Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Royal Canin Kembangkan Konsep Berkelanjutan #AyoDaurUlang

Royal Canin Kembangkan Konsep Berkelanjutan #AyoDaurUlang Ibu Sunarni di Depok, Jawa Barat, mengolah limbah kemasan bekas Royal Canin.. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Royal Canin berkomitmen menjaga ekosistem komperhensif bagi hewan kesayangan, manusia, dan planet bumi. Khususnya soal kemasan setiap produk Royal Canin yang beredar di Indonesia.

Meski kemasan berperan penting untuk memastikan setiap kandungan nutrisi tetap terjaga mutunya. Sesuai konsep keberlanjutan dari Royal Canin, dilakukan upaya mengurangi potensi tidak tertanganinya bekas kemasan produk. Karena Royal Canin sangat peduli untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan dari sampah nonorganik.

“Kami selalu berusaha memberikan nilai terbaik, tidak hanya untuk hewan kesayangan, tapi juga untuk manusia dan planet kita. Saat ini kami bekerja dengan organisasi lokal guna memperjuangkan 'Konsep Keberlanjutan' baik untuk manusia maupun lingkungan melalui proyek kami #AyoDaurUlang. Ini tidak hanya membantu kami dari sisi ekonomi secara berkelanjutan, tapi juga untuk membantu organisasi lokal yang relevan, komunitas, dan anggota keluarga yang mendapat manfaat dari kemitraan ini," kata Ridarrahim Nirwandar, Presiden Direktur Royal Canin Indonesia, dalam rilisnya, kemarin (23/8).

Ridarrahim mencontohkan Royal Canin Indonesia bekerja sama dengan Ibu Sunarni yang mengasuh “Group of the Deaf People diDepok, Jawa Barat. Kemudian Bambang Suwerda: Bank Sampah Yogya di Yogyakarta dan UMKM Daur Ulang di Bali. Ketiganya merupakan pegiat pengolahan ulang sampah nonorganik.

Mereka semua merupakan pejuang lingkungan yang tak kenal lelah dalam memanfaatkan kemasan nonorganik untuk diolah kembali menjadi berbagai produk baru yang lebih bermanfaat.

“Saat ini kami mampu memproduksi 500 kantong berbagai ukuran setiap bulan dari bahan bekas kemasan produk Royal Canin pada proyek #AyoDaurUlang,” ujar Sunarni.

Menurut perempuan yang mengelola sampah sejak 1995 dengan memberdayakan sejumlah tenaga terampil penyandang disabilitas bisu tuli, setiap produk, misalnya tas jinjing ukuran sedang, membutuhkan 15 bungkus bahan kemasan bekas Royal Canin.

“Sisa bahan akan kami gunakan untuk produk lain,” kata Sunarni menambahkan kemitraan ini berlangsung selama lima tahun.

Sementara, Bambang Suwerda mengungkapkan hingga kini upaya kami membentuk bank sampah ini sudah melibatkan hingga 2.000 anggota.

Bambang mengaku kinerja pihaknya dalam mengolah kemasan bekas dari Royal Canin sudah berjalan secara rutin. “Baru-baru ini kami mengirimkan 400 tas dengan berbagai desain ke Royal Canin dan ini merupakan pesanan ke-8.”

Hingga November 2021, Royal Canin melalui jaringan penjualannya telah bekerja sama dengan banyak klinik hewan kesayangan dan pet shop untuk membantu mengumpulkan kemasan bekas produk Royal Canin.

“Kegiatan yang kami yakini dapat membantu menjaga lingkungan ini akan terus berlanjut karena kemasan bekas yang dikirimkan ke mitra akan kami beli lagi untuk kemudian dibagikan lagi ke konsumen yang berkunjung ke pet shop atau klinik,” pungkas Ridarrahim.

Catatan Royan Canin Indonesia, upaya untuk mengumpulkan kemasan bekas itu hingga saat ini berhasil mengelola 2.358 kg limbah. Dari hasil olah limbah itu, dihasilkan sekitar 2.365 produk baru.

(mdk/sya)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rendah Kandungan Purin, 5 Jenis Ikan Ini Dipercaya Efektif Kendalikan Asam Urat

Rendah Kandungan Purin, 5 Jenis Ikan Ini Dipercaya Efektif Kendalikan Asam Urat

Ikan yang memiliki kandungan purin yang tinggi tidak cocok bagi orang yang menderita asam urat. Mari cari tahu jenis-jenis ikan yang aman untuk asam urat!

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Lima Program Bakal Dijalankan dari Kolaborasi Unilever-NU

Terungkap, Ini Lima Program Bakal Dijalankan dari Kolaborasi Unilever-NU

Unilever Indonesia telah merealisasikan berbagai program yang melibatkan Pesantren sejak 2019.

Baca Selengkapnya
Saran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau

Saran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau

Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pertamina Dukung Gerakan Penanaman 100.000 Bibit Pohon untuk Kelestarian Lingkungan

Pertamina Dukung Gerakan Penanaman 100.000 Bibit Pohon untuk Kelestarian Lingkungan

Pertamina juga menjalin kolaborasi dengan influencer dan Komunitas Penggerak Lingkungan.

Baca Selengkapnya
10 Makanan Paling Berbahaya di Dunia, Jangan Asal Santap!

10 Makanan Paling Berbahaya di Dunia, Jangan Asal Santap!

Pecinta petualangan kuliner, hati-hati! Eksplorasi hidangan eksotis dan sehari-hari dapat membawa risiko bahaya kesehatan.

Baca Selengkapnya
Rekomendasi Minuman yang Aman Buat Penderita Asam Lambung, Langsung Adem!

Rekomendasi Minuman yang Aman Buat Penderita Asam Lambung, Langsung Adem!

Beberapa minuman ini aman buat dinikmati para penderita asam lambung. Apa saja itu?

Baca Selengkapnya
Resmi Dinyatakan Punah, Begini Penampakan Ikan Pari Jawa Hewan Pertama di Dunia Lenyap Akibat Manusia

Resmi Dinyatakan Punah, Begini Penampakan Ikan Pari Jawa Hewan Pertama di Dunia Lenyap Akibat Manusia

Berikut penampakan Ikan Pari Jawa yang telah secara resmi dinyatakan punah.

Baca Selengkapnya
Minuman Kaya Antioksidan yang Wajib Dicoba, Bantu Turunkan Risiko Kanker

Minuman Kaya Antioksidan yang Wajib Dicoba, Bantu Turunkan Risiko Kanker

Antioksidan adalah senyawa yang dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Anda bisa mendapatkan senyawa ini dari sejumlah minuman sehat.

Baca Selengkapnya
12 Cara Meningkatkan Produksi ASI secara Alami dan Efektif

12 Cara Meningkatkan Produksi ASI secara Alami dan Efektif

Sejak lahir hingga usia enam bulan, ASI eksklusif dianggap sebagai makanan terbaik untuk bayi. Namun, banyak ibu yang merasa cemas tentang kecukupan ASI.

Baca Selengkapnya