Gandeng UMKM, Pemerintah Kejar Target Konversi 1.000 Motor Listrik Tahun ini
Merdeka.com - Pemerintah menargetkan bisa melakukan konversi 1.000 unit sepeda motor BBM menjadi motor listrik di 2022. Ini sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden nomor 55 tahun 2019, tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik.
Hal itu disampaikan, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, dalam penandatanganan Nota Kesepahaman dengan KemenkopUKM, Selasa (8/2).
"1000 unit kita mendapatkan support dari Pertamina dan PLN untuk sisi pendanaan, dan juga kita nanti akan mengundang kementerian dan lembaga untuk beberapa sebagian menjadi inventaris nya," jelas Dadan.
Sebelumnya, di 2021, Kementerian ESDM sudah menyelesaikan 100 unit konversi motor roda dua BBM yang semuanya milik Kementerian ESDM menjadi motor listrik. "Kita lakukan konversi secara internal, secara in house, secara swakelola di kami. Sekarang, motornya itu sudah lulus (uji), jadi itu konversinya sudah lulus semua proses yang ada di Kementerian Perhubungan," ujarnya.
Menindaklanjuti Perpres nomor 55 tahun 2019, Kementerian ESDM mencari strategi untuk mempercepat implementasi Perpres tersebut, yaitu dengan melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman terkait Sinergi Transformasi Menuju Energi Baru, Terbarukan dan Penerapan Konservasi Energi bersama Kementerian Koperasi dan UKM.
Hal itu dalam rangka sinergi akselerasi pengembangan dan pemberdayaan pelaku UKM dalam transformasi kendaraan listrik. "Karena Perpresnya terkait percepatan, jadi kami juga mencari strategi. Khusus untuk kendaraan listrik roda dua, pikiran pendeknya itu, karena nanti arahnya dilakukan oleh UKM. Menurut kami yang kira-kira sinergi cepat, sekaligus bisa mensupport terkait bagaimana program pemulihan ekonominya," ujarnya.
Dalam kaitan ini, nantinya UKM memiliki peran dalam percepatan program kendaraan bermotor listrik, yaitu pertama, UKM sebagai penyedia komponen-komponen komponen untuk konversi. Kedua, adalah sebagai pelaku untuk melakukan konversi.
"Jadi bengkelnya workshop-nya. Tadi kami sudah lihat apa yang dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM untuk membina dari sisi konversi motor listrik itu," pungkas Dadan.
13 Juta Motor Listrik di 2030
Kementerian ESDM sendiri menargetkan 13 juta unit kendaraan bermotor menjadi motor listrik hingga 2030. Di mana separuhnya berasal dari motor baru dan dari hasil konversi.
Menurutnya, untuk melakukan konversi kendaraan bermotor menjadi motor listrik tidaklah mudah. Dilihat dari prosesnya, Kementerian ESDM harus bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan untuk melakukan uji coba. Kemudian kerjasama dengan Kepolisian untuk membangun SOP-nya.
"Jadi dengan kepolisian sudah Insya Allah itu SOP nya sudah bisa kita bangun secara bersama-sama, sehingga proses ini yang yang yang ingin kami dorong sekaligus tidak hanya dari sisi tetapi dari sisi sektor ESDM tapi dari sisi kegiatan ekonomi," jelas Dadan.
Adapun Kementerian Koperasi dan UKM telah melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman terkait Sinergi Transformasi Menuju Energi Baru, Terbarukan dan Penerapan Konservasi Energi bersama Kementerian ESDM.
Dalam rangka sinergi akselerasi pengembangan dan pemberdayaan pelaku UKM dalam transformasi kendaraan listrik. "Nah kita ingin menyampaikan hal ini ke masyarakat melalui Kementerian Koperasi dan UKM, untuk dimanfaatkan apa yang telah pengalaman-pengalaman yang telah kami lewati. Nanti setelah ini kita akan melakukan pelatihan pada bengkel-bengkel yang ada di sekitar (untuk melakukan konversi)," pungkas Dadan.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Subsidi konversi motor listrik juga akan naik dari sebelumnya Rp7 juta menjadi Rp10 juta.
Baca SelengkapnyaSangat disayangkan jika dukungan tersebut jadi dalih untuk memaksa masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaProgram konversi motor listrik gratis akan bekerjasama dengan murid SMK otomotif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPercepatan realisasi anggaran subsidi untuk pembelian maupun konversi motor listrik penting untuk meyakinkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKalau dihitung, jumlah tersebut masih jauh dari target 50.000 unit.
Baca SelengkapnyaArifin mengatakan, program konversi motor listrik sepi peminat lantaran banyak motor yang sudah mendaftar tidak disertai STNK asli, alias bodong.
Baca SelengkapnyaStrategi pemerintah menekan polusi dengan menaikkan pajak, hingga menerapkan area ganjil genap, termasuk untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaProgram motis ini tidak berlaku bagi pengguna motor listrik.
Baca Selengkapnya