JK: Batu bara energi paling kotor, tapi termurah di dunia
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut batu bara adalah energi paling kotor di dunia. Celakanya, pemerintah masih mengandalkan bahan bakar fosil itu dalam proyek pengembangan listrik 35 ribu megawatt dalam lima tahun mendatang.
"Coal (batu bara) energi paling kotor di dunia ini, tapi paling murah," ujarnya di Jakarta, Selasa (14/4). "Di Amerika Serikat 50 persen energi listrik pakai coal, China juga."
Diakuinya, Indonesia belum bisa lepas dari ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, terutama minyak. Padahal, ketersediannya bakal terus berkurang.
"Harusnya kita hindari karena terlalu mahal. BBM, kita tahu harganya sangat terpengaruh geopolitik. Ada perang naik dia. Nggak perang turun dia," katanya.
Atas dasar itu, dia mengaku terus mendorong pengembangan energi baru dan terbarukan. Terlebih lagi, Indonesia kaya akan sumber energi alternatif.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah ini untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, sekaligus membantu perusahaan mendapatkan sumber energi alternatif.
Baca SelengkapnyaTarget bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaPetugas kaget menemukan ada jasad karena sebelumnya warga sekitar menyebut rumah itu dalam keadaan kosong.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pabrik Tertua Milik Pupuk Kaltim Beroperasi Sejak Tahun 1984, Kini Diperbaharui untuk Efisiensi Energi
Baca SelengkapnyaRealisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaLalu muncul pertanyaan, mengapa ini bisa berbeda di setiap negara?
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca SelengkapnyaAlasan Dewan Energi usulkan orang kaya wajib pakai kompor listrik.
Baca SelengkapnyaMelalui TEMC, PT Semen Tonasa berhasil menghemat penggunaan energi hingga 4.899 Terajoule (TJ) atau setara dengan 167.228 ton batu bara.
Baca Selengkapnya