Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Penyebab Negara Maju Amerika Serikat Terperangkap Utang Rp462.000 Triliun

Ini Penyebab Negara Maju Amerika Serikat Terperangkap Utang Rp462.000 Triliun Patung Liberty. ©shutterstock.com

Merdeka.com - Utang negara maju Amerika Serikat (AS) terus meningkat. The New York Times melaporkan, Pemerintah AS berada di jalur untuk menambah plafon agau pagu USD 19 triliun utang nasional selama 10 tahun ke depan.

Berita itu muncul ketika DPR yang dipimpin oleh Partai Republik terkunci dalam pertempuran sengit dengan pemerintahan Biden tentang cara menaikkan plafon utang.

Utang AS hingga Februari 2023 sebesar USD 31,45 triliun atau sekitar Rp462.000 triliun. Amerika Serikat kini berada di posisi pertama dengan utang tertinggi di dunia.

Lalu, mengapa utang Amerika Serikat terus naik?

"Ini hasil dari kenaikan biaya untuk pembayaran bunga, perawatan kesehatan veteran, tunjangan pensiunan, dan militer," tulis Theweek.com dikutip di Jakarta, Kamis (11/5).

Seberapa besar utang AS?

Menurut data Departemen Keuangan AS, total utang Amerika kira-kira USD 31,5 triliun pada Mei 2023 , menurut data Departemen Keuangan. Nilainya utang ini setara Rp462.000 triliun.

Dalam laporan tersebut, nilai utang itu bukan hanya pembelanjaan baru-baru ini. Tetapi, jumlah total pinjaman terutang oleh pemerintah federal AS yang terakumulasi sepanjang sejarah bangsa.

Apa pendorong terbesar dari utang tersebut?

Utang Amerika telah meningkat secara besar-besaran sejak awal abad ke-21, karena kepentingan politik. Sehingga, Pemerintah AS harus meminjam uang untuk membiayai perang, pemotongan pajak, memperluas pengeluaran federal, merawat baby boomer, dan langkah-langkah darurat untuk membantu bangsa bertahan.

"Pemerintah selalu memiliki beberapa utang di neraca - pada hari-hari awal negara, "utang yang timbul selama Perang Revolusi Amerika sebesar USD 75 juta, terutama dipinjam dari investor domestik dan Pemerintah Perancis untuk bahan perang," tulis Departemen Keuangan AS.

Tanpa disadari seiring bertambahnya utang, begitu pula pembayaran bunga atas utang tersebut melonjak. Mulai Maret 2023, dibutuhkan USD 384 miliar untuk memelihara utang, yang merupakan 12 persen dari total pengeluaran federal.

Peningkatan utang juga dipicu peristiwa resesi hebat tahun 2008, dan pandemi Covid-19 tahun 2020. Namun, utang tersebut diperkirakan akan membengkak dengan cepat, karena jumlah pensiunan bertambah dan mereka mulai mengumpulkan Jaminan Sosial dan Perawatan Kesehatan.

Langkah apa berikutnya? 

Semua ini terjadi di tengah perebutan plafon utang. Situasi utang benar-benar akan menjadi lebih buruk jika polemik Demokrat dan Republik berakhir dengan default (gagal bayar) Amerika. 

Itu karena pemerintah federal dapat meminjam dengan suku bunga yang relatif rendah sebagian besar karena investor percaya bahwa uang mereka aman di pemerintah AS. Namun, situasi ini dapat saja berubah secara drastis. 

"Jika pemerintah federal gagal bayar, investor global mungkin mulai mencari alternatif untuk Treasuries sebagai aset yang aman. Itu akan membuat proyeksi defisit menjadi lebih buruk dengan meningkatkan biaya pinjaman. Semoga itu tidak terjadi," tulis Arvind Krishnamurthy dan Hanno Lustig untuk Barron's.

5 Negara Paling Banyak Beri Utang ke Amerika Serikat

1. Jepang

Jepang merupakan pemegang surat utang terbesar ke AS, dengan kepemilikan treasury (surat utang atau obligasi) sebanyak USD 1,08 triliun per November 2022. Dengan ini, Jepang mengalahkan China sebagai pemegang utang asing terbesar di AS.

2. China

China mendapat banyak perhatian karena memegang sebagian besar utang pemerintah AS. Mengingat ekonominya berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, mungkin hal ini seharusnya tidak mengejutkan.

China menempati posisi kedua di belakang Jepang. Tercatat, kepemilikan treasury terhadap AS mencapai USD 870 miliar per November 2022.

3. Inggris

Investor Inggris meningkatkan kepemilikan mereka atas utang AS menjadi USD 645,8 miliar pada November 2022. Ini meningkat dari USD 641,3 miliar bulan sebelumnya. 

Investasi Inggris dalam utang AS mungkin terkait dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi di Inggris. Inggris memegang 8,87 persen dari utang luar negeri AS

4. Belgia

Kepemilikan besar Belgia atas Treasuries AS telah meningkat secara substansial dalam beberapa bulan terakhir. Pada November 2022, Belgia memiliki utang AS sebesar USD 332,9 miliar. Nilai ini setara  4,57 persen dari total utang luar negeri.

5. Luksemburg

Luksemburg adalah pemegang utang AS terbesar kelima di antara negara-negara asing sekaligus memiliki salah satu PDB per kapita tertinggi USD 133.590 pada 2021, data terbaru tersedia. Pada November 2022, Luxembourg memegang USD 312,9 miliar dalam Departemen Keuangan AS. Ini setara dengan 4,3 persen dari total kepemilikan asing.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Total Utang Semua Negara di Dunia Capai Rekor Tertinggi, Nilainya Tembus Rp4 Juta Triliun
Total Utang Semua Negara di Dunia Capai Rekor Tertinggi, Nilainya Tembus Rp4 Juta Triliun

Sekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Belanja Militer Global Pecah Rekor dan Tembus USD 2,4 Triliun, Amerika Serikat Keluarkan Uang Paling Banyak
Belanja Militer Global Pecah Rekor dan Tembus USD 2,4 Triliun, Amerika Serikat Keluarkan Uang Paling Banyak

Nilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal
Ternyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal

Transaksi dalam mata uang asing melibatkan risiko nilai tukar.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000, Asalkan Bisa Penuhi Syarat Berikut Ini
Nilai Tukar Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000, Asalkan Bisa Penuhi Syarat Berikut Ini

Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).

Baca Selengkapnya