Cari Pembeli Gas Sakakemang, SKK Migas Tunggu Hasil Kajian
Merdeka.com - Kepala Divisi Monetisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas Waras Budi Santosa mengatakan, saat ini masih melakukan pertemuan dengan pihak Repsol, untuk mendapat hasil pengeboran di Blok Sakakemang. Jika sudah ada kepastian maka baru akan dilakukan pencarian pembeli.
"Itu masih pertemuan-pertemuan, nanti kalau mereka sudah ada hasil kajian lagi nambah drill lagi kita siapkan marketnya," kata Waras, di Jakarta, Kamis, (14/3).
Menurut Waras, gas dari Blok Migas Sakakemang bisa dialokasikan untuk konsumen yang sudah ada, menyerap gas dari sumber pasokan lain, serta konsumen baru yang lokasinya berdekatan dengan blok tersebut.
"kita akan tutup untuk yang decline pasokan itu untuk memenuhi kebutuhan eksisting buyer, sekaligus untuk ekspansi kalau ada tambahan-tambahan," tuturnya.
Waras melanjutkan, kedepannya kebutuhan gas akan meningkat, konsumen yang digadang menyerap gas dari blok migas tersebut adalah Pupu Sriwijaya. "Karena kita banyak juga kebutuhannya, seperti pusri itu kan prioritas itu bagaimana nanti kelangsungannya," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyatakan, gas yang dihasilkan dari Blok migas yang dioperatori perusahaan migas asal Spanyol tersebut, akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Untuk dalam negeri (pasokan gasnya)," kata Arcandra. Menurut Arcandra, pasokan gas untuk dalam negeri tidak akan berlebih, untuk infrastruktur penyaluran gasnya akan memanfaatkan yang sudah dioperasikan.
"Nggak akan lebih. Kita dalam kebutuhan untuk negeri. Infrastruktur bisa digunakan sekitarnya," imbuhnya.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, tak tanggung-tanggung, cadangan gas yang ditemukan oleh perusahaan migas asal Spanyol tersebut diperkirakan mencapai 2 triliun kaki kubik (TCF).
"Ini lokasinya di Banyu Asin. Potensi lebih kurang 2 TCF. Asumsi sekarang, rig 1.500 HB. Kadang dikerjakan bertahun tahun gak dapat, dengan kedalaman 2.430 meter dapat cadangan. 2004 sudah dilakukan dengan KBD 1, kurang memberikan hasil yang bagus. Ternyata ada disebelahnya yang lebih bagus cadangannya," ujar dia.
Menurut dia, selain potensi gas yang besar, temuan ladang gas ini menjadi sejarah baru bagi Indonesia. Sebab, setelah 18 tahun akhirnya ditemukan cadangan gas baru dalam jumlah yang besar.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, semua tahapan pascapilpes 2024 sudah selesai. Termasuk putusan MK yang harus dihormati.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang belum terdata diimbau agar segera mendaftar sebelum melakukan pembelian LPG tabung 3 kg.
Baca SelengkapnyaSampai 31 Desember 2023 baru 31,5 juta NIK yang telah terdaftar di sub penyalur atau pangkalan resmi LPG 3 kg.
Baca SelengkapnyaDua Warga Jonggol Tewas saat Bersihkan Sumur dari Bangkai Kucing, Diduga Keracunan Gas
Baca SelengkapnyaPGN melakukan koordinasi pengendalian dan pengamanan rantai pasok gas bumi selama periode satgas.
Baca SelengkapnyaSKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri
Baca Selengkapnya