Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

SBY Turun Tangan Moeldoko Mau Kudeta AHY dari Demokrat, Singgung Nama Baik Jokowi

SBY Turun Tangan Moeldoko Mau Kudeta AHY dari Demokrat, Singgung Nama Baik Jokowi Museum SBY-Ani di Pacitan. ©2021 Merdeka.com/Instagram @museumsby

Merdeka.com - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara mengenai isu kudeta kepemimpinan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). SBY meyakini nama pejabat negara dicatut oleh gerakan kudeta Partai Demokrat.

SBY mengatakan gerakan tersebut telah menyinggung nama baik Presiden Joko Widodo. Sebab, nama-nama yang dicatut diyakini SBY memiliki integritas.

Yakin Nama Pejabat Negara Hanya Dicatut

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyakini nama Menko Polhukam Mahfud MD dan Menkum HAM Yasonna Hamonangan Laoly hanya dicatut oleh gerakan kudeta Partai Demokrat. Begitu juga dengan Kepala BIN Budi Gunawan dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Partai Demokrat tetap percaya, bahwa para pejabat tersebut memiliki integritas, betul-betul tidak tahu menahu dan tidak masuk diakal jika ingin mengganggu Partai Demokrat," kata SBY melalui video, Rabu (24/2).

Tak hanya itu, SBY mengatakan apa yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tidak diketahui oleh Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Jokowi memiliki integritas berbeda dengan pembantu dekatnya itu. Gerakan tersebut juga sangat mengganggu dan merugikan nama baik Jokowi.

"Secara pribadi, saya sangat yakin bahwa yang dilakukan Moeldoko, adalah di luar pengetahuan Presiden Jokowi. Saya juga yakin bahwa Presiden Jokowi memiliki integritas yang jauh berbeda dengan perilaku pembantu dekatnya itu. Partai Demokrat justru berpendapat, apa yang dilakukan Moeldoko tersebut sangat mengganggu dan merugikan nama baik beliau," kata SBY.

Lebih lanjut, SBY membenarkan pernyataan Partai Demokrat memiliki beda pandangan dengan pemerintah setelah Mensesneg Pratikno mengatakan gerakan kudeta itu hanya persoalan internal.

"Dari segi logika dan akal sehat, dari laporan dan kesaksian sejumlah kader yang merasa dijebak termasuk pelibatan aktif dan langsung dari Kepala Staf Presiden Moeldoko, nyata sekali, gerakan pendongkelan kepemimpinan Partai Demokrat itu bukan hanya masalah internal, tetapi ada pelibatan unsur eksternal. Dan unsur eksternal itu paling tidak adalah seorang pejabat penting di pemerintahan," pungkasnya.

Gerakan Kudeta Demokrat Belum Berhenti

SBY mengungkapkan gerakan kudeta Partai Demokrat belum berhenti. Mereka masih melancarkan aksinya secara sembunyi-sembunyi. SBY menegaskan gerakan tersebut masih ada dan sasaran saat ini bukan lagi para Ketua DPD ataupun Ketua DPC. Melainkan, siapa pun yang mau diiming-imingi sejumlah imbalan dan janji-janji menggiurkan."Saya telah mendapatkan laporan resmi dari pimpinan partai, dan juga mendapatkan informasi dari daerah, bahwa segelintir kader dan mantan kader pelaku GPK PD itu masih bergerak di lapangan, sembunyi-sembunyi, kucing-kucingan," katanya dalam sebuah video, Rabu (24/2).kondisi ani yudhoyono

©Istimewa

"Sangat mungkin para pelaku gerakan itu menghasut dan mengadu domba antara pimpinan DPP Partai Demokrat dengan para Ketua DPD dan Ketua DPC, dengan memainkan isu bahwa dalam Musda dan Muscab mendatang mereka akan diganti, sesuatu yang tidak benar adanya," ujarnya.Presiden RI ke-6 ini menuturkan, sejumlah fitnah dan isu terus diembuskan di daerah-daerah yang semuanya tidak benar. Kata dia, pada saatnya kebenaran akan dapat dijelaskan secara gamblang dan akuntabel. SBY menambahkan, ketika berbagai lembaga survei memotret elektabilitas Partai Demokrat yang terus meningkat saat ini, para pelaku gerakan kudeta justru mengatakan bahwa partai Demokrat dalam keadaan hancur lebur."Mana ada orang yang mau mengambil alih Partai Demokrat, jika memang kondisi partai kita benar-benar hancur lebur. Para kader di seluruh tanah air mesti sadar dan mengerti, justru gerakan dan perilaku segelintir orang inilah yang bisa merusak dan menghancurkan partai kita," tegasnya.

