Pemerintah Bentuk Satgas Gabungan untuk Percepat Realisasi Investasi Australia di RI
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan akan membentuk satuan tugas (satgas) yang bertugas memfasilitasi, mempercepat dan merealisasikan investasi Fortescue Metals Group (FMG) dari Australia. Pemerintah Indonesia dan Pengusaha Australia sendiri telah menyepakati kerja sama pembangunan industri hijau di tanah air.
"Penandatanganan Akta Kesepakatan bertujuan untuk memberikan kerangka koordinasi melalui satgas gabungan," kata Luhut dalam sambutan di acara Penandatanganan MoU Indonesia-Australia di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Jumat (4/9).
Luhut menuturkan, pada industri hijau ini akan ada pembangunan 60 GW listrik tenaga air dan 25 GW energi terbarukan yang berasal dari tenaga panas bumi. Investasi ini juga tidak termasuk infrastruktur pendukungnya sebab akan menelan dana hingga puluhan miliar dolar.
"Investasi ini tidak termasuk infrastruktur pendukungnya, akan memakan puluhan miliar dolar," kata dia.
Meski tidak menyebutkan rincian total investasi dari perusahaan Andrew Forest, namun Luhut menyebut, nilainya besar dan bakal berdampak positif bagi Indonesia.
"Ini investasi besar yang akan memberikan dampak positif bagi Indonesia," kata dia.
Dia melanjutkan, Indonesia dan Australia memiliki potensi dalam mengelola energi terbarukan. Sehingga jika berkolaborasi akan menjadi pemain utama dalam industri ini secara global.
"Indonesia dan Australia dapat berkolaborasi dan menjadi kuncinya pemain energi terbarukan dan industri hijau di arena global," katanya mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak pengelola kawasan memperkirakan terdapat potensi industri dengan kebutuhan gas mencapai sebesar 45 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).
Baca SelengkapnyaLuhut memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.
Baca SelengkapnyaSumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan melakukan studi terlebih dulu untuk potensi area lahan yang disinyalir memiliki luas antara 350-500 ribu ha.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan pabrik dapat menyerap 1.500 tenaga kerja lokal.
Baca SelengkapnyaIndonesia akan resmi memiliki pembangkit integrated terbesar di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca Selengkapnya