Ricuh Usai Laga Arema FC vs Persebaya, Warganet Berduka
Merdeka.com - Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang berakhir ricuh semalam. Hasil kemenangan Persebaya Surabaya membuat Aremania masuk ke lokasi pertandingan dan berusaha mengejar para pemain.
Akibat kerusuhan ini dikabarkan 127 orang meninggal dunia dan lainnya luka-luka. Para korban dilarikan ke rumah sakit terdekat. Di media sosial Twitter pun #Kanjuruhan menggema. Menjadikan tempat berlagannya Arema FC dan Persebaya ini menjadi trending topik.
Berdasarkan pantauan Merdeka.com hingga pukul 08.52 WIB, sebanyak 25 ribu lebih cuitan mengenai tragedi Kanjuruhan. Berikut rangkuman cuitan warganet terkait laga tragedi Arema FC vs Persebaya.
"Korban meninggal sudah 60 orang hingga pukul 01.00 wib, kemungkinan masih bisa bertambah karena kapasitas RS tidak mampu menampung, banyak korban (kebanyakan terkena gas air mata) yang tidak bisa mendapatkan penanganan saat ini, kita doakan bersama ya guys," cuit @t10nugroho.
"Deep condolences," tulis @ArknAulia.
"Pray for today's accident. No football match is worth human life. Please, football is just a game. It's okay to be win or lost, but no for death. They who go alive, deserve to back home alive," cuit @taka251sora.
"Al Fatihah. Realy bad day in football," @nazeerAzmiii.
"Temen2 minta tolong bantu share, sepupu aku TIO belom ada kabar hingga hari ini. #kanjuruhan #arema," tulis @cloudtwigs.
Bukan Ricuh Antar Supporter
Menkopolhukam Mahfud MD ikut menanggapi kericuhan usai laga Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10). Dia menegaskan, tragedi ini bukan karena bentrok antara supporter Persebaya dengan Arema.
"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar supporter Persebaya dengan Arema. Sebab pada pertandingan itu supporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Supporter di lapangan hanya dari Arema," katanya saat dikonfirmasi, Minggu (2/10).
Mahfud MD menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Ia juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkoordinasi dengan aparat dan petugas pemerintah di lapangan.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pemain Sepak Bola Tersambar Petir di Stadion Siliwangi, Sepatu Terbakar dan Baju Robek
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMengenang Sosok Irwansyah, Striker Legendaris Persiraja Banda Aceh yang Hilang saat Bencana Tsunami
Pemain legendaris sekaligus salah satu striker lokal terbaik milik Persiraja ini menjadi salah satu tokoh di balik berkembangnya klub kebanggaan warga Aceh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Turun Tangan Cari Presiden Baru Sriwijaya FC
Kadispora Sumsel Rudi Irawanberharap setelah bertahan di Liga 2 dapat bertarung lagi di Liga 1.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaDua Pemainnya Jadi Korban Aksi Berbahaya Wahyudi Hamisi, Begini Sikap Tegas Persebaya Surabaya
Dulu Hamisi melakukan tekel pada Robertino Pugliara, kini tendang kepala Bruno Moreira
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Iswadi Idris, Mantan Kapten Timnas Indonesia Asal Aceh yang Melegenda
Memiliki postur pendek, Iswadi memiliki kelebihan dalam menggiring bola dan mampu jadi pemain yang produktif dalam mencetak gol.
Baca SelengkapnyaRekam Jejak PSP Padang, Pemainnya Banyak Direkrut Timnas hingga Sering Melawan Klub Eropa
Salah satu klub sepak bola yang usianya sudah tidak muda lagi ini sempat melahirkan pemain-pemain lokal andalan Timnas Indonesia tahun 1950-an.
Baca SelengkapnyaSangar dan Gondrong, Kang Komar Pemain Preman Pensiun Menangis Tersedu-sedu Ingat Sosok Ibunda
Mat Drajat atau lebih dikenal dengan nama Kang Komar lantaran perannya di sinetron Preman Pensiun yang sukses itu tak kuasa menitikan air matanya
Baca Selengkapnya