Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nurhayati Subakat, Orang Minang Pemilik Brand Make Over Berawal dari Industri Rumahan

Nurhayati Subakat, Orang Minang Pemilik Brand Make Over Berawal dari Industri Rumahan Nurhayati Subakat. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Bagi kaum hawa mungkin tak asing dengan brand kosmetik Make Over. Produk kecantikan wajah ini sering disangka berasal dari luar negeri, lantaran menggunakan bahasa Inggris. Apalagi para model iklannya juga bukan orang-orang Indonesia.

Namun faktanya, brand Make Over merupakan produk kosmetik asli dari Indonesia. Make Over berada di bawah perusahaan Paragon Technology and Inovation yang juga menjadi induk dari produk Wardah Cosmetic, Emina dan Kahf.

Kesan brand internasional yang melekat pada Make Over menjadi strategi perusahaan yang memang menyasar kaum hawa dari kelompok masyarakat menengah ke atas. Produk Make Over pun dibuat lebih premium dibandingkan dengan merek kosmetik yang diproduksi Paragon.

Mengutip dari laman resminya, produk Wardah dipasarkan sebagai pionir kosmetik halal di Indonesia. Paragon memadukan kemurnian alam yang diproses dengan halal, modern dan andal.

Paragon juga melahirkan produk kosmetik Emina. Produk ini dibuat untuk menyasar para remaja yang mulai merawat diri dengan serangkaian produk kecantikannya. Sementara itu, brand kosmetik Kahf diproduksi Paragon sebagai produk perawatan halal yang ditujukan untuk para pria.

Selain 4 brand tersebut, Paragon juga memproduksi kosmetik merek lainnya seperti Laboré, Biodef, Instaperfect, dan Crystallure.

Lantas siapa sosok dibalik berjayanya Paragon Technology and Innovation? Berikut ulasannya yang dirangkum merdeka.com.

Adalah Nurhayati Subakat, sosok di balik suksesnya Paragon Technology and Innovation. Pendiri sekaligus Komisaris Utama ini lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada 27 Juli 1950.

Masih dari sumber yang sama, di usianya yang ke-72, Nurhayati membawahi lebih dari 10 ribu pegawai dengan lebih dari 1.600 jenis produk yang dihasilkan. Paragon juga memiliki 41 pusat distribusi dan bekerja sama lebih dari 200 perusahaan untuk program CSR-nya.

"Saya sangat bersyukur Paragon telah mencapai sebanyak ini. Ini semua berkat kerja keras dan inovasi seluruh warga Paragonian serta dukungan masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia, terhadap produk dan program kami," kata Nurhayati dikutip dari laman paragon-innovation.com, Jakarta, Jumat (5/5).

Kesuksesan Nurhayati tidak instan didapat. Sejak kecil, Nurhayati dipaksa keadaan untuk bisa hidup mandiri. Anak ke-4 dari 8 bersaudara ini harus bekerja sejak usia muda. Tepatnya, setelah sang ayah, Abdul Muin Saidi meninggal dunia. Sejak bangku SMP dia selalu membantu ibunya berdagang selepas pulang sekolah.

Sibuk membantu keluarga tak membuat Nurhayati malas belajar. Sebaliknya, dia menjadi juara umum saat SMA dan diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk jurusan Farmasi. Prestasinya terus dipertahankan hingga dia menjadi lulusan terbaik S1- Farmasi di tahun 1975. Setahun kemudian, Nurhayati menjadi lulusan apoteker ITB dan mendapatkan penghargaan dari Kalbe Farma Award.

Karier pertama yang dijajal sebagai apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil, Padang. Usai menikah dengan Subakat Hadi, dia mengikuti jejak sang suami indah ke Jakarta.

Sekitar tahun 1982, Nurhayati memutuskan bekerja di perusahaan kosmetik Wella. Kala itu menjadi staf pengendalian mutu. Kemudian, di tahun 1985, Nurhayati dengan suaminya memutuskan memulai bisnis kosmetik dengan skala industri rumahan.

Produk pertamanya berupa perawatan rambut dengan merek Putri. Namun produk ini terbatas hanya untuk penata rambut profesional yang dipasarkan dari salon ke salon di Tangerang. 

Selama 5 tahun Nurhayati dengan suaminya merintis usaha ini. Di tahun 1990, barulah dia merekrut 25 pegawai sekaligus mendirikan pabrik pertamanya di Kawasan Industri, Cibodas. Kala itu pabrik berdiri dibawah bendera PT Pusaka Tradisi  Ibu.  Dengan pabrik ini, Nurhayati banyak membuat produk dengan beragam merek baru. Salah satunya produk kosmetik Wardah di tahun 1995. 

