbau kepada seluruh jajaran bea dan cukai untuk dapat menghidupkan kembali semangat leadership, ownership dan ketahanan.
Baca Selengkapnya