Freeport: Pembangunan Smelter Gresik Baru 4,8 Persen Karena Terkendala Lahan
Merdeka.com - Freeport mengungkapkan proyek pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di kawasan JIIPE Gresik saat ini baru terealisasi 4,8 persen. Alasannya, pembangunan sempat terkendala masalah lahan.
"Lahannya sedikit bermasalah karena dari kawasan industri. Tapi sekarang semuanya sudah beres," jelas Presiden Direktur Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RPDU) dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (19/2).
Tony juga menjelaskan sudah ada sosialisasi dari PTFI dan pihak Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) sendiri terkait penyerapan tenaga kerja lokal. Di mana, akan diprioritaskan untuk masyarakat setempat.
"Kita akan utamakan tenaga kerja setempat dari kecamatan Manyar, kabupaten Gresik. Baru meluas ke luar Gresik." tandasnya.
Sebagai informasi, proyek smelter Freeport dengan nilai investasi sebesar USD 3 miliar yang ditargetkan dapat beroperasi pada 2020 ini, nantinya menggunakan teknologi autotech. Untuk pemurnian lumpur anoda hydro, kapasitasnya 2 juta dan outputnya 500.000-600.000 ton katoda tembaga. Lumpur anoda dengan output 40 ton emas per tahun.
PT Freeport Sebut Telah Habiskan USD 103 Juta untuk Bangun Smelter di Gresik
PT Freeport Indonesia (PTFI) menegaskan bahwa pembangunan smelter atau fasilitas pengolahan dan pemurnian konsentrat di Gresik, Jawa Timur masih terus berjalan.
Executive Vice President PT Freeport Indonesia, Tony Wenas mengatakan, hingga April 2018, pihaknya telah mengucurkan USD 103 juta untuk pembangunan smelter tersebut.
"Realisasi biaya aktual hingga April 2018 kira-kira USD 103 juta," ungkapnya di Ruang Rapat Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis (24/5).
Saat ini, proses pembangun smelter di Gresik antara lain telah dilakukan proses FS (Feasible Study/Uji kelayakan usaha), penyelesaian perizinan lingkungan dan penguasaan lahan.
"Telah menyelesaikan dengan teknologi proses Mitsubishi dan telah menyelesaikan penimbunan lahan dan ground improvement Engineering," jelas Tony.
Untuk diketahui smelter yang dibangun PTFI di Gresik memiliki kapasitas input smelter sekitar 2 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Biaya modal untuk pembangunan sekitar USD 2,59 miliar.
Reporter: Pipit Ika RamadhaniSumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menargetkan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
Baca SelengkapnyaIzin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) yang saat ini berlaku hingga 31 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaKarena kondisi pandemi Covid-19 pembangunan smelter Freeport sempat terganggu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia mendominasi saham Freeport, pekerja lokal terus bertambah.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan salju abadi di Tambang Grasberg Freeport yang memanjakan mata.
Baca SelengkapnyaSelain itu, industri pertambangan juga diwajibkan untuk membangun smelter di lokasi yang dekat dengan sumber bahan baku.
Baca SelengkapnyaPertunjukan ini digelar dengan mengajak para tenaga kerja PT GNI untuk ikut serta dalam mengisi pertunjukan seni tersebut.
Baca SelengkapnyaIntip potret kamar karyawan PT Freeport di dalamnya ada ranjang susun beserta kasurnya untuk 4 karyawan.
Baca SelengkapnyaPemerintah merencanakan memperpanjang Freeport sampai 2061 dengan menambah saham 10 persen modal saham.
Baca Selengkapnya