Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tudingan Putin Penjahat Perang, Standar Ganda Amerika Serikat & Brutalnya Invasi Irak

Tudingan Putin Penjahat Perang, Standar Ganda Amerika Serikat & Brutalnya Invasi Irak Presiden AS, Joe Biden berbicara soal konflik Rusia-Ukraina pada 15 Februari 2022. ©AFP

Merdeka.com - Serangan militer Rusia ke Ukraina membuat konstelasi dunia internasional tegang. Hubungan Kremlin dengan negara-negara barat yang dimotori oleh Amerika Serikat pun memburuk.

Amerika Serikat dan sekutunya bereaksi keras atas serangan Rusia ke Ukraina. Mereka mengecam dan mengutuk serangan Rusia.

Presiden AS, Joe Biden bahkan menyebut serangan Rusia ke Ukraina tak dapat dibenarkan dan tak beralasan. Dia juga menyebut perang akan mengakibatkan banyaknya nyawa melayang.

Tak hanya itu, deretan sanksi juga langsung dijatuhkan Amerika Serikat dan sekutunya kepada Rusia. Terbaru, Joe Biden bahkan memberi kecaman keras untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dia dengan gamblang menyebut Putin sebagai penjahat perang. Biden bahkan menuding Rusia tengah mempertimbangkan penggunaan senjata biologis dan kimia di Ukraina.

Standar Ganda Amerika & Eropa

tangis iringi pemakaman pria palestina yang ditembak mati tentara israel

©REUTERS/Mohamad Torokman

Sikap keras Presiden AS, Joe Biden yang dengan lantang menentang serangan militer Rusia ke Ukraina mencuri perhatian. Sikapnya yang mengutuk serangan ke Ukraina dan menyebut perang akan mengakibatkan banyaknya nyawa melayang justru berbanding terbalik dengan apa yang dilakukannya sejak puluhan tahun lalu ke Palestina.

Sejak menjadi politisi, Biden diketahui mendukung penuh keberadaan Israel di tanah Palestina. Bahkan, pada 1986 lalu dia menyebut Israel adalah investasi USD 3 miliar terbaik bagi Amerika.

Standar ganda yang diterapkan barat mendapat kritikan. Sambil mengutuk serangan Rusia ke Ukraina, senator Irlandia, Richard Boyt Barrett juga sikap mempertanyakan beda perlakuan yang dilakukan negara-negara barat terhadap Palestina.

Dia mengkritik negara-negara Barat bisa menjatuhkan sanksi kepada Rusia setelah 5 hari terjadinya serangan. Tapi mereka cuek saja terhadap atas penindasan yang dilakukan Israel kepada Palestina meski sudah berlangsung 70 tahun lamanya.

"Sanksi setelah 5 hari serangan Putin atas kejahatannya (kepada Ukraina). 70 tahun penindasan terhadap Palestina justru tidak diberi sanksi," katanya.

"Mereka menyerukan adanya sanksi terhadap pemerintah Israel yang melanggengkan sistem apartheid. Cukup dengan sanksi yang sama dengan sanksi yang Anda inisiasi untuk Vladimir Putin (Rusia), dan saya merasa, jawabannya jelas. Anda tidak akan melakukan itu," kata Richard.

"Jika Anda ingin memiliki standar moral, maka harus konsisten. Jika tidak, maka itu bukan standar melainkan hanya olok-olokan saja," tegasnya.

Invasi Amerika dan Sekutunya ke Irak

tentara as di irak

©Ali Haider/EPA

 

Sikap keras Amerika Serikat dan sekutunya yang mengutuk serangan Rusia ke Ukraina menarik perhatian. Apalagi Presiden AS, Joe Biden sampai menyebut Putin sebagai penjahat perang dan serangan itu tak beralasan, tak dapat dibenarkan serta menyebut perang akan mengakibatkan banyaknya nyawa melayang.

Hal ini mengingatkan apa yang telah dilakukan Amerika dan sekutunya di Irak. Atas dasar menuduh Irak di bawah Presiden Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal, AS yang saat itu dipimpin oleh Presiden George W Bush dan sekutunya Inggris melakukan invasi ke negeri 1001 malam itu yang dimulai pada 20 Maret 2003.

Akibat serangan militer itu, Irak hancur dan berdasarkan databes Irak Body Count, lebih dari 100 ribu warga sipil tewas. Saddam Hussein akhirnya lengser dan berhasil ditangkap pasukan AS. Dia kemudian dihukum gantung.

Sementara sumur-sumur minyak yang ada di Irak dikuasai AS dan sekutunya. Pada tanggal 15 Desember 2011, Perang Irak dinyatakan berakhir dengan angkat kakinya tentara AS.

Namun hingga kini, konflik di Irak masih terus terjadi. Irak yang awalnya aman dan tentram di bawah Saddam Hussein justru menjadi wilayah konflik yang tak berkesudahan antara sesama mereka sendiri.

Ironisnya, hingga kini tudingan Irak di bawah Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal tak pernah bisa dibuktikan oleh Amerika Serikat dan sekutunya.

Video Serangan Militer Amerika Serikat ke Irak pada 2003 Lalu

Masih ingat dengan invasi Amerika Serikat dan sekutunya ke Irak yang dimulai pada 2003 lalu?

Ini videonya.

View this post on Instagram

A post shared by GOODNEWS INDONESIA (@para.abdinegara)

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Baca Selengkapnya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Pupuk Langka Imbas Perang Ukraina-Rusia, Ganjar: Ada Sumber Bahan Pupuk Negara Lain
Jokowi Sebut Pupuk Langka Imbas Perang Ukraina-Rusia, Ganjar: Ada Sumber Bahan Pupuk Negara Lain

Ganjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dunia Alami Krisis Air Bersih, Pemerintah Indonesia Ambil Langkah Begini
Dunia Alami Krisis Air Bersih, Pemerintah Indonesia Ambil Langkah Begini

Situasi di Gaza, Yaman, Ukraina, dan beberapa bagian dunia lain juga memperburuk krisis air yang terjadi.

Baca Selengkapnya
Standar Orang Kaya Dunia Naik, Rasio Negara Kaya dan Miskin Makin Timpang
Standar Orang Kaya Dunia Naik, Rasio Negara Kaya dan Miskin Makin Timpang

Kesenjangan ekonomi semakin terasa saat ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman
Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman

Amerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.

Baca Selengkapnya
Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Putin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Baca Selengkapnya
Indonesia Tegas Dukung Palestina, MUI Serukan Israel Adalah Musuh Bersama
Indonesia Tegas Dukung Palestina, MUI Serukan Israel Adalah Musuh Bersama

Pentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.

Baca Selengkapnya
Mantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media
Mantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media

Mantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media

Baca Selengkapnya