Erick Thohir: 90 Persen BUMN Kena Dampak Corona, Setoran Dividen Melenceng Jauh
Merdeka.com - Menteri BUMN Erick Thohir kembali menekankan bahwa perusahaan pelat merah hanya dapat menyetorkan seperempat dividen dari target awal sebesar Rp49 triliun pada tahun depan.
"Sekarang buat tahun depan, ini jujur saja dari target yang dicanangkan sebelumnya tahun depan hanya bisa seperempat," ujar dia dalam siaran video yang diterbitkan Kamis (18/6).
Dia mengatakan, perkiraan setoran dividen kepada negara akan melenceng jauh lantaran sekitar 90 persen perusahaan BUMN kita terkena dampak pandemi corona. Sebelumya, Erick memproyeksikan adanya peningkatan dividen 50 persen dari laba untuk 5 tahun ke depan.
"Karena cuma 10 persen yang enggak kena, dan 90 persen kena. Untung saja dividen masih seperempat," ungkap dia.
Erick menyebutkan, sebanyak 10 persen BUMN yang tetap masih bisa bertahan di kala pandemi adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, kesehatan, industri sumber daya alam dan makanan.
"Ini yang kita jaga, jangan sampai juga kita di atas enak-enakan tapi yang di bawah harus jadi korban. Karena itu dengan segala enggak ada maksud apa-apa ya, efisiensi harus jalan terus," ucap dia.
Oleh karena itu, dia berkomitmen bahwa BUMN tetap harus punya target meski di tengah wabah pandemi ini.
"Suka tidak suka, sepertiga kekuatan Indonesia ada di BUMN. Ini problemnya. Kalau BUMN sakit, ke depan enggak bagus, karena kontribusi BUMN kepada pemerintah baik dari pajak baik dari dividen baik dari royalti itu macam-macam itu luar biasa besar, dan ini yang harus dijaga," tegasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kontribusi BUMN kini tidak hanya sekadar memberikan sumbangan dividen.
Baca SelengkapnyaUsulan Penyertaan Modal Negara ini untuk menjamin keberlanjutan program yang digarap perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaSelain dividen, aset BUMN juga mengalami kenaikan menjadi Rp10.000 triliun di 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca SelengkapnyaPembubaran 7 perusahaan BUMN merupakan bagian dari program transformasi yang diusung sejak 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menyebut, pelaporan dua Dapen ke Kejagung tersebut terkait dengan persoalan korupsi.
Baca Selengkapnyakebijakan tersebut tidak memiliki kepentingan yang mendesak. Performa pegawai BUMN bisa menjadi lebih rendah.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Erick menyebut ada 8, namun kemudian dia meralatnya dengan menyebut ada 6 BUMN.
Baca SelengkapnyaErick Thohir mendorong kepemimpinan perempuan di perusahaan BUMN.
Baca Selengkapnya