Pengurus Daerah Diobrak-abrik Jika Kudeta

Selain mengkudeta kepengurusan pusat, pengurus Demokrat di daerah bakal di obrak-abrik. Bahkan, menurutnya, gerakan kudeta Demokrat bakal mengganti kepengurusan di tingkat ranting dan anak ranting. Kemudian, mereka akan mudah melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota legislatif baik pusat maupun daerah. Sesuai dengan selera dan keinginan para pelaku gerakan tersebut."Keseluruhan kepengurusan Partai Demokrat di seluruh tanah air juga akan diobrak-abrik. Kalau mereka ternyata bisa mengganti Ketua Umum Partai Demokrat, maka dengan cepat dan mudahnya mereka akan bisa mengganti Ketua DPD dan Ketua DPC," kata SBY lewat video, Rabu (24/2).SBY juga tidak yakin gerakan ini mau berkorban dan berjuang demi Demokrat. Sebab, mereka tidak ada darah, keringat, jasa, serta pengorbanannya terhadap Demokrat. Mereka hanya menginginkan kekuasaan semata."Kekuasaan yang hendak diperoleh dengan mudah dan cepat,meskipun tidak bermoral, tidak halal dan nista. Kekuasaan yang hendak dipergunakan untuk maju sebagai calon presiden 2024 mendatang," ujarnya.Menurutnya, terjadi krisis besar bila sebuah partai politik yang puluhan tahun yang dibangun dan dibina dengan segala dinamika dan pasang surutnya, tiba-tiba diambil alih dengan kekuatan uang dan kekuasaan."Kalau ini terjadi, negara kita seperti hidup di hutan rimba. Yang kuat menang, yang lemah kalah, salah benar nomor dua. Hal begitu, tentu sangat mencederai rasa keadilan. Kalau keadilan diinjak-injak, jangan harapkan ada kedamaian. No Justice, No Peace," pungkasnya.

Partai Demokrat Not For Sale

Presiden RI ke-6 ini juga menegaskan bahwa Partai Demokrat bukan untuk diperjualbelikan. Dia bilang, partainya tidak tergiur oleh uang berapa pun besarnya."Pada kesempatan ini, bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli Partai Demokrat, saya katakan dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat not for sale! Partai kami bukan untuk diperjualbelikan, meskipun Partai Demokrat bukan partai yang kaya raya dari segi materi. Kami tidak tergiur dengan uang Anda berapa pun besarnya," tegas SBY. SBY juga membenarkan Demokrat kerap diserang saat berbeda pendapat dengan pemerintah. Dia bilang, partainya memang tidak selalu sependapat dengan sikap pemerintah.

pidato sby refleksi akhir tahun

©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

"Di bawah kepemimpinan AHY, Partai Demokrat makin tegar, makin tegas, dan makin berani tampil, tampil untuk memperjuangkan aspirasi dan harapan rakyat meskipun setiap Demokrat tampil dan menyampaikan sikapnya yang memang tidak selalu sama dengan sikap pemerintah dan juga sikap koalisi pemerintahan. Kita segera mendapatkan serangan yang keras masif dan sistematis dari mereka mereka yang tidak jelas jati dirinya," katanya lewat video, Rabu (24/2).SBY memahami realitas, dinamika dan pasang surut politik sejak era Presiden Soekarno dan era Presiden Soeharto. Hingga, menurutnya, di era reformasi ini jalan yang ditempuh partai Demokrat memang tidak selalu mudah.

"Saya bangga para saudara semua kader Demokrat dalam menghadapi beratnya perjuangan tersebut tidak pernah menyerah, tidak patah semangat," tutupnya.

Sumpah SBY Hadapi Perusak Demokrat

Presiden RI ke enam ini bersumpah tidak akan membiarkan siapapun untuk merusak partai Demokrat. SBY pasang badan jika ada yang ingin menghancurkan partai Demokrat."Insya Allah sepanjang hayat dikandung badan saya akan tetap menjadi kader Demokrat dan akan tetap menjadi benteng bhayangkara partai ini menghadapi siapapun yang akan mengganggu, merusak, merebut dan menghancurkan partai kita," tegasnya."Ini sumpah saya, sumpah dan kesetiaan saya di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa. Kesetiaan terhadap partai ini lah darah saya, juga milik saya yang paling berharga tentu di bawah kesetiaan saya kepada bangsa dan negara tercinta," tutupnya.

(mdk/tan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Skor AHY Lawan Moeldoko: 19-0
Skor AHY Lawan Moeldoko: 19-0

Dengan kemenangan ini, Demokrat merasakan semakin kuat dan berani dalam mencari keadilan dan kebenaran.

Baca Selengkapnya
Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi
Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi

SBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.

Baca Selengkapnya
SBY Turun Gunung di Yogya Demi Menangkan Demokrat dan Prabowo
SBY Turun Gunung di Yogya Demi Menangkan Demokrat dan Prabowo

SBY menginstruksikan keluarga besar Partai Demokrat untuk memilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Ungkap Alasan Absen di Pelantikan AHY Sebagai Menteri ATR
Moeldoko Ungkap Alasan Absen di Pelantikan AHY Sebagai Menteri ATR

Sebagai informasi, Moeldoko pernah ingin merebut Demokrat dari tangan AHY.

Baca Selengkapnya
Jabat Tangan di Istana, AHY Bicara Hubungannya dengan Moeldoko
Jabat Tangan di Istana, AHY Bicara Hubungannya dengan Moeldoko

Menteri AHY ungkap hubungannya dengan Moeldoko yang pernah berseteru terkait Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya
Usai Salaman dengan AHY, Moeldoko: Namanya Rekan Satu Kabinet
Usai Salaman dengan AHY, Moeldoko: Namanya Rekan Satu Kabinet

Ini kali pertama Moeldoko bertemu dan bersalaman dengan AHY, usai konflik di Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya
AHY Ungkit Upaya Pembegalan Hingga Demokrat Bangkit dan Solid
AHY Ungkit Upaya Pembegalan Hingga Demokrat Bangkit dan Solid

AHY menceritakan kilas balik partainya yang mengalami gonjang-ganjing dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hampir 10 Tahun Oposisi, Demokrat Luluh Gabung Jokowi & AHY Jadi Menteri
VIDEO: Hampir 10 Tahun Oposisi, Demokrat Luluh Gabung Jokowi & AHY Jadi Menteri

Dilantiknya AHY sebagai Menteri ATR/BPN pada Rabu pagi kemarin, menjadi tanda Demokrat meninggalkan barisan oposisi

Baca Selengkapnya