Dukung Transisi Energi, PGE Tuntaskan PLTP Binary Organic Rankine Cycle di Sulut
Merdeka.com - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) tercatat telah menuntaskan pembangunan proyek EPCC (Engineering Procurement Construction & Commissioning) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Binary Organic Rankine Cycle 500 kW PGE Area Lahendong di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
PLTP Binary Organic Rankine Cycle 500 kW di lokasi PGE Area Lahendong dinyatakan laik operasi setelah keberhasilan proses commissioning (masuknya aliran listrik) tepat pukul 20.00 WITA, Kamis (8/12).
General Manager PGE Area Lahendong, Ahmad Yani mengatakan, keberhasilan commissioning PLTP Binary Organic Rankine Cycyle merupakan bukti dukungan penuh Pertamina dalam akselerasi transisi energi untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) dan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Hal ini merupakan langkah nyata PGE sebagai bagian dari Subholding Pertamina New & Renewable Energy (PNRE), dalam mendukung target pemerintah mengurangi emisi menuju NZE pada 2060.
“Kami berupaya mencapai target NZE yang menargetkan pengurangan emisi sebesar 314 juta ton CO2e pada 2030 dan 1.526 juta ton CO2e pada 30 tahun kemudian," kata Ahmad Yani dikutip di Jakarta, Jumat (9/12).
PLTP Binary Organic Rankine Cycle (ORC Power Plant) merupakan pembangkit listrik yang menggunakan fluida organik sebagai penggerak turbin generator, di mana fluida dipanaskan dengan memanfaatkan energi dari fluida panas bumi yang belum terutilisasi. Proyek ini dimulai pada 2021 dengan skema quick win untuk mencapai fast delivery project.
Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto menjelaskan, keberhasilan proyek ini merupakan perwujudan kompetensi dan semangat juang Perwira PGE dalam pengelolaan pengembangan energi geotermal serta dipersembahkan sebagai kado ulang tahun Pertamina dan PGE.
Pengembangan Panas Bumi di Indonesia
PGE terus berkomitmen untuk pengembangan panas bumi dan memastikan implementasi Environment, Social, and Governance (ESG) menjadi bagian terintegrasi dari bisnis panas bumi. Penerapan aspek-aspek ESG ini, lanjutnya, merupakan upaya dalam memberikan nilai tambah serta dukungan PGE pada program pemerintah terkait pemanfaatan EBT yang ramah lingkungan.
"Komitmen PGE dalam pengembangan energi panas bumi dapat berkontribusi dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan goals ke 7 (energi bersih dan terjangkau), goals 12 (konstruksi dan produksi yang bertanggungjawab), goals 13 (penanganan perubahan iklim), dan goals 15 (ekosistem darat) pada SDGs (Sustainable Development Goals)," katanya.
PGE saat ini mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang sebesar 1,8 GW, dimana 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung dan 1.205 MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama.
Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sebesar sekitar 82 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapasitas tersebut cukup untuk menunjang aktivitas pelanggan baik golongan rumah rangga, tempat ibadah, industri dan bisnis.
Baca SelengkapnyaDapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini
Baca SelengkapnyaSistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
dalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca SelengkapnyaIndonesia akan resmi memiliki pembangkit integrated terbesar di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPemberian kompor induksi ini bertujuan untuk mengurangi impor gas LPG.
Baca SelengkapnyaFokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaIndonesia perlu menyiapkan teknologi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) guna mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Baca SelengkapnyaRealisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca Selengkapnya