Salah Satu Tumpuan Perekonomian RI, ini Ragam Masalah Jerat Industri Penerbangan
Merdeka.com - Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menyebutkan industri penerbangan Indonesia menjadi salah satu tulang punggung ekonomi nasional. Berbeda dengan industri penerbangan di negara lain, industri penerbangan di Indonesia memiliki pasar domestik mencapai 80 persen.
"Industri penerbangan kita ini berbeda dengan industri penerbangan di negara Asia Tenggara. Di mana Indonesian market domestiknya 80 persen. 80 persen market domestik kita ini merupakan satu tulang punggung ekonomi nasional kita," ujar Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja, dalam video konferensi, Rabu (16/12).
Denon menyebutkan jumlah penumpang domestik maupun internasional pada 2019 mencapai sekitar 91 juta penumpang. Sementara, di 2020 tercatat hanya sekitar 30 juta penumpang, dan berdampak langsung pada perekonomian nasional.
"Dampak dari penurunan travelers yang terjadi baik domestik maupun internasional ini adalah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang tadinya di 5,17 persen di 2019, sekarang ini minus 5,2 persen. Jadi sekitar 10 persen turun dari 2019," kata dia.
Hal ini, kata Denon, menandakan bahwa industri penerbangan nasional berperan sangat vital bagi Indonesia. Sehingga menjaga kelangsungan industri ini, khususnya di tengah pandemi covid-19, menjadi suatu keharusan.
Selanjutnya
Denon membeberkan permasalahan lain yang ada pada setor penerbangan, yakni terkait nilai tukar mata uang Rupiah. Di mana pengeluaran perusahaan penerbangan hampir semuanya dalam mata uang asing. Sedangkan, pendapatannya sebagian besar dari mata uang Rupiah.
"Tentu ini menjadi satu tantangan tersendiri buat industri penerbangan kita, karena pengeluaran kita hampir semuanya dalam mata uang asing tapi pendapatannya hampir semua dalam mata uang Rupiah," kata Denon.
Hal lain yang disebutkan Denon tengah menjadi tantangan industri penerbangan dalam negeri, yakni masih adanya daerah-daerah di penjuru Timur Indonesia yang belum terjangkau oleh industri ini secara profitable.
Ke depannya, Denon mengatakan INACA dan sejumlah pelaku industri penerbangan akan menggagas konsep yang bisa mendukung kegiatan transportasi udara, baik itu ekonomi sosial maupun pariwisata di wilayah Timur Indonesia.
"Kita berharap industri pariwisata kita ini didukung dengan transportasi udara kita ini jauh lebih baik dalam menunjang aksesibilitas di seluruh wilayah Indonesia," pungkas dia.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaKonsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDiharapkan ke depannya, BBN Airlines Indonesia dapat terus menambah jumlah armada dan memenuhi permintaan penerbangan domestik & internasional.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaSelama 2023, penerbangan didominasi oleh penerbangan domestik.
Baca SelengkapnyaPadahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca Selengkapnya