Saham Emiten Tiga Sektor Ini Disarankan Dibeli, karena Fundamentalnya Kuat
Merdeka.com - Investor pasar modal di Indonesia disarankan melakukan pembelian pada saham-saham berfundamental kuat dan likuid. Pasalnya, anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga sempat menyentuh level 3.900, kini berada di level 4.623, merupakan momentum investor untuk melakukan aksi beli.
Menurut pelaku pasar modal, Kanya Lakshmi Sidarta, saat aksi beli, dirinya pribadi memilih yang sektor perkebunan, ritel atau consumer product serta sedikit sektor keuangan atau aset-aset BUMN yang notabene ada yang menjaga.
"Apalagi melihat pada fundamental pemangku kepentingan yang memang prudent dan teruji bertahan dalam jangka panjang,” ujar Kanya dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (6/4).
Kata Kanya, dalam kondisi saat ini, investor harus mulai berbenah dan merapikan daftar portofolionya. Pelajari punya saham sektor apa saja, klasifikasikan, lalu batasi hanya untuk 5-10 jenis, karena kalau kebanyakan juga kesulitan.
Setelah merapikan portofolio saham, lanjut mantan CEO IDX Channel ini, investor secara bertahap bisa mulai melakukan average down mengikuti bujet yang tersedia dan batas max coverage yang mampu diperhatikan.
“Sekalian mengasah kemampuan tes fleksibilitas. Intinya agar lebih selektif dan terukur,” katanya.
Berkaca pada pengalaman saat krisis lalu, saham-saham yang layak dikoleksi tentu saja yang relatif likuid dan fundamentalnya cukup kuat. Investor juga penting untuk memahami karakter dari saham tersebut.
Soal maraknya buy back saham yang dilakukan emiten, Kanya menilai, rencana tersebut merupakan kesempatan emiten untuk mengendalikan harga sahamnya supaya tidak anjlok terlalu dalam. Selain itu, dengan buy back saham, juga menjaga panic selling investor yang sedang butuh cash dan menghindari terjadinya capital/fund out flow ke luar negeri.
“Juga bisa turut serta untuk menjaga agar dana dapat terjaga di dalam negeri. Saat ini seluruh dunia sedang mengetatkan dananya, jadi secara tidak langsung pasar modal Indonesia dapat lebih terjaga warna Indonesianya,” pungkas dia.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaMenengok Pergerakan Saham Emiten Konsumer di Libur Akhir Tahun & Momen Kenaikan UMP
Selain dari aspek liburan, momentum kenaikan upah minimum pendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga Emas Menguat akibat Keputusan Suku Bunga The Fed: Dampak Investor
Investor terus mencermati pernyataan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang disampaikan pada Rabu (20/3).
Baca SelengkapnyaCatat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnya5 Macam Reksa Dana yang Menarik Dipilih Sebagai Instrumen Investasi Alternatif
Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
Baca SelengkapnyaHasil Survei Terbaru Indikator: Elektabilitas Anies-Muhaimin 23,2%, Prabowo-Gibran 46,9% dan Ganjar-Mahfud 22,2%
Perolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca SelengkapnyaTom Lembong Usai Mencoblos: Ini Momen Kritis, Persimpangan Jalan Sangat Fundamental
Tom mengatakan pencoblosan hari ini adalah momentum krusial bagi masyarakat untuk menentukan nasib bangsa.
Baca SelengkapnyaIndustri Semen Masih Tertekan, ini Strategi SIG Kejar Kinerja Positif di 2024
Kenaikan harga komoditas membuat industri semen tertekan di 2023.
Baca Selengkapnya