Genjot Produksi Kakao, Pemerintah Sediakan Pupuk Khusus
Merdeka.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terus mendukung peningkatan produksi kakao di dalam negeri. Dia mengakui produktivitas kakao terus mengalami penurunan dari biasanya mampu memproduksi 700-800 ribu ton, menyusut menjadi 250 ribu ton.
"Tapi kemungkinan untuk meningkatkan produktivitas tersebut masih terbuka luas. Dan salah satu penunjang dalam peningkatan produktivitas tersebut adalah penyediaan pupuk khusus kakao dan akses pekebun kakao terhadap bahan tanam kakao yang berkualitas," kata Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud melalui keterangan resminya, di Jakarta, Kamis (29/1).
Peningkatan produksi kakao akan dilakukan dengan menetapkan wilayah ujicoba distribusi dan penggunaan pupuk khusus Kakao. Adapun pupuk khusus Kakao diupayakan melalui skema subsidi. produksinya akan dilakukan PT Pupuk Indonesia (Persero).
Pupuk khusus Kakao dikembangkan oleh Cocoa Sustainability Partnership (CSP) berdasarkan masukan dari para petani Kakao di Indonesia. CSP menjadi mitra pemerintah menyasar pentingnya Pupuk khusus Kakao yang disebut sebagai Pupuk NPK Formula.
Penyaluran Pupuk
Direktur Eksekutif CSP Wahyu Wibowo mengatakan, distribusi dan penerapan alokasi pupuk subsidi untuk kakao tersebut, sangatlah diharapkan dukungan yang lebih besar dari semua pihak di tahun 2020, sehingga di tahun-tahun selanjutnya wilayah distribusinya bisa diserap.
"Harapannya distribusinya nanti bisa menjangkau semua wilayah sentra pengembangan Kakao berkelanjutan yang tersebar di Pulau Sumatera hingga Pulau Papua," ucapnya.
Dengan membangun koordinasi yang solid antara anggota-anggota CSP dan beberapa pemerintah daerah, maka ditetapkan bahwa untuk wilayah uji coba distribusi dan penerapan pupuk khusus kakao bersubsidi akan dilaksanakan di empat kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan (Kabupaten Pinrang, Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara, dan Kabupaten Luwu Timur), dan dua kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah (Kabupaten Poso, dan Kabupaten Parigi Moutong).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaDulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan
Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sebut Pabrik Amonium Nitrat di Kalimantan Bisa Kurangi 8% Bahan Baku Pupuk
Pabrik ini berkapasitas produksi 75 ribu ton per tahun.
Baca SelengkapnyaJanji Ganjar Bangun Tiga Pabrik Pupuk Jika Jadi Presiden
Bertambahnya pabrik pupuk baru, akan memacu produksi pupuk sesuai dengan kebutuhan di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaLusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur
Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaHabiskan 2.000 Kilogram Singkong untuk Percobaan, Pasutri Asal Bojonegoro Berhasil Produksi Rengginang Singkong Kini Laris di Swalayan
Mereka tak pernah membayangkan akan jadi pengusaha camilan.
Baca SelengkapnyaTeknologi Ini Bisa Ubah Sampah Perkotaan dan Limbah Industri Jadi Bahan Bakar
Volume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.
Baca SelengkapnyaJual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau
Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca Selengkapnya