Antam berharap harga emas akan stabil akhir tahun ini
Merdeka.com - PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) mengatakan penurunan harga emas dunia yang telah turun sejak akhir pekan lalu tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perseroan. Meski begitu, perusahaan pertambangan pelat merah tersebut berharap harga emas akan kembali normal akhir tahun nanti.
Tahun ini, perseroan menargetkan untuk menjual sekitar tiga ton emas. Jumlah tersebut naik dibanding tahun lalu yaitu 2,8 ton saja.
"Harga sekarang turun, ya memang kalau kita lihat sekarang harga segitu. Memang ada pengaruh, tapi nggak signifikan," ujar Direktur General Affairs dan CSR PT Antam Denny Maulasa kepada merdeka.com di Jakarta, Rabu (17/4).
Menurut Denny, meski tak bisa diprediksi kapan harga emas akan stabil kembali, namun dia berharap akhir tahun ini harga emas dapat membaik.
"Karena kita harap harga naik akhir tahun sehingga akan sama dengan budget kita," kata dia.
Harga emas dunia diketahui telah menurun tajam pada akhir pekan lalu. Penurunan tersebut tertinggi sejak tahun 1983 lalu.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar harga emas pecahan produksi Antam per tanggal 1 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaIni daftar terbaru harga emas antam pada Jumat, 12 April 2024.
Baca SelengkapnyaTiga mantan pegawai Butik Emas Logam Mulia (BELM) Antam Surabaya I dan seorang makelar didakwa menyelewengkan152,8 Kg emas senilai Rp92,2 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wamen BUMN menilai bahwa saat ini negara-negara besar seperti China, Amerika kembali melirik emas sebagai investasi.
Baca SelengkapnyaKuntadi menjelaskan duduk perkara kasus dugaan korupsi jual - beli emas ini berawal.
Baca SelengkapnyaHarga emas batangan yang dijual di Pegadaian turun hingga Rp31.000 per gram.
Baca SelengkapnyaInvestor terus mencermati pernyataan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang disampaikan pada Rabu (20/3).
Baca SelengkapnyaMerujuk pada data terakhir Kamis (18/4/2024), harga emas batangan Antam di Pegadaian sudah menembus Rp1.369.000 per gram.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca Selengkapnya