Prabowo Sebut Harga Beras dan Daging Ayam di Indonesia Tertinggi di Dunia
Merdeka.com - Calon Presiden nomor 02, Prabowo Subianto menyebut bahwa harga beras dan daging ayam di Indonesia menjadi tertinggi di dunia. Oleh sebab itu, apabila nantinya terpilih memimpin Indonesia, dia berjanji akan memperbaiki kondisi tersebut.
"Kami akan berjuang untuk perbaiki keadaan ini segera. Kalau begini terus mustahil Indonesia bisa bangkit. Di mana keadaan sekarang seperti beras dan daging ayam tertinggi di dunia," kata Prabowo Subianto di Blora, Kamis (14/2).
Dia menyebut, nantinya bila masyarakat mempercayakan menjadi Presiden, dia akan segera mengamankan kekayaan yang dimiliki bangsa. "Di mana segala bentuk hasil kekayaan Indonesia yang mengalir ke luar negeri akan kami cegah. Tak kami biarkan kondisi seperti ini, karena kami cinta Indonesia," jelasnya.
Dia menegaskan, kondisi saat ini banyak terjadi kebocoran kekayaan negara. Sehingga kekayaan yang seharusnya dinikmati masyarakat, begitu sebaliknya rakyat hanya menerima sisa yakni berupa upah minimum.
"Kalau tiap tahun kekayaan mengalir keluar terus ya berakhir ambruk. Karena itu kita tidak ada uang di Indonesia, gaji selalu kecil, pekerjaan selalu tidak ada," ujarnya.
Maka dari itu, Indonesia mempunyai kekayaan berkat dari amanat dan warisan para pendiri bangsa zaman dahulu.
"Saya katakan bisa. Kita punya kekayaan yang masih banyak, tapi harus segera kita amankan. Kita amankan dengan kita laksanakan amanat, warisan nenek moyang kita. Terutamanya pendiri-pendiri bangsa kita. Mereka begitu arif, begitu cemerlang, begitu pengalaman. Bung Karno, bung Hatta, Bung Syahrir. Tokoh-tokoh seperti Wahid Hasyim, tokoh-tokoh bangsa kita semuanya," katanya.
Sebelumnya, harga sejumlah kebutuhan pokok pada februari 2019 tercatat mengalami penurunan. Salah satunya harga telur dan daging ayam di Pasar Jaya Klender, Jakarta Timur.
Dari pantauan merdeka.com, rata-rata pedagang ayam menjualnya sesuai dengan ukuran besar sedangnya ayam. Untuk ayam yang berukuran sedang dipatok dengan harga kisaran Rp 28.000 hingga Rp 30.000 per kilogram (Kg). Harga ini mengalami penurunan dari awal Tahun 2019 yang dipatok Rp 35.000 hingga Rp. 40.000 per kilogramnya.
Salah satu pedagang ayam, Jum mengatakan, harga daging ayam saat ini sedang mengalami penurunan. Dia menjual daging ayam di kisaran Rp 28.000 hingga Rp 30.000 per kilogramnya. Menurutnya harga daging ayam ini sedikit menurun dari harga di awal tahun 2019.
"Harga daging ayam di sini untuk ukuran sedang Rp 28.000, ada juga yang Rp 30.000. Harganya tergantung ukuran ayam. Harga ini turun dari awal tahun," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, jumat (8/2).
Turunnya harga daging ayam diduga karena banyaknya stok ayam dari peternak. Harga daging ayam kemungkinan akan naik jika stok dari peternaknya sedikit sedangkan permintaan pelanggan yang banyak.
"Mungkin harganya turun karena dari peternak stok ayamnya banyak. Biasanya kalau stoknya sedikit tapi pelanggan mintanya banyak harganya akan naik," imbuhnya.
Pedagang ayam yang lainnya, Daryati juga mengatakan bahwa harga daging ayam saat ini sedikit mengalami penurunan. Menurutnya, jika dibandingkan dengan harga awal tahun yang sebesar Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per kilogramnya.
Selain harga daging ayam, harga telur ayam juga mengalami penurunan dari awal tahun 2019. Rata-rata pedagang telur di awal tahun mematok harga sebesar Rp 26.000 per Kg, kini menjadi Rp 24.000 per Kg.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan stok dan harga bahan kebutuhan pokok jelang Natal dan Tahun Baru stabil. Namun demikian, ada komoditas pangan yang mengalami lonjakan harga saat ini yaitu cabai.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Tjahja Widjayanti mengatakan, pemerintah telah melakukan rapat koordinasi antara pusat dan daerah terkait hal ini. Hasilnya, sejauh ini harga dan pasokan bahan kebutuhan pokok masih stabil.
"Kita sudah melakukan rapat koordinasi hari besar keagamaan Natal dan Tahun Baru di Batam yang dipimpin oleh Pak Menteri. (Sejauh ini) Stok aman dan harga relatif stabil," ujar dia di Jakarta, Selasa (13/11/2018).
Meski demikian, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ada bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan yaitu cabai. Kenaikan harga tersebut diperkirakan akibat kondisi cuaca.
"Memang ada beberapa dari data BPS untuk cabai agak tinggi, ini karena cuaca dan hujan. Karena itu hortikultura. Jadi memang tergantung pada cuaca," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnyarabowo bicara keinginannya sebelum berpulang agar kekayaan alam Indonesia dinikmati seluruh rakyat.
Baca SelengkapnyaProyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai, rasio pajak indoensia masih jauh lebih rendah dibanding negara-negara tetangga, semisal Malaysia, Thailand hingga Kamboja.
Baca SelengkapnyaHubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku tidak akan gentar untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
Baca Selengkapnya