ICW desak Pertamina turunkan harga elpiji 12 kilogram
Merdeka.com - Indonesia Coruption Watch (ICW) mendesak Pertamina menurunkan harga elpiji 12 kilogram. Mengingat, harga minyak dunia juga tengah merosot.
"Elpiji punya kaitan dengan minyak mentah. Penurunan harga minyak mentah seharusnya terjadi penurunan harga jual elpiji," ujar Koordinator Divisi Riset ICW Firdaus Ilyas, di Jakarta, Kamis (20/8).
Menurut Firdaus, Pertamina telah meraup laba Rp 978,260 miliar dari penjualan elpiji nonsubsidi tersebut dalam delapan bulan terakhir. Asumsinya, konsumsi elpiji 12 kilogram mencapai 75 ribu metrik ton per bulan.
"Dalam catatan kami, Januari harga elpiji 12 kilogram Rp 134.700 pertabung. Kemudian sempat turun menjadi Rp 129 ribu per tabung pada Februari. Tapi melonjak pada April hingga sekarang menjadi Rp 142 ribu per tabung."
Seharusnya, menurut Firdaus, harga jual elpiji 12 kilogram yang wajar adalah Rp 112.000 per tabung.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaSejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Daftar harga BBM Pertamina per tanggal 1 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaPemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca SelengkapnyaKetua Perpadi Jakarta ini mengatakan penurunan harga mencapai Rp700-1.000 per kilogram di Cipinang.
Baca Selengkapnya