Geliat Bisnis Undangan Rustic di Tengah Pandemi Covid-19

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 jelas memberikan dampak yang begitu signifikan terhadap kehidupan manusia. Begitu pula dengan kondisi keuangan setiap masyarakat di seluruh penjuru dunia.
Kondisi yang mendesak tersebut membuat seorang gadis cantik asal Gamping, Yogyakarta ini memutar otak. Dengan daya kreativitas serta kemampuannya, ia berhasil mempertahankan sebuah wirausaha kecil yang unik di tengah pandemi.
Meski tak mudah, gadis cantik ini berhasil melewati banyak rintangan yang mengadang meski pandemi Covid-19 menghantam. Penasaran dengan ceritanya yang inspiratif tersebut? Berikut ulasan selengkapnya.
-
Bagaimana Mistiyati bertahan di masa pandemi? Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial. Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial. Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial.
-
Bagaimana UMKM IniTempe bisa bertahan saat pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Kenapa Aan mulai usaha di masa pandemi? Aan menuturkan bahwa usahanya ini dia rintis beberapa waktu lalu saat mewabahnya Covid-19 di Indonesia. Saat itu dirinya tengah pulang kampung ke Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dan mengisi waktu dengan membuat kreasi tas jinjing perempuan.
-
Bagaimana Yu Payem mengembangkan usahanya di masa pandemi? 'Peran bank BRI bagi Rumah Kerajinan Yu Payem ini banyak banget. Karena dengan bantuan pinjaman dari promosi yang dilakukan oleh bank BRI, banyak vendor-vendor yang mengetahui produk kami. Karena selama ini saya tidak pernah melakukan promosi melalui media apapun,'
-
Apa profesi perempuan tersebut? Perempuan tersebut terlihat sedang menjamu tamunya dengan sangat baik.Mereka kemudian berbincang panjang dan menjelaskan masing-masing latar belakangnya. Perempuan pemilik warung sekaligus tukang pijat itu pun akhirnya mengaku bahwa ia bekerja di bidang tersebut karena terpaksa.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
Undangan Rustic Tetap Bertahan
Adalah Arum Windaningsih. Gadis cantik berusia 24 tahun yang kini tengah menggeluti bisnis percetakan undangan serta souvenir pernikahan kekinian.
Bergaya ala anak muda dengan konsep rustic, Arum dengan percaya diri melangkah untuk mulai membangun Rumah Ulem di kawasan Watulangkah, Ambarketawang, Gamping, Sleman. Tanpa basa-basi, di pertengahan 2019 Arum mantap mulai berbisnis.
"Awalnya itu aku berpikir, kalau usaha di bidang pernikahan mau vendor souvenir atau WO itu masa depannya panjang gitu. Karena mau sampai kapan pun itu tetap bakalan ada orang yang menikah gitu,[...] terus aku milih ini tuh ya karena modalnya cukup sedikit ya," terangnya saat dihubungi merdeka.com pada Minggu (19/12).
Dengan teknik pengemasan ciamik, Arum memilih memasarkan produknya secara online melalui akun Instagram @rumahulem. Hingga saat ini, akun media sosial yang dimiliki Arum tersebut telah diikuti lebih dari 400 pengguna serta menghasilkan omzet hingga puluhan juta rupiah.
Instagram/@rumahulem ©2021 Merdeka.com
Namun, kemunculan kasus pertama Covid-19 di tanah air pada awal tahun 2020 lalu membuat dirinya sempat merasa kebingungan. Berbagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 yang dilakukan di tanah air justru membuat bisnisnya perlahan meredup.
"Iya, kemarin itu beneran nggak tahu sih. Karena emang nggak akan pernah mengira bakal kejadian seperti ini," ungkapnya.
Rintangan itu yakni seperti pembatasan kegiatan masyarakat yang membuat banyak pelanggannya membatalkan pesanan hingga mengurangi omzet secara drastis. Bulan April 2020, ia pun mengaku hanya maksimal mendapatkan 50% dari total omzet di masa sebelum pandemi. Di saat-saat tertentu, ia bahkan hanya mengantongi Rp1 juta.
"Ya bisa cuma Rp1 juta gitu," terangnya.
"Tapi ini (pandemi) benar-benar mengajarkan kita sih buat bagaimana caranya bertahan. Lebih ke mental sih, gimana caranya biar tetap begitu," katanya.
Rintangan yang menyertai perjuangannya membangun usaha tersebut tak seketika menghentikan tekadnya. Semangatnya justru kian membara. Alumni Universitas Negeri Yogyakarta ini terus memutar otak agar bisnisnya kembali menemukan jalan terang.
Salah satunya yaitu dengan melakukan strategi penjualan yang menurutnya cukup ampuh. Di antaranya yakni dengan menerapkan teknik pemasaran yang unik, berbagi hadiah, hingga menetapkan paket penjualan untuk mendongkrak minat pasar.
Terbukti, hal ini secara perlahan mampu mengembalikan kondisi keuangan miliknya. Ia pun berharap, ke depannya hal-hal tak terduga layaknya pandemi tak akan lagi terulang kembali.
"Ya sekarang sudah perlahan sih. Semoga ke depannya gak ada lagi pandemi kayak gini," ucapnya.
Bagi Arum, kunci keberhasilan dari berwirausaha terlebih di masa pandemi saat ini yakni ketekunan. Semangat pantang menyerah adalah prinsip yang selalu dipegang teguhnya bagi kesuksesan dalam menjalani bisnis dengan omzet puluhan juta rupiah itu. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Gadis cantik bernama Ai (25) membuktikan, kesuksesan bisa diraih dengan perjuangan dan kerja keras.
Baca Selengkapnya
Pencapaian tertingginya saat ini adalah menjadi supplier salah satu minimarket, total sudah 21 cabang minimarket.
Baca Selengkapnya
Banyak pengusaha yang gulung tikar dan mengalami stres.
Baca Selengkapnya
Ia memilih berbisnis dari rumah agar bisa membersamai tumbuh kembang anak-anaknya
Baca Selengkapnya
Ratmi berada di titik terendah saat memulai usaha keripik bayam.
Baca Selengkapnya
Selain memanfaatkan media sosial Instagram, penjualannya banyak terbantu karena testimoni pembeli kepada orang lain.
Baca Selengkapnya
Fitri dan suami memulai usaha peyek belut pada tahun 2005. Saat itu mereka hanya memiliki modal awal sekitar Rp250.000.
Baca Selengkapnya
Jamur membuat Anggi jatuh cinta berkali-kali dan membuatnya melupakan cita-citanya menjadi guru.
Baca Selengkapnya
Ia adalah pionir IKM bawang goreng di Kabupaten Bojonegoro
Baca Selengkapnya
Usaha ini sudah dimulai sejak masa Pandemi Covid-19 dengan modal yang minim.
Baca Selengkapnya
Windhy Arisanti menjadikan kondisi tersebut peluang merintis bisnis kue dan aneka camilan.
Baca Selengkapnya
Berkat riset dan inovasi, Dinova Store masih terus bertahan hingga saat ini. Bahkan, Sri masih mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi anak muda.
Baca Selengkapnya