Selang 15 tahun, barulah Nurhayati meluncurkan produk kosmetik Make Over di tahun 2010. Setahun berikutnya, PT Pusaka Tradisi Ibu berganti nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation (PTI). 

Sejak tahun 2018, sudah ada 10 merk dagang besar yang lahir dari perusahaan besutan Nurhayati. Menurutnya, keberhasilan sebuah perusahaan bergantung pada inovasi yang dihadirkan. 

"Jadi kata kuncinya di sini bagaimana selalu berinovasi, mengeluarkan brand-brand baru, produk-produk baru hingga akhirnya Paragon bisa sampai melewati pandemi ini," kata Nurhayati dikutip dari laman itb.ac.id.

Menurutnya, industri kosmetik merupakan industri yang sangat menjanjikan karena pertumbuhannya selalu lebih tinggi daripada industri lainnya. Untuk kategori kosmetik, PTI jauh melewati perusahaan lain dengan share 29,7 persen. Angka ini berada di atas seluruh perusahaan lokal dan multinasional yang ada di Indonesia.

Berkat kesuksesannya tersebut, Nurhayati pernah masuk dalam daftar perempuan berpengaruh di dunia pada tahun 2018. Forbes Asia menyebut Nurhayati sebagai 1 dari 25 pebisnis wanita yang dianggap memiliki dampak besar. 

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Luar Biasa
Urusan Pangan Jadi Atensi Khusus Prabowo Subianto, Wamenhan: Kerja Mentan Luar Biasa

Prabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Hidup Prabowo Subianto Hingga Menang Pilpres 2024 Versi Quick Count
Perjalanan Hidup Prabowo Subianto Hingga Menang Pilpres 2024 Versi Quick Count

Prabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951. Dia merupakan anak dari pakar Ekonomi Indonesia pada zaman Soekarno dan Soeharto.

Baca Selengkapnya
Prabowo Terima Pangkat Jenderal Bintang Empat, Gibran Belum Ucapkan Selamat
Prabowo Terima Pangkat Jenderal Bintang Empat, Gibran Belum Ucapkan Selamat

Gibran mengaku sedang meninjau progres revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terlahir dari Keluarga Miskin, Kini Mas Hadi Jadi Juragan Bakso Miliki Tiga Cabang
Terlahir dari Keluarga Miskin, Kini Mas Hadi Jadi Juragan Bakso Miliki Tiga Cabang

Perjuangan keras harus ditempuh pria bernama Hadi di usianya yang masih belia.

Baca Selengkapnya
Reaksi Tak Terduga Prabowo Subianto Dengar Anak Petani dan Penjual Aren jadi Mahasiswa Unhan
Reaksi Tak Terduga Prabowo Subianto Dengar Anak Petani dan Penjual Aren jadi Mahasiswa Unhan

Berikut momen Prabowo Subianto dengar anak petani dan penjual aren menjadi mahasiswa Unhan.

Baca Selengkapnya
Pendukungnya di Sampang Ditembak Orang Tak Dikenal, Begini Reaksi Prabowo
Pendukungnya di Sampang Ditembak Orang Tak Dikenal, Begini Reaksi Prabowo

Prabowo Subianto prihatin relawannya ditembak oleh orang tidak dikenal.

Baca Selengkapnya
Prabowo Subianto: Tiga Tahun Lagi Kita akan Jadi Lumbung Pangan Dunia
Prabowo Subianto: Tiga Tahun Lagi Kita akan Jadi Lumbung Pangan Dunia

Prabowo menyatakan bahwa dengan upaya yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi alamnya untuk meningkatkan produksi pangan secara signifikan.

Baca Selengkapnya
Bawa Data Kinerja Pertahanan Turun, Ganjar Kritik Prabowo: Kalau Staf Bapak Mau Membantu, Silakan Naik ke Atas
Bawa Data Kinerja Pertahanan Turun, Ganjar Kritik Prabowo: Kalau Staf Bapak Mau Membantu, Silakan Naik ke Atas

Bawa Data Kinerja Pertahanan Turun, Ganjar Kritik Prabowo: Kalau Staf Bapak Mau Membantu, Silakan Naik ke Atas

Baca Selengkapnya
Pabrik Bata di Purwakarta Tutup hingga PHK Ratusan Pegawai, Ternyata Penyebabnya Karena Ini
Pabrik Bata di Purwakarta Tutup hingga PHK Ratusan Pegawai, Ternyata Penyebabnya Karena Ini

Pabrik Bata Tutup di Purwakarta hingga PHK Ratusan Pegawai, Ternyata Penyebabnya Karena Ini

Baca Selengkapnya