Bos BI Ingatkan Ekonomi Dunia Masih Bergejolak
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, berbagai tantangan global siap menghadang pertumbuhan ekonomi yang sempat lesu dihantam pandemi. Dampak perang Rusia dan Ukraina menjadi tantangan Indonesia di masa pemulihannya.
"Dunia masih bergejolak, kita belum tahu kapan perang Rusia dan Ukraina akan berakhir," kata Perry dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/11).
Tak hanya itu, ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China terkait perang dagang kembali menjadi ancaman. Bahkan China saat ini masih melanjutkan kebijakan penguncian wilayah (lockdown) hingga 6 bulan ke depan.
Di sisi lain, harga energi dan pangan juga masih tinggi. Pasokan dan distribusi barang masih tersendat. Selain itu masih ada risiko stagflasi dan resesi yang disertai inflasi tinggi (reflasi) yang mampu membuat persepsi risiko investor global menjadi negatif.
Meski begitu, Perry optimis Indonesia bisa bertahan di tengah kondisi ekonomi global yang penuh dengan gejolak. Mengingat selama 30 terakhir Indonesia mampu bertahan dan memasuki masa pemulihan.
"30 bulan kita melawan covid, dan kini gejolak global. Alhamdulillah Indonesia mampu bertahan dan kini pulih," kata dia.
Selama itu juga, stabilitas tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi tinggi lebih baik dari banyak negara lain. Berbagai capaian ini pun tercapai berkat sinergi dan koordinasi yang baik antara bank sentral dan pemerintah.
"Ini hasil sinergi dan inovasi. Kebijakan pemerintah dan BI yang kuat khususnya fiskal moneter di bawah kepemimpinan langsung Presiden Jokowi," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaPrabowo Optimis Hilirisasi Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh 2 Digit: Ini Bukan Omong Kosong!
Prabowo bilang proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi ini hasil kajian dari tim khususnya.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca Selengkapnya