BI Tidak Ingin UMKM Indonesia Hanya Jago Kandang
Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti tidak ingin jika sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia hanya jago kandang atau sekedar menguasai pasar dalam negeri.
Destry berharap, jika produk UMKM Indonesia dapat berbicara lebih dengan menembus pasar dunia atau go-global. Hal ini diperlukan untuk menjadikan UMKM sebagai sumber penerimaan baru devisa guna mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia akibat terdampak parah pandemi Covid-19.
"UMKM Indonesia harus mempunyai daya saing yang kuat. Karena kita tidak ingin hanya jago kandang, tapi kita juga harus bisa masuk ke pasar global," tegas Destry dalam Talkshow Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2022, Sabtu (28/5).
Untuk menembus pasar global, BI mendorong pelaku UMKM untuk melek digital atau dapat memanfaatkan penggunaan teknologi canggih dalam segi pemasaran. Sehingga, jangkauan pemasaran produk UMKM Indonesia dapat lebih luas tidak terbatas di pasar domestik.
"Karena selama pandemi Covid-19, UMKM di dunia terus melakukan adopsi digitalisasi untuk memperluas pemasaran," ujarnya.
Produk UMKM Indonesia Harus Punya Daya Saing
Destry menambahkan, kualitas produk UMKM Indonesia juga harus memiliki daya saing yang kuat. Dengan ini diharapkan produk UMKM nasional bisa berkompetisi dengan produk UMKM negara maju ataupun berkembang lainnya.
Selain itu, Bank Indonesia melalui kantor perwakilan di sejumlah negara diminta aktif untuk memfasilitasi penjualan produk UMKM. Khususnya terhadap produk-produk UMKM unggulan yang dapat bersaing di tingkat internasional.
"Dan ini akan baik untuk UMKM menjadi salah satu sumber pendapatan devisa negara," tutup Destry.
(mdk/ags)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala negara juga menyukai penamaan produk kerupuk kreatif tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Erick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaAmar Bank juga telah memiliki tim kerja yang berfokus untuk menggarap segmen korporasi dan komersil.
Baca SelengkapnyaPadahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaAtikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Baca Selengkapnya