Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Sebab Pemerintah Gagal Jaga Harga Minyak Goreng Murah

Ini Sebab Pemerintah Gagal Jaga Harga Minyak Goreng Murah Minyak goreng. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Setelah sempat mengalami kelangkaan stok, kini harga minyak goreng kemasan di pasar mengalami kenaikan pasca kebijakan harga eceran tertinggi (HET) dicabut. Ini lantaran industri minyak sawit mentah (CPO) selaku bahan baku minyak goreng di Tanah Air mayoritas dikuasai pihak swasta.

Hal ini dibenarkan Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat Sinaga. Menurut dia, harga minyak goreng di tingkat nasional bisa lebih terkendali jika perusahaan BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN) lebih mendominasi kepemilikan perkebunan sawit.

Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) menilai, diperlukan strategi khusus dari pemerintah agar dapat menentukan harga minyak sawit khusus untuk pasar dalam negeri. Salah satunya, dengan menambah luasan lahan perkebunan sawit yang dimiliki oleh BUMN, khususnya PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

"Saya kira baiknya minyak goreng dimasukkan menjadi salah satu komoditas penting. Saya usulkan, berikan mereka (PTPN) 2 juta ha (kebun sawit). Dia akan lebih bisa mendominasi dan menentukan (harga minyak goreng) sebagai price leader," kata Sahat dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (30/3).

Cerita soal sejarah, Sahat menyampaikan, PTPN di era 1990-an sempat menguasai 68 persen total lahan kebun sawit dalam negeri. Namun pemerintah kala itu menyetop penguasaan PTPN, dan memberikan kesempatan swasta untuk terus berkembang.

Alhasil, total kepemilikan lahan sawit milik swasta terus melejit, dan kini mencapai sekitar 60 persen dari total luas kebun 16,3 juta ha.

"Jadi PTPN harus diperkuat. Kalau minimal dia punya 2 juta ha, dia bisa punya 10 juta ton produksi sawit per tahun. Itu bisa dalam satu komando menentukan harga, bukan swasta," seru Sahat.

Indonesia Bergantung Harga CPO Internasional

Kondisi miris ini turut dibuktikan dari sikap Indonesia yang masih terlalu bergantung pada harga internasional CPO. Padahal, Indonesia masih menjadi produsen minyak sawit mentah terbesar dunia.

Sebab, pasar domestik saat ini baru menyerap sekitar 36 persen dari rata-rata produksi sawit setiap tahun, dan sisanya dibeli oleh pasar luar negeri. Otomatis industri sawit dalam negeri terpaksa mengikuti harga di pasar global.

"Saya memimpikan, kalaulah republik ini punya konsep yang jelas tentang sawitnya, harus membuat 65 persen produksi kita ada di domestik sehingga kita tidak tergantung ekspor," imbuh Sahat.

Pernyataan tersebut turut diamini Anggota Komisi IV DPR RI, Darori Wonodipuro. Dia menyayangkan industri CPO untuk produksi minyak goreng di Indonesia masih didominasi kepemilikan swasta.

"Setelah saya pelajari dan membaca ini semua itu diatur swasta. Swasta tidak ada jiwa sosialnya, jiwanya untung," ujar Darori.

Darori menganggap, pihak swasta yang lebih memikirkan keuntungan bisnis tentu saja lebih suka menjual barang dagangannya ke luar negeri dengan laba lebih dari 500 persen. Oleh karenanya, pemerintah perlu mengambil sikap tegas atas situasi ini.

"Regulasi dari pemerintah akan dipakai swasta bila itu menguntungkan. Kalau tidak, akan dilanggar," ucap dia.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah: Harganya Lebih Murah dari Minyak Goreng
Jokowi Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah: Harganya Lebih Murah dari Minyak Goreng

"Pertama harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng di pasaran," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Makin Mahal Akibat HET Dinaikkan, Begini Penjelasan Pemerintah
Harga Beras Makin Mahal Akibat HET Dinaikkan, Begini Penjelasan Pemerintah

Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
FOTO: Bawang Merah Masih Mahal, Gerakan Pasar Murah Gencar Dilakukan untuk Menekan Harga
FOTO: Bawang Merah Masih Mahal, Gerakan Pasar Murah Gencar Dilakukan untuk Menekan Harga

Badan Pangan Nasional bekerjasama dengan Kementerian Pertanian menggelar GPM Bawang Merah dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Harga Minuman Manis Kemasan Bakal Naik Akibat Kebijakan Pemerintah Ini
Siap-Siap, Harga Minuman Manis Kemasan Bakal Naik Akibat Kebijakan Pemerintah Ini

Triyono khawatir kenaikan harga minuman manis dalam kemasan nantinya akan membebani daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan

Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Nenek 60 Tahun Beli Beras di Kantor Bupati Batang: Gowes Sepeda sejak Jam 6 Pagi dan Antre 2 Jam
Perjuangan Nenek 60 Tahun Beli Beras di Kantor Bupati Batang: Gowes Sepeda sejak Jam 6 Pagi dan Antre 2 Jam

Total ada 400 paket sembako yang berisi beras 5 kg, minyak goreng, dan gula yang dijual murah.

Baca Selengkapnya
Tinjau Pasar Baru Karawang, Jokowi Klaim Harga Bahan Pokok Alami Penurunan
Tinjau Pasar Baru Karawang, Jokowi Klaim Harga Bahan Pokok Alami Penurunan

Jokowi menyebut, harga sejumlah bahan pokok di pasar masih dalam keadaan baik

Baca Selengkapnya
Mengintip Dapur Produksi Bawang Goreng di Kampung Jaha yang Beromzet Ratusan Juta per Bulan
Mengintip Dapur Produksi Bawang Goreng di Kampung Jaha yang Beromzet Ratusan Juta per Bulan

Kampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.

Baca Selengkapnya