BPH Migas Telah Mendirikan 76 Lembaga Penyalur BBM 1 Harga di Wilayah 3T
Merdeka.com - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (07/06/2021). Dalam RDP tersebut Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa menyatakan bahwa pihaknya dalam rangka menjamin ketersediaan BBM, telah didirikan 76 lembaga penyalur BBM 1 Harga di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"BPH Migas mengawal pembangunan lembaga penyalur BBM 1 harga di daerah 3T, realisasi yang sudah beroperasi sampai dengan akhir Mei 20 penyalur," kata Ifan, sapaan Fanshurullah Asa, dalam RDP dengan Komisi VII DPR, Senin (07/06/2021).
Dalam RDP tersebut, Ifan juga menyampaikan mengenai realisasi penyaluran solar bersubsidi sampai 31 Mei 2021 mencapai sebesar 5,83 juta kilo liter (kl), atau sekitar 37% dari kuota solar subsidi pada 2021 yang dipatok sebesar 15,80 juta kl.
"Realisasi JBT (Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu/ BBM subsidi) sampai dengan 31 Mei 2021, untuk solar 5,83 juta kl atau 37% dari kuota," kata Ifan.
Sementara itu, penyaluran kerosene atau minyak tanah sampai Mei 2021 mencapai 0,20 juta kl atau mencapai 40% dari kuota tahun ini yang dipatok sebesar 0,50 juta kl. "Untuk minyak tanah realisasinya 0,2 juta kl atau 40% dari kuota," imbuhnya.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan subsidi solar pada tahun 2022 mendatang sama dengan tahun ini yakni dipatok tetap Rp 500 per liter.
Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (02/06/2021) mengatakan, besaran patokan subsidi solar per liter yang tidak berubah pada tahun depan ini dalam rangka efisiensi.
"Mengenai subsidi minyak solar di RAPBN 2022, diusulkan subsidi minyak solar tetap yakni Rp 500 per liter, sama dengan 2021," papar Arifin kepada Komisi VII DPR, Rabu (02/06/2021).
Subsidi solar dipatok tetap Rp 500 per liter mulai berlaku pada 2021 ini. Sementara pada 2020 subsidi solar masih dipatok Rp 1.000 per liter. Sementara dari sisi volume, volume minyak solar di dalam RAPBN 2022 diusulkan mencapai 14,34-15,10 juta kilo liter (kl), turun dari target solar bersubsidi di APBN 2021 yang ditetapkan sebesar 15,80 juta kl.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaCak Imin berharap nantinya BBM untuk nelayan lah yang bisa gratis
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaIa berharap pemudik dapat merasakan kenyamanan dan keamanan.
Baca SelengkapnyaWilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca SelengkapnyaUsaha pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) dari sumur ilegal tak habis-habisnya di Sumatera Selatan. Teranyar, satu lokasi diungkap dan ditutup di Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaHarga Bahan Bakar Minyak (BBM) di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami penyesuaian.
Baca Selengkapnya