Lima film dengan pelajaran keuangan penting
Merdeka.com - Menonton film adalah hiburan yang sayang untuk dilewatkan. Terutama saat waktu senggang.
Tapi, jangan anggap film sekedar hiburan semata. Karena film dihadirkan untuk menyampaikan berbagai macam pesan moral kepada penontonnya.
Film bisa mengajari kita bagaimana cara meraih kekayaan dengan benar, mengelola keuangan dengan baik, memilih investasi yang tepat, dan lainnya.
Kolumnis Sabah Karimi, seperti termuat dalam usnews.com, menguraikan pelajaran penting dalam persoalan keuangan bisa dipetik dari lima film Hollywood. Berikut sekilas uraiannya.
Money Pit
Film populer era 1980-an itu bercerita tentang pasangan muda, diperankan Tom Hanks dan Shelley Long, terburu-buru membeli rumah mewah dengan harga murah.
Alhasil, mereka masih harus mengeluarkan banyak uang untuk melakukan perbaikan.
Film ini mengajari kita untuk memiliki informasi memadai sebelum membeli rumah baru.
Jangan bikin keputusan emosional di setiap tahapan pembelian. Rancang alokasi anggaran realistis sebagai basis negosiasi dengan penjual.
Wall Street
Ini film keluaran 1987. Berkisah tentang pialang saham muda bernama Bud Fox, diperankan Charlie Seen, yang jatuh cinta pada kehidupan mewah.
Fox menghamburkan uang yang sejatinya bukan miliknya untuk membeli apartemen dan karya seni mahal demi menaikkan status sosial.
Celakanya gaji Fox sebagai pialang saham pemula tak bisa menopang gaya hidup mewahnya. Ini memaksa Fox melakukan insider trading guna mendapatkan duit untuk membayar segala tagihan.
Film ini memberitahu kita bahwa uang yang didapat dengan cara tak benar akan mudah hilang dalam sekejap.
Sebaliknya, uang didapat dengan cara halal bakal melanggengkan kebahagiaan. Dan, belajar menjalani hidup sesuai kemampuan bukan keinginan.
The Untouchables
Film dibintangi Robert De Niro ini mungkin bakal membuat kita berpikir dua kali untuk lalai melaporkan pajak penerimaan.
Film ini bercerita tentang upaya FBI meluncurkan berbagai tuntutan berat, semisal pembunuhan atau pemerasan, untuk memenjarakan bos mafia bernama Al Capone.
Namun, pada akhirnya, Al bisa tertangkap dengan tuntutan kecil: Penghindaran pajak. Al Capone takluk bukan di hadapan pistol polisi, melainkan di tangan akuntan yang memegang buku besar.
Film ini menasihati kita untuk melaporkan surat pemberitahuan (SPT) pajak penghasilan tepat waktu. Jika tidak, maka kita bisa terancam denda dan penjara. Lalu, menjadi warga negara dengan catatan kriminal.
The Social Network
Para pengagum Mark Zuckerberg pasti menonton film yang keluar pada 2010 tersebut. Sebab, ini film bercerita tentang kisah Mark membangun Facebook.
Awalnya, Mark disewa oleh Winklevoss bersaudara untuk membangun media sosial serupa Facebook. Namun, kerja sama itu tak dilandasi kontrak terkait hak cipta.
Akibatnya, Winklevoss bersaudara dan Mark berperang di pengadilan selama tujuh tahun. Sebelum akhirnya Mark harus membayar kompensasi sebesar USD 65 juta kepada Winklevoss bersaudara.
Film ini mengajari kita untuk tak sungkan belajar hukum bisnis. Jika bekerja sama dengan orang, pastikan hak kekayaan intelektual Anda terlindungi oleh kontrak.
The Wolf of Wall Street
Film dirilis tiga tahun lalu ini bercerita tentang Jordan Belfort, pialang saham licik. Jordan tak peduli tentang nasib uang yang diinvestasikan klien sepanjang dia mendapatkan komisi besar.
Belfort ahli merayu klien untuk membeli saham busuk dengan membuat kalkulasi marjin tak masuk akal. Hingga akhirnya Belfort menjadi salah satu pialang saham terkaya di Wall Street, sementara banyak kliennya merugi jutaan dolar.
Film dibintangi Leonardo Dicaprio ini mendidik kita untuk tak tergoda dengan tawaran investasi yang bisa mendatangkan keuntungan irasional. Dalam menentukan pilihan investasi, tak ada salahnya meminta pendapat pakar atau sumber terpercaya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaksanaan pemilu memiliki langkah-langkah yang terstruktur dan diatur secara ketat.
Baca SelengkapnyaMeski sederhana, cerita pengalaman lucu dapat menghangatkan suasana ketika sedang berkumpul bersama.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 merupakan pemilu pertama yang diselenggarakan di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pantun Bali bahasa lucu bisa menjadi sarana hiburan yang menyenangkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaPecah rekor, film Indonesia tahun 2024 tembus 55 juta penonton. Terbanyak sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaHari Film Sedunia bertujuan untuk mempromosikan pemahaman lintas budaya dan kreativitas yang dihasilkan oleh industri film.
Baca SelengkapnyaMengetahui contoh fakta dan opini kurang lengkap rasanya jika tak memahami pengertian hingga ciri-cirinya.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Bulan membuat langit tampak indah di malam hari. Namun tak banyak yang tahu dari mana asalnya Bulan. Begini ulasan singkatnya.
Baca SelengkapnyaMenyimak cerita lucu memang menjadi hiburan tersendiri di waktu senggang.
Baca Selengkapnya