Kalla Grup bidik proyek pembangkit panas bumi
Merdeka.com - Setelah PLTA, Kalla Grup berencana membangun pembangkit listrik panas bumi atau geothermal dengan memanfaatkan energi panas bumi Gunung Lompobattang, Sulawesi Selatan.
Presiden Direktur Kalla Grup Fatimah Kalla berharap 20 persen pasokan listrik bisa diperoleh dari energi terbarukan. Untuk mewujudkan itu diperlukan berbagai upaya menggali potensi yang ada.
"Salah satu yang potensial dieksplorasi di Sulsel adalah energi panas bumi yang ada di Gunung Lompobattang," kata Fatimah melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Senin (15/4).
Fatimah menambahkan energi listrik merupakan salah satu penopang utama pergerakan ekonomi masyarakat. "Hal inilah yang mendorong kami untuk berinvestasi di bidang energi khususnya pada pengembangan potensi energi terbarukan," ujarnya.
Pihaknya berharap dukungan Pemprov Sulsel untuk memperlancar pembangunan ini. "Insya Allah jika sudah beroperasi nanti, potensi listrik di Sulsel tidak akan mengalami kekurangan lagi," ucap Fatimah.
Pembangunan power plant Geothermal ini menghabiskan anggaran sebesar USD 33 juta untuk biaya studi awal dengan rencana pembangunan selama empat tahun.
Asisten III Bidang Kesra Setda Pemprov Sulsel Amal Natsir mengatakan kondisi geografis Sulsel sangat potensial dalam pengembangan energi terbarukan. "Setidaknya ada 16 titik-titik potensial yang bisa dieksplorasi salah satunya di Gunung Lompobattang ini," tegasnya.
Sekadar diketahui, saat ini Kalla Grup telah mengoperasikan dan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso. Nantinya, PLTA Poso akan menyuplai kebutuhan listrik di kawasan Sulawesi.
PLTA Poso rencananya akan dibangun di tiga tempat yakni PLTA Poso I dengan kapasitas 60 megawatt (MW), PLTA Poso II (195 MW), dan PLTA Poso III (320 MW). PLTA yang sudah beroperasi tahun ini adalah PLTA Poso II dengan memakan biaya sekitar Rp 4 triliun.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.
Baca SelengkapnyaPGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan melakukan studi terlebih dulu untuk potensi area lahan yang disinyalir memiliki luas antara 350-500 ribu ha.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca SelengkapnyaInsentif fiskal tujuannya untuk mendorong penyerapan tenaga kerja
Baca SelengkapnyaProyek ini diharapkan bisa mengembangkan portofolio dalam pengelolaan energi hijau atau green energy.
Baca SelengkapnyaSalah satu produk hasil program SDG's, yang dilaksanakan PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang.
Baca SelengkapnyaPabrik Tertua Milik Pupuk Kaltim Beroperasi Sejak Tahun 1984, Kini Diperbaharui untuk Efisiensi Energi
Baca SelengkapnyaJK menyerahkan bantuan pembangunan jalan sepanjang 100 kilometer di Kabupaten Mamuju, Sulbar
Baca Selengkapnya