Sri Mulyani Catat APBN Surplus Rp103 Triliun Hingga April 2022
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami surplus 0,58 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp 103,1 triliun pada April 2022. Keseimbangan primer juga masih tercatat surplus Rp 220,9 triliun.
"Postur APBN sampai akhir April sangat surplus sangat besar, dari keseimbangan primer dan total balancenya," ujarnya, Jakarta, Senin (23/5).
Adapun penerimaan negara tercatat Rp 853,6 triliun (46,2 persen) atau tumbuh 12,7 persen. Ini meliputi perpajakan sebesar Rp 676,1 triliun (44,8 persen) atau tumbuh 15,3 persen dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 177,4 triliun (52,9 persen) atau tumbuh 5 persen.
Sementara, belanja negara terealisasi Rp 750,5 triliun (27,7 persen). Hal ini ditopang oleh belanja pemerintah pusat sebesar Rp 508 triliun (26,1 persen) yang meliputi belanja KL Rp 253,6 triliun dan non KL Rp 254,4 triliun di mana komponen terbesar adalah subsidi energi Rp 46,4 triliun dan kompensasi BBM dan listrik Rp 18,5 triliun.
Sementara itu transfer ke daerah dan dana desa terealisasi Rp 242,4 triliun (31,5 persen). Realisasi ini tumbuh tipis yaitu 2,4 persen. Sedangkan, pembiayaan utang mencapai Rp 155,9 triliun.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
APBN Surplus Rp22 Triliun, Sri Mulyani: Didorong Pendapatan Negara Rp493 Triliun
Namun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaVIDEO: Menkeu Sri Mulyani Lapor Bayar Utang Lancar, APBN Surplus Rp22,8 Triliun
Sri Mulyani melaporkan APBN mengalami surplus Rp22,8 triliun hingga 15 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Semringah, APBN 2023 Masih Surplus Rp153,5 Triliun
Bendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Ternyata Sudah Tarik Utang Rp107,6 Triliun di Januari 2024
Adapun APBN per Januari 2024 mencatatkan surplus Rp31,3 triliun atau 0,14 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaTambah Anggaran Bansos Pupuk, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir Uang Belanja K/L hingga Rp50 Triliun
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: APBN Alami Defisit Rp35 Triliun per 12 Desember 2023
Pendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.
Baca SelengkapnyaTahun 2023 Segera Berakhir, Sri Mulyani Pamer Pendapatan Negara Capai Rp2.553,2 Triliun
Angka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?
Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca Selengkapnya