Manfaat Ikan Todak Bagi Kesehatan, Mampu Tingkatkan Kesehatan Tulang

Merdeka.com - Ikan todak, merupakan salah satu jenis ikan predator besar yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Ciri khas dari ikan ini yakni memiliki paruh yang panjang seperti pedang.

Meski tidak terlalu familiar, ikan todak kaya akan berbagai nutrisi penting, mulai dari kalori, protein, lemak, karbohidrat, selenium, magnesium, kalium, hingga vitamin D.

Kandungan nutrisi tersebut, berguna untuk membantu meningkatkan kesehatan dan kekebalan tubuh. Lantas, apa sajakah manfaat ikan todak? Berikut Merdeka.com merangkum manfaat ikan todak bagi kesehatan dilansir dari laman Healthline:

Turunkan Risiko Penyakit Jantung

©2015 REUTERS/Stringer

Ikan todak mengandung lemak omega-3 da vitamin D yang secara positif dapat menghindari tekanan darah tinggi dan kolesterol. Tekanan darah tinggi dan kadar kolestrol merupakan penyakit yang dapat memicu resiko jantung.

Bagi para penderita yang memiliki riwayat penyakit jantung, ikan todak sagat bermanfaat jika dikonsumsi. Melansir dari Healthline, sebuah penelitian menunjukkan jika EPA dan DHA dapat menurunkan tekanan darah, dengan menurunkan detak jantung  dan meningkatkan fungsi dan elastisitas pembuluh darah.

Mereka juga dapat menurunkan trigliserida darah Anda sekitar 20-30% dan membantu mencegah pembekuan darah dari pembentukan dan penyumbatan arteri.

Tingkatkan Kesehatan Tulang

©2015 REUTERS/Stringer

Vitamin D dan selenium yang terkandung dalam ikan todak dapat meningkatkan kesehatan tulang. Peran utama vitamin D dalam tubuh adalah merangsang penyerapan kalsium di usus. Hal ini juga memainkan peran penting dalam pembentukan tulang, dan kekurangannya terkait dengan kehilangan tulang dan peningkatan risiko jatuh dan patah tulang.Meskipun selenium kurang terkenal dibandingkan vitamin D, selenium juga berperan dalam meningkatkan kesehatan tulang dengan memengaruhi metabolisme tulang. Proses ini dimediasi oleh sel-sel tulang yang disebut osteoblas dan osteoklas.Dalam proses yang disebut remodeling tulang, osteoblas mensintesis jaringan tulang, dan osteoklas memecahnya untuk melepaskan mineral ke dalam aliran darah. Selenium membantu menjaga keseimbangan dengan menonaktifkan osteoklas untuk mencegah tulang rapuh.Sebuah studi telah menemukan bahwa kadar selenium darah yang rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko kepadatan mineral tulang yang rendah dan penyakit tulang.

Turunkan Risiko Kanker

Kandungan omega-3, vitamin D, dan selenium pada ikan todak, disebut dapat membantu melindungi tubuh dari kanker. Peradangan adalah faktor predisposisi kanker, dan omega-3 serta vitamin D memiliki sifat anti-inflamasi. Studi menunjukkan, bahwa kedua nutrisi dapat membantu melindungi terhadap kanker kolorektal (usus besar).Kedua nutrisi tersebut dapat mencegah sel kanker berkembang biak dan menyebabkan kematian. Selain itu, vitamin D dapat membantu menghentikan pertumbuhan pembuluh darah baru yang memberi makan sel-sel tersebut. Omega-3 juga membantu mencegah penyebaran kanker, sebuah proses yang disebut metastasis. Adapun selenium, bertindak sebagai antioksidan kuat yang melawan efek kanker dari radikal bebas berlebih dalam tubuh. Ini mungkin memiliki efek perlindungan terhadap kanker hati, prostat, payudara, dan paru-paru.

Kekurangan Ikan Todak yang Harus Diwaspadai

Meski mengandung banyak manfaat dan nutrisi untuk tubuh, ikan ini juga memiliki kekurangan yakni memiliki kandungan merkuri yang tinggi. Merkuri adalah logam berat reaktif yang sebagian besar berasal dari limbah dan pembakaran batu bara. Limbah merkuri dari proses ini berakhir di danau dan lautan dari air hujan.Organisme akuatik kecil menyerapnya, dan kemudian predator yang lebih besar menyerapnya dengan memakannya. Dengan cara ini, merkuri naik ke rantai makanan dari mangsa ke predator. Predator yang lebih besar dan hidup lebih lama, seperti ikan todak, cenderung mengandung jumlah yang lebih tinggi.Dengan demikian, tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi terlalu banyak ikan ini. Bagi ibu hamil dan menyusui juga wajib menghindari mengkonsumsi ikan todak. Sebab, kandungan merkuri itu sagat berbahaya bagi perkembangan sistem saraf pusat bayi. Penelitian menunjukkan, bahwa merkuri dapat melewati plasenta atau diteruskan ke bayi melalui ASI.