Menperin dorong industri TPT manfaatkan paket kebijakan ekonomi
Merdeka.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam tiga tahun terakhir mengalami kontraksi. Ini lantaran minimnya investasi baru dan perluasan pabrik dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi.
Terkait itu, dia mendorong industri TPT meningkatkan investasi dengan memanfaatkan berbagai paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah.
"Hal ini apabila tidak dilakukan dalam waktu lima tahun ke depan, industri tekstil nasional akan sulit bersaing dengan negara kompetitor utama seperti India, Cina, Vietnam dan Bangladesh," katanya, dalam siaran pers, Senin (24/4).
Sebagai stimulus tambahan, menurut Airlangga, pihaknya tengah menggodok regulasi terkait insentif fiskal untuk industri padat karya berorientasi ekspor.
"Jadi, pelaku usaha akan mendapatkan diskon Pajak Penghasilan yang harus dialokasikan untuk ekspansi usaha."
Di sisi lain, lanjutnya, Kemenperin berupaya mendorong kerja sama komprehensif dengan Eropa dan Amerika Serikat. Tujuannya, agar produk ekspor Indonesia bisa mendapat keringanan tarif.
"Termasuk juga dengan industri kecil, kami akan fasilitasi untuk meningkatkan ekspor."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
600 Perusahaan Tekstil dari 16 Negara Kumpul di Jakarta, Beberkan Tips Peluang Bisnis di Bidang Fesyen
Selain produsen teknologi dan mesin, Indo Intertex juga menjadi ajang kumpul para fesyen designer dan brand-brand fesyen ternama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo Tegaskan Komitmen untuk Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mengembangkan dan mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional
Tujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara
Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaIndustri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaIndustri Semen Masih Tertekan, ini Strategi SIG Kejar Kinerja Positif di 2024
Kenaikan harga komoditas membuat industri semen tertekan di 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnya