Pejabat Satpol PP Manggut-Manggut Dimarahi Dedi Mulyadi karena Tak Pernah ke Lapangan
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi, melampiaskan kekecewaannya kepada dua pejabat Kepolisian Pamong Praja di daerah Purwakarta. Hal tersebut diketahui dari unggahan video di kanal Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL.
Dalam kesempatan tersebut, mantan Bupati Purwakarta itu sangat marah karena dua pejabat Satpol PP itu tidak pernah turun ke lapangan saat anggotanya melakukan penertiban pasar.
Dedi bahkan mengatakan, bahwa dua pejabat Satpol PP itu sudah makan gaji buta. Saat ditegur, keduanya justru terlihat hanya manggut-manggut tanpa memberikan penjelasan. Simak ulasannya:
Dedi Ikut Sidak Pasar Bareng Petugas Satpol PP
Dalam video yang dibagikan, awalnya Dedi Mulyadi tampak mengikuti kegiatan anggota Satpol PP untuk ikut menertibkan pedagang-pedagang kaki lima di salah satu pasar di Purwakarta.
Terlihat Dedi membantu para petugas Satpol PP berbicara dan membujuk para pedagang agar mau pindah berjualan ke area dalam pasar.
Dengan sedikit bernegosiasi, Dedi pun bisa dengan mudah berhasil memindahkan para pedagang itu dengan lancar dan tertib.
Marahi Kepala Polisi Pamong Praja di Purwakarta
Usai membantu petugas Satpol PP menertibkan pedagang di pasar Rebo, Dedi kemudian memutuskan untuk menemui Kepala Polisi Pamong Praja wilayah tersebut.
Setelah bertemu, Dedi pun langsung melampiaskan kekecewaannya. Sebab, kedua pejabat Satpol PP itu disebut tak pernah turun ke lapangan saat anggotanya melakukan penertiban.
Youtube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2021 Merdeka.com
"Saya ini kecewa sama bapak, saya nanganin pasar senen, sekarang hari ini pasar Rebo tapi bapak enggak datang. Bapak ini punya kewajiban lho pak nertibin orang," kata Dedi Mulyadi. "Saya ini apa saya enggak punya kewajiban apa-apa kecuali saya merasa pernah bangun Purwakarta dan saya enggak rela Purwakarta itu (berantakan) saya enggak rela," ungkap Dedi.
Tegur Karena Tak Pernah Turun ke Lapangan
Youtube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2021 Merdeka.com
Dedi mengaku sangat kecewa dengan dua pejabat Satpol PP itu karena tak pernah turun ke lapangan dan hanya membiarkan anggotanya turun ke jalan melakukan penertiban. "Bapak tahu enggak risiko penertiban? orang bisa melawan. Bagaimana kalau anak buah bapak terluka. Kenapa bapak diem saja," kata Dedi. "Saya dikomplain orang tentang kapasitas saya sebagai Komisi IV tapi saya memposisikan saya sebagai warga. Pertanyaan saya bapak denger enggak hari ini di pasar Rebo ada penertiban?," tambahnya.
Respons Pejabat Satpol PP
Youtube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2021 Merdeka.com
Dalam kesempatan itu, Dedi bahkan mengatakan bahwa kedua pejabat Satpol PP hanya makan gaji buta selama ini. Sebab, mereka tak pernah turun ke lapangan saat anggotanya melakukan penertiban pasar. "Bapak jangan makan gaji buta pak, tunjangan kinerja daerah saya ngerti pak. Orang bekerja dapat tunjangan, bekerjanya apa? penegakan," kata Dedi. Seolah mengakui kesalahannya, mendengar teguran Dedi dua pejabat Satpol PP itu justru hanya bisa manggut-manggut tanpa memberikan alasan apapun.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK Ancang-Ancang Lawan Praperadilan Mantan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor
Gus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.
Baca SelengkapnyaBerapa Dana Digelontorkan Pemprov DKI Jakarta Jika Pilgub Jakarta 2 Putaran?
Kesbangpol akan berkoordinasi dengan Satpol PP dan SKPD terkait lainnya di jajaran Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKasus Tabrak Lari Putra Mahkota Surakarta, Tetap Diproses Polisi walau Korban Cabut Laporan
Polisi melanjutkan penyelidikan tabrak lari yang melibatkan Putra Mahkota Kasunanan Surakarta Hadiningrat KGPH Purbaya, meski korban telah mencabut laporan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Patroli Darat, Peredaran Ratusan Ribu Rokok Ilegal dan Miras di Malang Dibongkar
Petugas menggelar patroli darat ke jasa ekspedisi wilayah Kabupaten Malang
Baca SelengkapnyaSidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS di Semarang Temukan Kertas Berlogo PKI dalam Lipatan Surat Suara, Polisi Turun Tangan
Kejadian itu ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaDPD RI Beri Dukungan Penuh Langkah Cepat Menteri Pertanian Menuju Swasembada
Mentan juga mengajak Komite II DPD RI untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaJawaban Kocak Komeng 'Uhuy' Dilirik Maju Pilkada Depok: Saya Aja di DPD Belum Pelantikan, Harusnya Mungkin Cepetikan
Komeng mengaku saat ini masih menunggu perkembangan untuk dilakukan pelantikan sebagai DPD.
Baca SelengkapnyaPembunuhan Mahasiswi di Depok, Alasan Polisi Belum Tangkap Pelaku Setelah Perkosa 2 Wanita
Dari kasus pemerkosaan sebelumnya, penyidik telah berupaya untuk mencari pelaku.
Baca Selengkapnya