Merdeka.com - Tak sedikit dari para pejuang kemerdekaan Indonesia yang memiliki latar belakang luar biasa. Tercatat sebagai salah satu pahlawan Indonesia, Haji Agus Salim ternyata memiliki otak brilian.

Bahkan, kecerdasan serta pemikirannya turut membuat RA Kartini tertarik. Pahlawan wanita kelahiran Jepara itu bahkan memberikan sesuatu kepada sosok Agus Salim muda.

Bukan main, parasnya semasa belia pun turut mengundang decak kagum. Berikut ulasan serta potret selengkapnya.

Potret Haji Agus Salim Muda

Sebuah video pendek milik akun Instagram @scaryjournal mendadak banjir tanggapan dari publik. Bagaimana tidak, video singkat tersebut menampilkan sosok salah satu pahlawan Indonesia.

Video tersebut diawali dengan potret Haji Salim semasa lanjut usia. Mengenakan kacamata serta kopiah berwarna gelap selayaknya menjadi ciri khas penampilan dari sosok mantan Menteri Luar Negeri Indonesia ketiga itu.

Tak berselang lama, unggahan tersebut lantas menampilkan secuplik video singkat tatkala Haji Agus Salim tengah berada di sebuah pertemuan. Seketika, unggahan beralih ke sebuah potret lawas.

Digadang-gadang, potret lawas tersebut merupakan sosok Haji Agus Salim semasa belia. Mengenakan topi bundar lengkap dengan setelan jas rapi, Agus Salim muda nampak begitu elegan.

Instagram @scaryjournal ©2022 Merdeka.com

Sebuah gaya berpakaian khas negeri Belanda yang menjadi pilihan Agus Salim kala itu. Sebuah potret dengan sosok yang berkepribadian mulia.

Penuh Kharisma

Bukan hanya itu saja, video lantas beralih kembali ke satu potret lawas. Diduga, potret tersebut merupakan sosok Agus Salim menjelang dewasa.

Masih mengenakan gaya berbusana khas Eropa, aura kharismatik Agus Salim nampak kian terlihat. Kala itu, pahlawan yang menguasai empat bahasa asing sekaligus tersebut memilih untuk mengenakan setelan jas berwarna gelap dipadu dengan dasi pita.

Instagram @scaryjournal ©2022 Merdeka.com

Ketampanan Agus Salim yang jarang terlihat. Sebab, selama ini sosoknya cukup dikenal sebagai pahlawan dengan intelijen tinggi. Rupanya, hal tersebut turut diimbangi dengan wajah Agus Salim yang rupawan.

Buat RA Kartini Kagum

Tak ayal, Agus Salim muda membuat tokoh pejuang kaum wanita Indonesia, RA. Kartini ikut tertarik. Kala itu, Agus Salim muda dengan kecerdasannya masih memiliki minat besar terhadap pendidikan tingkat lanjut usai tamat ujian HBS (1903).

Oleh karena itu ia berusaha mendapatkan beasiswa ke Negeri Belanda, bahkan ada yang menganjurkan supaya melanjutkan pendidikannya di STOVIA.

Tetapi semua usaha yang dilakukan itu mengalami kegagalan. Sehingga beritanya terdengar oleh Raden Ajeng Kartini (1879-1904), yang ditawari beasiswa ke negeri Belanda oleh pemerintah dan tak dapat memenuhi panggilan lantaran budaya serta pernikahan yang bakal berlangsung sebentar lagi kala itu.

Twitter ©2021 Merdeka.com

Berikut ini adalah potongan surat RA Kartini kepada Nyonya Rosa Abendanon (suami Rosa adalah Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda dari tahun 1900-1905), tentang niatnya melimpahkan bea siswa kepada Haji Agus Salim.

Surat Kartini

Surat Kartini ini dicuplik dari Buku Seratus Tahun Haji Agus Salim:

"Saya punya suatu permohonan yang penting sekali untuk nyonya, tapi sesungguhnya permohonan itu ditunjukan kepada Tuan (Abendanon). Maukah Nyonya meneruskannya kepadanya? Kami tertarik sekali kepada seorng anak muda, kami ingin melihat dia dikaruniai bahagia. Anak muda itu namanya Salim, dia orang Sumatera asal Riau, yang dalam tahun ini mengikuti ujian penghabisan sekolah menengah HBS, dan ia keluar sebagai juara. Juara pertama dari ketiga-tiga HBS!

Anak muda itu ingin sekali pergi ke Negeri Belanda untuk belajar menjadi dokter. Sayang sekali, keadaan keuangannya tidak memungkinkan. Gaji ayahnya cuma F 150.-sebulan. Jika dikehendaki, rasanya mau dia bekerja sebagai kelasi di kapal, asal saja dia berlayar ke Negeri Belanda.

anyakan kepada Hasyim tentang anak muda itu. Hasyim kenal dia; pernah mendengar anak muda itu berbicara di Stovia. Nampaknya dia itu seorang pemuda yang hebat yang pantas diberi bantuan. Ketika kami mendengar tentang dia dan cita-citanya, muncul keinginan yang tak terbendung untuk melakukan sesuatu yang dapat meringankan bebannya.Teringat kami pada SK gubernemen tertanggal 17 Juni 1903. SK yang begitu didambakan sebelumnya tapi kemudian, ketika kami terima, dipandang dengan rasa pilu yang menyayat hati.

Apakah hasil usaha sahabat-sahabat mulia, buah harapan dan doa kami akan hilang lenyap saja,tak terpakai? Apakah tak mungkin orang lain menikmati manfaatnya? gubernemen menyediakan untuk kami berdua sejumlah uang sebesar 4800 gulden guna penyelesaian pendidikan kami. Apakah tidak bisa uang itu dipindahkan kepada orang lain yang juga perlu dibantu, mungkin lebih banyak kepentingan daripada kami! Alangkah indahnya andai pemerintah bersedia membiayai seluruh pendidikannya yang berjumlah kira-kira 8000 gulen. Bila tak mungkin, kami akan berterima kasih, seandainya Salim dapat menerima jumlah 4800 gulen yang disediakan untuk kami itu. Untuk sisa kurangnya kami dapat meminta bantuan orang lain."

Namun, Agus Salim menganggap cara yang demikian itu adalah penghinaan terhadap dirinya. Akhirnya tawaran itupun ditampiknya seraya mengatakan: "Kalau pemerintah mengirim saya karena anjuran kartini, bukan karena kemauan pemerintah sendiri, lebih baik tidak," dikutip dari buku Tokoh-tokoh Pemikir Paham Kebangsaan.

Penuh Pujian

Mengetahui sosok Agus Salim muda membuat publik ikut merasa terkagum. Tak sedikit pula yang merasa tertegun lantaran pertama kali melihat sosok diplomat brilian tersebut tatkala masih belia.

"Wah asli sih baru liat beliau muda nya ganteng bgt. Salam hormat pahlawan, alfatihah," tulis akun @maulanasafarullah

"Ganteng mudanya, berwibawa pas sudah tua," tulis akun @lilya.jsf

"Al Fatihah. Keren, berkarismatik ternyata selagi mudanya sampai tua berwibawa," tulis akun @den_adam_sitabah_musa

"Cakepnya," tulis akun @saritaweni

"Wuiihh.. ganteng banget pas mudanya nih opa Agus Salim. Hehee," tulis akun @dian.kheke

Berikut video selengkapnya.

A post shared by Scary Journal (@scaryjournal)