Fakta Pembunuhan Sadis Babinsa TNI & Istri di Papua, Sampai Anak Balitanya Dianiaya
Merdeka.com - Seorang bintara pembina desa (Babinsa) TNI AD di Pos Koramil Yalimo, bernama Sertu Eka Andrianto dan istrinya, menjadi korban pembunuhan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) di Elelim, Papua.
Sertu Eka dan istrinya yang merupakan bidan di puskesmas Elelim tewas setelah diserang oleh sekelompok orang di kios mereka yang terletak di Jalan Trans Elelim Kp. Elelim Distrik Elelim, Yalimo, Papua, Kamis kemarin.
Tak hanya itu, akibat dari penyerangan tersebut, anak balita dari Sertu Eka yang masih berusia 2,5 tahun juga mengalami luka akibat sayatan senjata tajam. Simak ulasan selengkapnya:
Anggota Babinsa dan Istri Diserang Orang Tak Dikenal
Peristiwa nahas tersebut diketahui terjadi pada Kamis (31/3) kemarin, sekitar pukul 06.15 WIT pagi. Pasangan suami istri itu diserang ketika sedang berada di kios mereka yang berada di Distrik Elelim, Yalimo, Papua.
Akibatnya, Sertu Eka meninggal di tempat akibat luka tembak. Sedangkan istrinya ditemukan tewas karena senjata tajam.
Tak hanya itu, bahkan anak dari pasangan suami istri itu yang masih berusia 2,5 tahun juga mengalami luka. Kedua jarinya putus akibat terkena sabetan senjata tajam saat berada dalam gendongan ibunya.
Kasad Perintahkan Kejar Pelaku
Hingga kini, masih belum diketahui pasti siapa pelaku dan motif dibalik penyerangan tersebut. Sebab, kedua pasangan suami istri itu disebut sudah lama berdinas di Elelim. Setelah kejadian itu, Kepala Staf Angkatan Darat (kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, langsung memerintahkan kepada Pangdam XVII/Cendrawasih untuk mengejar pelaku.
Nur Habibie
"Kejar pelaku penembakan sampai ditemukan dan dilakukan proses secara hukum," tegas Dudung dikutip dari antara, Jumat (1/4/2022).
Kasus Diselidiki
Saat ini, kasus tersebut diketahui tengah diselidiki oleh pihak kepolisian setempat dengan mengumpulkan keterangan saksi dan bukti lainnya. Sementara itu, dari lokasi kejadian ditemukan satu selongsong peluru yang diduga berasal dari senjata serbu AK-47 berkaliber 7,52mm. Jenazah pasangan suami istri itu rencanananya akan diterbangkan untuk dimakamkan di kampung halaman di Jawa Timur, hari ini, Jumat (1/4).
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alih-alih saling menghargai, mereka justru melakukan penyiksaan terhadap sesama orang asli Papua. Nampak para warga dikumpulkan untuk disiksa ditodong senpi.
Baca SelengkapnyaIsinya soal mandat bagi sang Bripda untuk menjaga orangtua.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
YN sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit usai merasakan nyeri hebat di kepala setelah penganiayaan itu dan akhirnya tewas.
Baca SelengkapnyaSosok jenderal polisi ini miliki nama dari satuan bantuan tempur milik TNI AD. Ternyata ada cerita di baliknya.
Baca SelengkapnyaKorban terlibat dalam tindakan separatisme dan membakar fasilitas umum di Papua
Baca SelengkapnyaDalam kesempatannya, ada momen menjadi sorotan saat Kasad memberikan pesan begitu mendalam.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Lumajang, Jawa Timur menjadi korban pembacokan. Penganiayaan itu dilakukan kakak iparnya yang kemudian nekat membakar dirinya.
Baca SelengkapnyaPutusan itu dibacakan Ketua Hakim Rintis Candra di Pengadilan Negeri Tebo, Kamis (25/4) siang.
Baca Selengkapnya